SELASA,
1 SEPTEMBER 2020
1
KORINTUS 2:10b-16
Manusia
duniawi tidak menerima segala sesuatu yang berasal dari Roh Allah tetapi
manusia rohani dapat menerimaNya.
MAZMUR
145:8-14
Aku
hendak mengagungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja, dan aku hendak memuji namaMu
untuk seterusnya dan selamanya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang
jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.
LUKAS
4:31-37
Yesus
menghardik setan yang merasuki seseorang di rumah ibadat dan orang2 yang
melihatnya menjadi takjub.
RENUNGAN
Kita
hendaknya mencontoh sikap hidup Yesus yang terus menerus membangun relasi
dengan Bapa di Surga dan sikap rendah hati, sabar, hati berbelas-kasihan
Matius
14:23
Dan
setelah orang banyak itu disuruhNya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa
seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
Matius
9:36
Melihat
orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan
kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak
bergembala.
Filipi
2:8
Dalam
keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai
mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Yesus
pada saat berkarya 3,5 tahun di dunia dalam keadaan sebagai manusia dan bukan
dalam keadaan keIlahianNya.
Yesus
berdoa kepada Bapa di Surga agar dicurahkan Kuasa Allah dan Bapa beri Kuasa
tersebut kepada Yesus.
Filipi
2:9
Itulah
sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya
nama di atas segala nama,
Allah
sangat meninggikan Yesus artinya diberikan Kuasa Allah pada Yesus untuk
melaksanakan tugas PengInjilan dan mewartakan Injil Kerajaan Allah.
Hal
ini terlihat jelas di dalam bacaan Injil Lukas pada hari ini Yesus mengajar di
rumah ibadat di Kapernaum dan setelah itu mengusir setan merasuki
seseorang.
Kuasa
Allah menyertai Yesus sehingga dengan Kuasa tersebut maka pengajaran dan
pewartaan Sabda Tuhan membuat orang yang mendengar menjadi takjub karena hati
mereka dibajak Roh Allah.
Selain
itu ketika menyembuhkan penyakit atau mengusir setan ada Kuasa Allah sehingga
di mata manusia hal itu adalah suatu mukjizat luarbiasa.
Demikian
hendaknya kitapun diurapi oleh Kuasa Roh Allah yakni Roh Kudus dalam
menjalankan tugas perutusan dan tugas pelayanan rohani.
1.
Kuasa dalam pewartaan Sabda Tuhan
Lukas
4:32
Mereka
takjub mendengar pengajaranNya, sebab perkataanNya penuh kuasa.
2.
Kuasa dalam pelayanan rohani
Lukas
4:36
Dan
semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya:
"Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia
memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar."
Tidak
mudah mendapatkan Urapan Tuhan atau Kuasa Tuhan sebab dipengaruhi sifat
kedagingan dari Pewarta Injil bersangkutan, misalnya:
1.
Motivasi/tujuan untuk kemuliaan diri
* mencari nama biar populer
* mencari nafkah hidup atau bisnisnya
* mengejar jabatan dan status
2.
Lebih fokus pada pengetahuan Firman
daripada membangun keintiman relasi
dengan Tuhan
3.
Belum hidup di dalam kekudusan
Ibrani 12:14b
Kejarlah kekudusan, sebab tanpa
kekudusan tidak seorangpun akan
melihat Tuhan.
Semoga
kita mempersiapkan diri dengan kesungguhan hati sehingga Urapan Kuasa Tuhan
menyertai kita senantiasa.
Pewartaan
tanpa Urapan Kuasa Tuhan seperti pengajaran biasa di dunia yang hanya
membagikan pengetahuan dan tidak sampai menyentuh hati dan pikiran sehingga
menjadi rhema dalam diri kita.
Mendoakan
orang hanya sebatas untaian kata yang tersusun rapi seperti layaknya konsultasi
biasa karena tidak ada Urapan Kuasa Tuhan sehingga tak ada mukjizat kesembuhan
terjadi.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com