SABTU,
26 SEPTEMBER 2020
PENGKHOTBAH 11:9-12:8
Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!"
MAZMUR 90:3-6,12-14,17
Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mataMu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.
LUKAS 9:43b-45
Yesus mengatakan kembali kepada murid muridNya bahwa Anak Manusia akan diserahkan tetapi para murid tidak berani bertanya apa maksudnya.
RENUNGAN
Kitab Mazmur hari ini mengingatkan kita bahwa pada akhirnya tubuh jasmani kita akan kembali menjadi debu tanah sebab memang kita dibuat dari debu tanah yang diberi nafas hidup oleh Allah.
Kejadian 2:7
Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Kita harus tahu diri, siapa kita ini hanya debu tanah yang diberi Anugerah nafas hidup sehingga kita menjadi manusia.
JANGAN SOMBONG !!!
SADARILAH KITA HANYA DEBU TANAH
Rencana Allah atas hidup kita adalah memberikan kebahagiaan kekal abadi namun kita manusia mau mengatur diri sendiri kebahagiaan yang diinginkannya.
Ini sumber masalah yang membuat kita berlawanan dengan rencana Allah dan akibatnya kita berbuat dosa.
Allah ijinkan kita berkehendak bebas tapi tetap mengarahkan agar kita mengambil jalan keselamatan menuju kebahagiaan kekal namun kebanyakan kita manusia bersikukuh menempuh jalan sendiri untuk mengalami kebahagiaan.
Memang berhasil hidup bahagia tetapi ternyata hanya kebahagiaan sementara saja di dunia ini, hanya bahagia sebatas tubun dan jiwa namun roh kita merana.
Allah merancang agar kita hidup bahagia selamanya kekal abadi di Surga tetapi sebagian besar kita menginginkan hidup bahagia di dunia.
Rencana dan rancangan Allah terbaik bagi kita manusia maka hendaknya kita ikuti saja agar supaya kita hidup bahagia menurut Allah dan bukan menurut dunia.
Seperti halnya Yesus mengikuti rencana Bapa Surgawi bahwa diriNya mati di salib untuk penebusan dosa manusia dan DIA lakukan dengan patuh dan setia.
Matius 26:39
Maka Yesus maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kataNya: "Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Kita tidak tahu berapa lama hidup di dunia maka jalani saja kehidupan ini dari hari ke hari sesuai kehendak Allah.
Mazmur 90:12
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Kita mesti utamakan roh kita dan bukan tubuh jasmani kita yang akan hancur dan akan kembali menjadi debu tanah.
Sebab roh kita yang kembali kepada Allah dan memoertanggung-jawabkan segala hal yang telah kita lakukan selama hidup di dunia ini.
Salam Kasih,
Surya Darma
renunganpdkk.blogspot.co.id
https://renunganhariankatolik.video.blog
PENGKHOTBAH 11:9-12:8
Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!"
MAZMUR 90:3-6,12-14,17
Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mataMu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.
LUKAS 9:43b-45
Yesus mengatakan kembali kepada murid muridNya bahwa Anak Manusia akan diserahkan tetapi para murid tidak berani bertanya apa maksudnya.
RENUNGAN
Kitab Mazmur hari ini mengingatkan kita bahwa pada akhirnya tubuh jasmani kita akan kembali menjadi debu tanah sebab memang kita dibuat dari debu tanah yang diberi nafas hidup oleh Allah.
Kejadian 2:7
Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Kita harus tahu diri, siapa kita ini hanya debu tanah yang diberi Anugerah nafas hidup sehingga kita menjadi manusia.
JANGAN SOMBONG !!!
SADARILAH KITA HANYA DEBU TANAH
Rencana Allah atas hidup kita adalah memberikan kebahagiaan kekal abadi namun kita manusia mau mengatur diri sendiri kebahagiaan yang diinginkannya.
Ini sumber masalah yang membuat kita berlawanan dengan rencana Allah dan akibatnya kita berbuat dosa.
Allah ijinkan kita berkehendak bebas tapi tetap mengarahkan agar kita mengambil jalan keselamatan menuju kebahagiaan kekal namun kebanyakan kita manusia bersikukuh menempuh jalan sendiri untuk mengalami kebahagiaan.
Memang berhasil hidup bahagia tetapi ternyata hanya kebahagiaan sementara saja di dunia ini, hanya bahagia sebatas tubun dan jiwa namun roh kita merana.
Allah merancang agar kita hidup bahagia selamanya kekal abadi di Surga tetapi sebagian besar kita menginginkan hidup bahagia di dunia.
Rencana dan rancangan Allah terbaik bagi kita manusia maka hendaknya kita ikuti saja agar supaya kita hidup bahagia menurut Allah dan bukan menurut dunia.
Seperti halnya Yesus mengikuti rencana Bapa Surgawi bahwa diriNya mati di salib untuk penebusan dosa manusia dan DIA lakukan dengan patuh dan setia.
Matius 26:39
Maka Yesus maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kataNya: "Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Kita tidak tahu berapa lama hidup di dunia maka jalani saja kehidupan ini dari hari ke hari sesuai kehendak Allah.
Mazmur 90:12
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Kita mesti utamakan roh kita dan bukan tubuh jasmani kita yang akan hancur dan akan kembali menjadi debu tanah.
Sebab roh kita yang kembali kepada Allah dan memoertanggung-jawabkan segala hal yang telah kita lakukan selama hidup di dunia ini.
Salam Kasih,
Surya Darma
renunganpdkk.blogspot.co.id
https://renunganhariankatolik.video.blog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com