Senin,
22 Juli 2019
KIDUNG
3:1-4
MAZMUR
63:2-6,8-9
YOHANES
20:1,11-18
Yohanes
20:1,11
Pada
hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah
Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari
kubur. Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia
menjenguk ke dalam kubur itu
Kalender
Liturgi Gereja Katolik hari ini memperingati sebagai hari pesta St Maria
Magdalena.
Bacaan
Injil hari ini, Maria Magdalena datang menjenguk Yesus di kubur dengan perasaan
sedih hatinya.
Darisini
kita coba merenungkan bahwa jika kita mengasihi seseorang, ternyata ia mati
(apalagi mati dianiaya) maka kita akan merasa kehilangan dirinya dan akan
melihat jasadnya terakhir kali di rumah duka sebelum dikubur atau
dikremasi.
Di
rumah duka, kita akan menyaksikan banyak kesedihan karena kehilangan orang yang
dikasihi/dicintai sehingga kita akan tersadar bahwa kesudahan hidup
kita manusia berakhir tanpa membawa apa-apa dari dunia ini (1 Timotius
6:7).
Pengkhotbah
7:2
Pergi
ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah
dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup
memperhatikannya.
Seperti
kita ketahui dari bacaan Injil, Maria Magdalena merasa kehilangan Yesus yang
dikasihinya karena telah menolong hidupnya.
Kita
lihat bagaimana relasinya dengan Yesus sangat dekat dan sepatutnya kita juga
hendaknya relasi kita dekat dengan Yesus, artinya kita berdoa, bersaat teduh
bersamaNya sehingga kita mendengar Perkataan Tuhan, mengalami hadiratNya.
Biasanya
kita berdoa; kita yang banyak ngomong dengan berbagai permintaan dan sedikit
waktu mau mendengar Perkataan Tuhan.
Padahal
mengalami Hadirat Tuhan itu memberikan kedamaian hati pikiran dan memberikan
semangat menyala-nyala di dalam diri kita.
Maria
Magdalena disapa Yesus membuat dirinya bersukacita meskipun semula ia tidak
menyadari kehadiran Yesus karena sedang menangis dan sedih hatinya.
Yohanes
20:14,16
Sesudah
berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ,
tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya:
"Maria!" Maria berpaling dan berkata kepadaNya dalam bahasa Ibrani:
"Rabuni!", artinya Guru.
Darimana
kita tahu Maria Magdalena bersuka-cita setelah berjumpa dengan Yesus, yaitu ia
bersaksi pada para murid Yesus lainnya.
Ya,
kita akan bercerita tentang kebaikan Tuhan telah menolong hidup kita kepada
orang lain karena kita gembira.
Kesaksian
memang di dominasi tentang pertolongan Tuhan
Tetapi
alangkah baik kitapun bersaksi bahwa dalam pergumulan hidup kita ada proses
campur tangan Tuhan meski saat ini keadaan hidup kita belum seperti yang kita
inginkan dalam doa-doa kita.
Sesungguhnya
doa-doa kita didengar Tuhan jika saja mengerti makna Firman Tuhan,
misalnya:
Roma
8:28
Kita
tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang
terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Markus
11:24
Aku
berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu
telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Ada
hal-hal tertentu menjadi bagian yang harus kita lakukan sebelum Tuhan jawab
permohonan doa kita.
Maria
Magdalena pergi ke kubur Yesus itu adalah bagian yang bisa ia lakukan.
Murid-murid
Yesus lainnya tidak pergi ke kubur Yesus padahal seharusnya bisa kalau mau
datang ke kubur Yesus.
Mereka
mungkin tenggelam dalam kesedihan dan juga perasaan takut akan dituduh sebagai
pengikut Yesus. (Petrus
menyangkal Yesus, tiga kali).
JADI
Di
dalam hidup ini selalu ada suka ada duka, ada menangis ada tertawa, ada waktu
sedih ada waktu gembira, dsbnya.
Pengkotbah
3:4
Ada
waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada
waktu untuk menari
Kendalikan
diri kita agar tidak larut atau tidak putus asa saat mengalami duka sebab kita
mesti berusaha bangkit dari perasaan sedih/duka dengan mencari dan mendatangi
Yesus supaya mendapat pencerahan dari Yesus lewat doa, saat teduh, saat praise
n worship, renungkan Firman Tuhan di Alkitab.
Begitu
pula saat bersukacita, hendaknya tidak berlebihan merayakannya sebab ingatlah
di balik sukacita akan ada waktu berduka-cita.
Yohanes
16:20-21
Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia
akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi
sukacita.
Seorang
perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan
anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa
seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.
2
Korintus 4:6
Sebab
Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!",
Ia juga yang membuat terangNya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita
beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah
Kristus.
Seperti
Maria Magdalena bersukacita berjumpa dengan Yesus setelah sebelumnya
menangis.
Demikian
pula hidup kita akan mengalami silih berganti dukacita dan sukacita; kalau
begitu mengapa putus asa disaat sedang susah dan berduka? mengapa sombong
disaat berada keadaan kesuksesan?
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com