Sabtu,
21 Desember 2019
KIDUNG
2:8-14
MAZMUR
33:2-3,11-12,20-21
LUKAS
1:39-45
Lukas
1:44
Sebab
sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam
rahimku melonjak kegirangan.
Maria
mengunjungi Elisabet, saudaranya untuk berbagi kabar sukacita dan ternyata
mendatangkan sukacita bagi anak yang dikandung Elisabet.
Darisini
kita ketahui bahwa kabar sukacita yang kita bawa dan kita bagikan mendatangkan
sukacita bagi orang lain.
Kabar
sukacita dari Allah berupa Firman Allah yang kita wartakan dan bagikan lewat
perbuatan kasih sangat bermanfaat memberkati banyak orang.
Di
masa Adven ini, kita terima dengan gembira dan sukacita di dalam hidup kita
kemudian kita bagikan kabar sukacita tentang Yesus Kristus lewat pewartaan dan
perbuatan kasih kepada orang lain.
Kabar
sukacita tentang lahirnya Yesus sebagai manusia meski sesungguhnya IA adalah
Allah untuk menyelamatkan kita manusia akibat dosa.
Kabar
sukacita akan kelahiran Yesus ini hendaknya kita intropeksi diri; apakah sudah
menyiapkan diri menjelang kelahiran Yesus 2000 tahun lalu dan sekarang dimaknai
sebagai kedatangan Yesus kedua-kalinya di dunia ini.
Selain
itu kita juga hendaknya bertindak seperti Maria, yang telah menerima kasih
karunia Allah namun Maria mau bagikan kepada saudaranya, Elisabet.
Kita
yang telah menerima kasih karunia Allah hendaknya juga membagikan pada orang
lain supaya merekapun mengalami kasih karunia Allah di dalam hidupnya.
Berbagi
disini, bukan hanya berupa uang, harta duniawi tetapi bagikan sukacita Ilahi
dengan cara mengasihi sesama.
Masih
banyak orang yang tidak tahu ada kabar sukcita Ilahi tentang Yesus Kristus dan
juga masih banyak umat kristiani yang saat ini hidupnya menjauh dari Allah
karena tersesat oleh tawaran dunia yang memabokan dirinya.
Berapa
banyak umat kristiani yang tidak lagi berkumpul bersama di gereja dan di dalam
persekutuan rohani karena fokus pada pengejaran harta dan kesenangan duniawi
yang dikiranya dapat menjamin keselamatan dirinya.
Orang-orang
seperti ini keyakinan iman tentang kekekalan hidup di Sprga telah sirna dan
tidak percaya lagi sebab yang mereka percaya sekarang ini adalah keselamatan di
dunia ini saja.
Tindakan
Maria mengunjungi Elisabet mencerminkan kepedulian pada sesama yang hendaknya
kitapun berbuat serupa agar kita juga peduli kepada sesama.
Mulailah
bagikan kabar sukacita Ilahi, kemudian dilanjutkan dengan berbuat kasih kepada
sesama.
Namun
sebelumnya hendaklah berbenah diri sendiri terlebih dahulu; apakah sudah hidup
dalam sukacita Ilahi sebelum kita bagikan kepada orang lain?
Kita
memberi kepada orang lain dari apa yang ada pada kita, bukan hanya uang tetapi
dalam hal sukacita Ilahi juga.
2
Korintus 8:12
Sebab
jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu
itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada
padamu.
Sukacita
Ilahi=Firman Allah=Kasih Allah
Bagaimana
kita bisa membawa kabar sukacita Ilahi bila kita belum menerima kabar sukacita
Ilahi, demikian juga bagaimana kita membagikan sukacita Ilahi bila kita belum
mengalaminya.
Marilah
kita sambut kelahiran Yesus yang sebentar lagi kita rayakan sebagai kabar
sukacita Ilahi di dalam diri kita masing2.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com