Sabtu, 23 Februari 2019
IBRANI 11:1-7
MAZMUR 145:2-5,10-11
MARKUS 9:2-13
Markus 9:2-4
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaianNya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus.
Menurut kamus bahasa Indonesia arti kata Transfigurasi adalah perubahan bentuk atau perubahan rupa/wajah.
Transfigurasi Kristus adalah peristiwa dimana Yesus dimuliakan di atas gunung dan tidak disebutkan gunung apa; ada yang mengatakan di gunung Tabor tetapi ada yang menyebutkan gunung Hermon.
Ketiga Injil Sinoptik mencatat bahwa pada saat berdoa, wajah dan pakaian Yesus berubah menjadi putih berkilauan.
Petrus, Yohanes, Yakobus menyaksikan langsung peristiwa transfigurasi tetapi mereka tidak memberitahu hal ini kepada rasul lainnya dan kepada orang lain, sesuai pesan Yesus (Markus 9:9-10).
Namun setelah kenaikan Yesus ke Surga maka Petrus bersaksi tentang peristiwa transfigurasi bahwa mereka bertiga (Petrus, Yohanes, Yakobus) mendengar langsung suara yang mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.
2 Petrus 1:16-18
Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaranNya.
Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepadaNya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.
Ini jawaban bagi orang yang meragukan apakah Yesus itu Anak Allah ataukan Yesus itu seorang nabi.
Sebagian umat kristiani masih terbersit sedikit keraguan apa iya Yesus itu Anak Allah dan juga mengenai Trinitas Allah Tritunggal Maha Kudus.
Manusia itu baru percaya bila melihat langsung dan kesaksian Petrus adalah benar atau masih penasaran mau bukti secara langsung seperti Tomas yang tidak percaya Yesus telah Bangkit.
Silahkan memohon kepada Tuhan Allah untuk memuaskan hati sebelum percaya namun alangkah bijaksananya bila kita percaya dengan iman yang teguh.
Setelah menyaksikan wajah dan pakaian Yesus berubah terang bercahaya seperti matahari (Matius 17:2) maka iman Petrus semakin diteguhkan.
2 Petrus 1:19
Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Selanjutnya,
Mengapa Yesus hanya membawa tiga orang muridNya?
Kita tidak tahu pasti alasannya tetapi bila mengacu dari kitabsuci tentang 2-3 orang saksi untuk mensahkan suatu perkara; dalam hal ini peristiwa transfigurasi disaksikan oleh ke-3 muridNya.
Matius 18:16b
... bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.
Ada yang menarik perhatian kita pada peristiwa Transfigurasi Kristus selain tentang Kemuliaan Yesus, yaitu:
HAL PERTAMA
Keberadaan Musa dan Elia berbicara dengan Yesus
Apa yang dibicarakan?
Lukas 9:30-31
Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergianNya yang akan digenapiNya di Yerusalem.
Musa mewakili taurat dan Elia mewakili nabi dan mereka berdua adalah utusan Allah; demikian juga Yesus.
Dalam kitab Keluaran dikatakan bahwa ketika Musa mendaki gunung Sinai, dirinya ditutupi awan dan Kemuliaan Tuhan menyelimuti tempat itu.
Keluaran 24:15-16
Musa mendaki gunung dan awan itu menutupinya. Kemuliaan Tuhan diam di atas gunung Sinai, dan awan itu menutupinya enam hari lamanya; pada hari ketujuh dipanggilNyalah Musa dari tengah-tengah awan itu.
Saat Petrus menyatakan keinginan mendirikan tiga kemah maka tiba-tiba awan terang menaunginya dan terdengar suara untuk menyatakan Kemuliaan Yesus.
Matius 17:5
Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."
Kehadiran Musa dan Elia menggenapi nubuatan para nabi dan kitab taurat tentang kedatangan Sang Mesias di dalam Yesus Kristus.
Elia naik ke Sorga dalam angin badai
Yesus terangkat ke Sorga dan Musa juga diyakini naik ke Sorga.
2 Raja 2:1,11
Menjelang saatnya Tuhan hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal. Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
Kisah 1:9
Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Yesus disaksikan oleh mereka, dan awan menutupNya dari pandangan mereka.
Ulangan 34:5-6
Lalu matilah Musa, hamba Tuhan itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman Tuhan. Dan dikuburkanNyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.
HAL KEDUA
Petrus menginginkan mendirikan tiga kemah buat Yesus, Musa, dan Elia
Lukas 9:33
Ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepadaNya: "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu.
Garis bawahi kalimat :
Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya
artinya Petrus menginginkan keadaan menyenangkan setelah menyaksikan Kemuliaan Yesus dinyatakan itu tetap berlangsung terus maka Petrus ingin menahan Yesus, Musa, Elia dengan mendirikan kemah di gunung tersebut.
Sama halnya kita juga berlaku seperti Petrus, menginginkan suasana tenang yang menyejukkan hati kita pada saat mengikuti retret di sebuah bukit yang adem dan terasa Hadirat Tuhan turun menaungi tempat retret dan diri kita peserta retret; seperti di lembah karmel, Cipanas.
Padahal Hadirat Tuhan itu bisa kita alami dimana saja dan tidak tergantung di tempat khusus saja seperti di gereja, di tempat dianggap suci karena sering mukjijat terjadi atau tempat retret, dll.
Tidak heran bila orang betah di tempat retret dimana ia merasakan Hadirat Tuhan dan mengalami peristiwa Tuhan menyatakan KemuliaanNya terjadi pada dirinya sehingga ia tidak mau pulang dari tempat retret karena ingin selamanya merasakan Hadirat Tuhan.
Rasul Paulus mengatakan:
2 Korintus 3:18
Kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambarNya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Cahaya Kemuliaan Tuhan dapat dilihat banyak orang bila hidup kita membawa terang bagi orang lain dan menjadi berkat bagi orang lain karena sikap dan perbuatan kita mengalirkan kasih Tuhan kepada orang lain sehingga mereka juga mengalami Hadirat Tuhan di dalam hidup mereka.
Petrus ingin memiliki sendiri Hadirat Tuhan dengan bermaksud mendirikan kemah di gunung tempat terjadinya transfigurasi Kristus dimana Kemuliaan Yesus dinyatakan tetapi Yesus menolak dan mengajak mereka turun gunung.
Begitu juga kita, setelah mengikuti retret maka kita pulang ke rumah menjalani kehidupan di tengah masyarakat dan hendaknya perubahan yang terjadi pada saat retret membawa dampak kebaikan bagi banyak orang.
J A D I
Peristiwa Transfigurasi Kristus hendak menunjukkan Kemuliaan Yesus kepada kita umat kristiani supaya semakin yakin Yesus adalah Anak Allah yang diutus Bapa untuk menyelamatkan manusia dari kematian kekal.
Hendaknya terjadi perubahan di dalam hidup kita dan juga membawa dampak kebaikan bagi orang di sekitar kita.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com