Rabu, 15 November 2017
A. BACAAN PERTAMA
KEBIJAKSANAAN 6:1-11
Peringatan ditujukan kepada para raja
dan para pembesar agar bertindak bijaksana sebab mereka mendapat kekuasaan dari
Allah agar menjadi abdi bagi rakyat dan pemerintahannya.
B. MAZMUR TANGGAPAN
MAZMUR 82:3-4,6-7
Sebagai anak-anak Allah, luputkan orang
yang lemah dan miskin serta belalah hak mereka dari tangan orang fasik.
C. BACAAN INJIL
LUKAS 17:11-19
Sepuluh orang kusta disembuhkan Yesus
tetapi hanya satu orang dari Samaria yang kembali dan mengucap syukur kepada
Yesus.
RENUNGAN HARI INI
Penyakit kusta adalah penyakit kulit
kronis ditakuti karena kerusakan syaraf di wajah dan anggota tubuh motorik dan
bisa mengakibatkan kelumpuhan otot.
Jaman dahulu seseorang terkena kusta
akan dikucilkan karena dianggap kena kutukan akibat dosa.
Bisa dibayangkan betapa menderitanya
orang kusta sebab tidak hanya tubuhnya sakit tetapi hatinya juga sakit menerima
perlakuan tidak adil dikucilkan.
Ketidak-berdayaan orang kusta
seringkali membuat penderita kusta nekad bunuh diri karena tidak ada
pengharapan untuk sembuh atau tidak bisa disembuhkan.
Sangat mengherankan sembilan orang
kusta yang disembuhkan, tidak kembali kepada Yesus untuk mengucapkan terima
kasih dan bersyukur.
Yang kembali adalah satu orang kusta
dari Samaria. Dan kita tahu Samaria adalah dianggap bangsa kafir oleh
orang-orang Yahudi / bangsa Israel.
Berarti jelaslah ke sembilan orang
kusta itu bukan orang Samaria tetapi orang Yahudi yang tidak tahu
berterima-kasih telah disembuhkan Yesus.
Hal ini menggambarkan sikap orang
Yahudi atau sikap bangsa Israel secara umum yang tidak tahu berterimakasih
telah diselamatkan Allah tetapi mereka murtad pada Allah setelah
diselamatkan.
Kusta menggambarkan penyakit jasmani
dan penyakit rohani.
Ke-9 orang kusta ini tidak hanya
penyakit kusta jasmani tetapi juga kusta rohani.
Penyakit jasmani kemungkinan sembuh
lebih besar daripada penyakit rohani sebab penyakit jasmani sudah banyak
ditemukan obatnya.
Penyakit rohani hanya satu obatnya
yaitu bertobat dan meninggalkan sikap hidup lama dan mau berbalik pada sikap
hidup baru bersandar kepada Allah.
Kita manusia ini sangat rentan terkena
penyakit kusta rohani karena mudah sekali berbuat dosa.
Ketika sedang sakit, mau bertobat
tetapi setelah sembuh, cenderung tidak mau kembali kepada Tuhan, seperti
sembilan orang kusta dalam bacaan Injil hari ini.
Berulangkali kita manusia mengkhianati
Tuhan Allah seperti dilakukan bangsa Israel mengkhianati Allah.
Entah kenapa kita mudah melupakan
kebaikan Tuhan; tidak bersyukur dan tidak berterimakasih kepada Tuhan padahal
berulangkali Tuhan memberkati hidup kita.
Kita ini cengeng sekali; begitu masalah
datang, lalu kita merengek kepada Tuhan dan berteriak : Tuhan, kasihanilah aku,
tolonglah aku; seperti 10 orang kusta berteriak kepada Yesus.
Lukas 17:12-13
Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah
sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan
berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
Begitu Tuhan menolong memberkati kita,
selanjutnya kita meninggalkan Tuhan dan berjalan menurut keinginan
sendiri.
Seperti inikah sikap kita terhadap
Tuhan?
Sungguh memalukan.
Anjing saja termasuk binatang setia
pada orang yang memeliharanya sedangkan kita manusia tidak setia kepada Tuhan
yang memelihara hidup kita.
Silahkan masing-masing kita renungkan
dan tanyakan pada diri kita sendiri;
apakah aku termasuk orang yang tidak
tahu berterimakasih dan tidak bersyukur kepada Tuhan?
Tidak aneh bila keadaan kita baik-baik
saja lalu kita memuji kebaikan Tuhan tetapi disaat ada masalah hidup yang
sesungguhnya akibat kesalahan sendiri dan Tuhan belum menolong sesuai yang kita
inginkan maka kita bersungut-sungut dan kecewa kepada Tuhan.
Setelah ditolong Tuhan, selanjutnya
kita anggap sudah seharusnya Tuhan tolong kita dan tak perlu bersyukur dan
terima kasih kepada Tuhan???
Semoga kita tidak seperti itu...
ya semoga seterusnya kita senantiasa
berterimakasih dan bersyukur kepada Tuhan yang telah menyelamatkan hidup kita
dan apalah artinya sejenak kita harus menanggung salib, menyangkal diri dan
mengikuti perintah dan kehendak Tuhan.
Orang kusta Samaria, imannya telah
menyelamatkan dirinya sedangkan ke-9 orang kusta lainnya hanya memandang
kesembuhan tubuhnya yang terpenting.
Tubuh jasmani memang perlu sehat tetapi
kesehatan roh kita lebih utama harus diperhatikan.
Matius 4:4
Yesus berkata: "Ada tertulis:
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari
mulut Allah."
Firman Tuhan adalah obat mujarab untuk
kesehatan roh kita sedangkan roti adalah obat mujarab buat kesehatan tubuh
kita.
Akan tetapi pada akhirnya di saat kita
meninggalkan dunia ini ternyata :
Tubuh jasmani akan hancur dan hanya roh
kita utuh kembali kepada Tuhan.
Dan di dalam roh tersebut ada iman yang
ternyata menyelamatkan roh kita.
Silahkan putuskan; manakah yang lebih
utama dan terpenting dalam hidup kita, apakah kesehatan tubuh ataukah kesehatan
rohani kita?
Memang kedua-duanya penting tetapi yang
lebih berharga adalah kesehatan roh kita sebab hanya roh yang kembali kepada
Tuhan.
Oleh sebab itu peliharalah iman kita
akan terus bersandar kepada Tuhan agar roh kita diselamatkan dan menikmati
hidup kekal di Surga.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com