JUMAT,
11 SEPTEMBER 2020
1
KORINTUS 9:6-19 ,22-27
Paulus
mengatakan bahwa bahi dirinya memberitakan Injil adalah keharusan dan dia tidak
mengharapkan upah sebab dia dapat menguasai dirinya supaya dapat memenangkan
banyak orang.
MAZMUR
84:3-6,12
Berbahagialah
orang-orang yang diam di rumahMu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Sebab
Tuhan Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia
tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
LUKAS
6:39-42
Yesus
mengatakan suatu perumpamaan tentang orang buta menuntun orang buta untuk
menjelaskan seorang menyalahkan orang lain padahal dia sendiri juga
salah.
RENUNGAN
Perumpamaan
orang buta membimbing orang buta sangat tepat untuk orang sok benar sendiri
menyalahkan orang lain.
Yesus
sangat keras menegur sikap orang tersebut dengan mengatakan: munafik!
Lukas
6:42
Bagaimanakah
engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan
selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak
engkau lihat?
Hai
orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan
melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.
Orang
buta adalah orang yang tidak dapat melihat karena matanya buta namun ada orang
yang matanya tidak buta tetapi mata rohaninya yang buta.
Berarti
ada mata buta secara fisik dan ada buta secara rohani; bisa keduanya buta dan
bisa salahsatu buta.
Perumpamaan
Yesus ini mengarah pada buta secara rohani pada diri seseorang, mengapa
demikian?
Relevansinya
tipe orang buta rohani ada di sekitar kita termasuk umat beriman kristiani
tidak lupa dari buta rohani.
Banyak
umat kristiani suam-suam kuku; di masa honeymoon, menggebu-gebu rohaninya
meningkat pesat, kemudian setelah sekian lama, rohaninya drastis menurun hingga
ke titik nadir nol bahkan minus alias tidak percaya lagi pada Yesus karena
berbagai alasan pembenaran diri.
Apa
penyebab seorang beriman kristiani bisa megalami kebutaan secara rohani?
Jawabannya
satu yaitu iman percaya mengalami masalah.
Anda
ingat perumpamaan Yesus tentang benih ditabur; ada yang jatuh di pinggir jalan,
di bebatuan, di semak belukar maka membuat seorang tadinya beriman pada Yesus
mengalami goncangan hebat dan pada satu titik tertentu imannya mati maka
otomatia mata rohaninya buta.
Ada
proses penurunan iman dan bila tak segera diatasi maka akan sampai pada buta
rohani.
Cara
mengatasi penurunan iman ahar tidak terus menurun adalah ada mentor yang
membimbingnya.
Tentu
mentornya harus seorang yang kuat rohaninya atau paling tidak lebih tinggi
level imannya dari orang yang lagi alami penurunan iman.
Roma
15:1
Kita,
yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita
mencari kesenangan kita sendiri.
Membangkitkan
semangat orang lain terutama dalam hal rohani itu perlu kesabaran dan ketekunan
sebab ada kecewa di hatinya terhadap Tuhan meski awal mulanya ada konflik
dengan orang lain, apalagi dengan teman rohani dan teman sepelayanan.
Kita
mesti tahu akar permasalahannya supaya terapi rohani kepadanya tepat sasaran
mengena perasaan kecewa dan luka atau sakit hatinya.
Seorang
mentor rohani sama seperti yang dilakukan pewarta Injil yakni beritakan tentang
Allah adalah Bapa Surgawi yang penuh kasih menyayangi anak-anakNya.
Tentu
saja kita memohon campur-tangan kuasa Roh Kudus menjamah hati dan pikiran orang
tersebut.
Memang
ada bagian sulit bila berhadapan dengan seorang yang sukses dan kaya yang
rohaninya bermasalah sebab sering menolak pemberitaan Injil dan nasehat rohani
karwna merasa dirinya baik-baik saja bahkan merasa lebih baik daripada pewarta
Injil atau orang menasehatinya.
Mereka
baru akan mendengar bila suatu saat mengalami sakit parah atau bisnis hancur
tetapi setelah pulih kembali maka seringkali mengabaikan rohaninya lagi.
Rasul
Paulus menasehati agar kita terus beritakan Injil agar banyak orang tidak
mengalami kebutaan rohani.
1
Korintus 9:22
Bagi
orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat
menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi
segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari
antara mereka.
Orang
buta rohani biasanya lebih suka memanjakan mata jasmaninya melihat pesona dunia
menyenangkannya sebab melihat dengan mata rohani itu lebih sulit daripada
melihat dengan mata jasmani.
Semoga
kita tidak salah pilih untuk fokus melihat dengan mata jasmani atau mata rohani
sebab lebih berbahaya buta rohani daripada bita jasmani karena berakibat pada
keselamatan dirinya.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com