Menurut pakar ahli ilmu jiwa, luka batin itu bisa
terjadi sejak didalam kandungan Ibu dan juga dapat dialami semua orang dalam
berbagai tingkat usia termasuk para manula.
Persoalannya ada sebagian orang yang merasa tidak
mengalami luka batin dan merasa tersinggung jika diundang mengikuti berbagai seminar
apalagi retret pemulihan hubungan keluarga ataupun penyembuhan luka batin.
Luka batin adalah suatu peristiwa atau pengalaman yang sangat
mengguncang atau menyedihkan sehingga melukai perasaan/batin kita dan sangat membekas di hati kita. Jika luka
tersebut dibiarkan terus dan mengendap didalam hati dapat mempengaruhi jiwa
kita dan dapat berlanjut mempengaruhi hubungan dengan orang lain.
Tidak bermaksud menghakimi seseorang ataupun
menganggap diri hebat namun mencoba mengingatkan bahwa urusan luka batin ini
jangan dianggap remeh sebab kenyataannya sering terjadi kesalah-pahaman dalam
berbagai hubungan kepada sesama dan juga dalam hubungan keluarga yang
disebabkan hatinya terluka tanpa disadarinya.
Ada beberapa hal yang dapat di-indikasikan
seseorang mengalami luka batin, diantaranya :
1. tiba-tiba merasa sedih tanpa tahu apa penyebabnya
2. merasa tidak berguna hidup di dunia ini
3. hatinya merana dan kesepian terasa mencekam diri
4. perasaan minder dan rendah diri
5. sering merasa ketakutan mencekam
6. sering mengalami kekhawatiran, kecemasan, gelisah dan putus
asa
7. sering menghakimi
8. menjadi seorang perfeksionisme
9. sering marah hampir setiap situasi apapun juga
10. sering memberontak, tidak mau ikut peraturan
11. masih banyak lagi lainnya yang menghimpit perasaan tidak
damai.
jika
ada salah satu diantaranya terjadi dalam diri kita berarti tanpa kita sadari
hati kita sudah terluka dan harus ditangani segera sebab kalau dibiarkan
berlarut-larut dapat menyebabkan luka batin. Jika batin kita terluka, biasanya
responnya suka aneh-aneh dan meledak-ledak sulit dikendalikan. Akibatnya dapat
merusak hubungan kepada sesama, juga hubungan kita dengan Tuhan.
Jangan heran
jika ada salah seorang teman kita, keluarga kita, suami kita, istri kita,
orangtua kita, anak kita atau mungkin orang-orang disekitar kita dan juga diri
kita sendiri tiba-tiba seperti singa yang mengaum-gaum?
namun
masih banyak orang belum mau menyadari betapa berbahayanya luka batin ini. Salah satu penyebabnya adalah salah mem-prioritaskan tujuan hidup yang sesuai
kehendak Tuhan.
Sebagian orang lebih
memfokuskan pada pengejaran nafsu duniawi berupa mengagungkan kekayaan diatas
segala-galanya. Dengan uang, apa saja dapat dilakukan sehingga berlomba-lomba
mendapatkan semua yang diinginkannya dengan segala cara tanpa memperdulikan
apakah cara tersebut tidak berkenan bagi Tuhan. Akibatnya terjadi banyak
benturan dalam relasi kepada sesama maupun berdampak kepada hubungan di
keluarga. Waktu buat keluarga terganggu dan membuat luka hati istri atau
anak-anaknya bahkan termasuk diri sendiri bisa terluka juga.
Salah
satu contoh sharing pengalaman seseorang berikut ini:
Seorang
ibu muda ketika masih dalam kandungan sudah tertolak karena tidak dikehendaki
kelahirannya oleh ibunya. Selama masa kecil sampai dewasa, diperlakukan berbeda
dengan saudara kandungnya yang lain. Dia terluka dan tanpa dia sadari
mempengaruhi sikapnya terhadap anaknya sendiri setelah dia menikah. Setelah dia
mengikuti seminar dan retret luka batin, barulah dia membuka hati, menyerahkan
luka batinnya kepada Tuhan dan akhirnya Tuhan menjamah hatinya. Selanjutnya setelah
retret, dia mengalami perubahan paradigma dan perubahan karakter sampai dia
terbebas dari luka batin.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa proses pemulihan dimulai dari keterbukaan diri sendiri
yang menyadari dan mau disembuhkan dari luka batinnya serta memohon pengampunan
dan penyembuhan dari Tuhan. Memang membutuhkan waktu yang cukup lama bergantung
pada cepat tidaknya keterbukaan diri sendiri mau disembuhkan.
Banyak
cara Tuhan menyembuhkan seseorang, diantaranya melalui :
1. Pelayanan kasih dari orang lain yang terlibat dalam suatu
komunitas
2. Pastur / Pendeta
3. Konselor, pakar ahli ilmu jiwa lainnya
4. Teman, Anggota keluarga lainnya
5. Doa Penyembuhan dari seminar atau retret penyembuhan
luka batin
6. Secara langsung jamahan Roh Kudus (= mukjijat)
7. dan masih banyak cara lainnya.
Bagaimana
kuasa penyembuhan Tuhan bekerja dalam diri kita :
1. Sadarilah bahwa Tuhan adalah satu-satunya sumber damai
sejahtera.
Ayo, hai semua orang yang haus,
marilah dan minumlah air. Hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum
tanpa uang pembeli dan makanlah, juga angur dan susu tanpa bayaran? Mengapakah kamu belanjakan uang untuk
sesuatu yang bukan roti danUpah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak
mengenyangkan? Dengarkanlah Aku
maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling
lezat.(Yesaya 55:1-2)
2. Jangan mudah terbujuk oleh tipu muslihat “oknum jahat”
(=Iblis) bahwa Tuhan-lah penyebabnya dan kita sedang dihukum akibat perbuatan
dosa yang pernah kita lakukan.
Yohanes
8:42-45
Kata
Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi
Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas
kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku. Apakah sebabnya kamu tidak mengerti
bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.
Iblislah
yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia
adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di
dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya
sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.Tetapi karena Aku
mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku
3. Terbukalah dan serahkanlah seluruh hati kita, hidup kita
sepenuhnya kepada Tuhan.
Percayalah
kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu
sendiri. Akuilah Didalam segala lakumu maka Ia akan meluruskan jalanmu. – (Amsal
3:5-6 )
Yeremia
17:5-8
"Terkutuklah
orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang
hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang
belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di
tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
Diberkatilah
orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi
air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami
datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun
kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
4. Bersabarlah menunggu waktunya Tuhan
Manusia
melihat apa yang di depan mata tetapi Tuhan melihat hati
(1 Samuel 16:7)
Bersukacitalah
dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan
bertekunlah dalam doa – (Roma
12:12)
Masih
banyak cara lain Tuhan berkarya dalam hidup kita (termasuk menyembuhkan
luka-luka kita) dan bagian kita adalah membuka hati kita dan menyerahkan
seluruh bagian hidup kita kepada Tuhan.
Yakinlah bahwa kerinduan Tuhan memberkati hidup kita lebih daripada
kerinduan kita mengenal dan masuk dalam persekutuan dengan Tuhan.
1 komentar:
Tolongin sayam nama saya Dharma.... saya hancur lebur.... saya hancur lebur... tolongin sayaaa. Sebelum penyakit jiwa menjmput saya. Saya umat Katolik di Medan. Email saya: dharma.tanoto@gmail.com
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com