Jumat, 10 November 2017
A. BACAAN PERTAMA
ROMA 15:14-21
Paulus mengatakan bahwa Allah telah
mengAnugerahkannya menjadi pelayan Kristus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi
dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah.
Aku tidak akan berani berkata-kata
tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus
olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan
dan perbuatan.
B. MAZMUR TANGGAPAN
MAZMUR 98:1-4
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan
sebab IA telah melakukan perbuatan2 ajaib yang menyelamatkan kaum Israel dan
segala bangsa-bangsa.
C. BACAAN INJIL
LUKAS 16:1-8
Yesus berkata kepada murid-muridNya
bahwa ada seorang kaya meminta tanggung jawab bendaharanya yang menghamburkan
miliknya.
Bendahara tahu dirinya akan dipecat dan
berusaha menyelamatkan dirinya dengan membuat surat hutang baru dari orang yang
berhutang kepada tuannya dengan cara menurunkan jumlah hutangnya.
Tuannya mengetahui hal ini justru
memuji bendahara yang tidak jujur ini karena bertindak cerdik.
RENUNGAN HARI INI
Saat kita membaca dan merenungkan
perumpamaan tentang bendahara tidak jujur ini, ada yang menarik perhatian untuk
dibahas, yaitu :
Lukas 16:8
Lalu tuan itu memuji bendahara yang
tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak
dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.
Sepintas agak aneh, bendahara ini telah
memanipulasi surat hutang orang yang berhutang kepada tuannya malah
dipuji.
Bendahara ini semula dituntut tuannya
karena menghamburkan miliknya.
Lukas 16:1
Yesus berkata kepada murid-muridNya:
"Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan
tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya.
Apa maksud menghamburkan
miliknya?
Apakah artinya bendahara ini
korupsi?
Kita tidak tahu pasti apakah bendahara
ini memang korupsi atau lalai menjalankan tugasnya sebagai bendahara sehingga
merugikan atau menghamburkan milik tuannya.
Kita mesti tahu latar belakang sosial
ekonomi di jaman itu bahwa seorang bendahara dipercaya oleh tuannya dengan
diberikan wewenang untuk mengelola dan mengurus milik tuannya.
Kita masih ingat Yusuf dipercayai oleh
Potifar untuk mengurus hartanya.
Kejadian 39:4
Yusuf mendapat kasih tuannya
(=Potifar), dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas
rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.
Bendahara ini akan dipecat dan diminta
pertanggung-jawabannya dan dalam rangka pertanggung-jawaban tersebut maka ia
berupaya menyelamatkan diri dari kesusahan yang akan dialaminya setelah dirinya
dipecat.
Ia berusaha menanamkan kebaikan kepada
orang yang berhutang kepada tuannya dengan cara menurunkan jumlah hutang mereka
melalui pembuatan surat hutang mereka yang baru.
Lukas 16:5-7
Ia memanggil seorang demi seorang yang
berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu
kepada tuanku? Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada
orang itu: Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang
juga: Lima puluh tempayan. Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah
hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu:
Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul.
orang berhutangbpada tuannya =
debitur
Kecerdikan bendahara menurunkan hutang
para debitur dalam jumlah besar bertujuan mendapatkan balas jasa dari para
debitur.
Lukas 16:4
Aku tahu apa yang akan aku perbuat,
supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang
akan menampung aku di rumah mereka.
Dan tuannya tahu perbuatan bendahara
menurunkan jumlah hutang debiturnya tetapi kenapa ia justru memuji
bendahara
Tentulah pasti ada sesuatu yang Yesus
maksudkan dari perumpamaan bendahara tidak jujur ini.
Bendahara berwenang penuh bertindak
mewakili kepentingan tuannya dan para debitur atau orang-orang berhutang pada
tuannya tunduk kepada bendahara sebab ia mewakili tuannya.
Dari beberapa literatur, kita ketahui
bahwa setiap orang meminjam minyak zaitun dikenakan bunga 100% dan meminjam
gandum bunganya 20%-25%.
Hutang debitur sebanyak 100 tempayan
minyak = pinjaman 50 tempayan minyak ditambah bunga pinjaman 100% yaitu 50
tempayan minyak.
Hutang debitur 100 pikul gandum =
pinjaman 80 pikul gandum ditambah bunganya 20% yaitu 20 pikul gandum.
Artinya bendahara ini memotong bunga
atas pinjaman dari debitur tetapi tidak memotong hutang pokok debitur.
Tentunya debitur senang dan bendahara
ini berharap balas jasa debitur karena ia sudah berbuat kebaikan bagi
mereka.
Tuan dari bendahara ini tidak bisa
berbuat apa-apa atas perbuatan bendaharannya yang memptong bunga pinjaman
debitur sebab menurut hukum agama Yahudi yaitu hukum Taurat : melarang
pengenaan bunga atas pinjaman kepada sesama orang Yahudi.
Ulangan 23:19-20
Janganlah engkau membungakan kepada
saudaramu, baik uang maupun bahan makanan atau apapun yang dapat
dibungakan.
Dari orang asing boleh engkau memungut
bunga, tetapi dari saudaramu janganlah engkau memungut bunga — supaya Tuhan,
Allahmu, memberkati engkau dalam segala usahamu di negeri yang engkau masuki
untuk mendudukinya.
Ada peraturan terhadap orang miskin dan
terhadap saudara yang miskin, tidak boleh mengenakan bunga pada pinjaman
(Keluaran 22:25, Imamat
25:35-37).
PELAJARAN APA KITA BISA PETIK DARI
PERUMPAMAAN INI
Kita adalah bendahara ditunjuk Tuhan
untuk mengelola milikNya; apakah berupa harta dunia, apakah talenta/karunia,
apakah kepintaran, yang ada pada kita saat ini, dan yang lainnya?
Jika kita bertindak seperti bendahara
dalam perumpamaan ini berarti kita tidak mengelola milik Tuhan yang
dipercayakan kepada kita sehingga suatu saat diminta pertanggung-jawaban oleh
Tuhan !
Bila saat itu kita masih ada kesempatan
alias belum meninggalkan dunia ini maka kita bisa berupaya untuk memperbaiki
kesalahan dan dosa kita dengan berbuat kebaikan kepada orang lain dan berharap
orang lain mendoakan kita.
Setiap perbuatan baik mendapat balasan
dari Tuhan sehingga mengurangi kesalahan dan dosa bahkan diampuni.
Amsal 19:17
Siapa menaruh belas kasihan kepada
orang yang lemah, memiutangi Tuhan, yang akan membalas perbuatannya itu.
Perbuatan baik yang tulus hati didorong
oleh kasih akan menutupi banyak dosa.
1 Petrus 4:8
Yang terutama: kasihilah
sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali
dosa.
Janganlah keraskan hati untuk perbuatan
dosa tetapi segeralah akui, bertobat, dan memohon ampun kepada Tuhan serta
berbuatlah banyak kebaikan dengan setulus hati.
Seperti bendahara ini yang berbuat baik
menolong orang lain (debitur) setelah ia menyadari kesalahan dirinya yang telah
menghamburkan milik tuannya.
Inilah yang dipuji Yesus atas sikap
dari bendahara ini yang segera memperbaiki kesalahannya meski ia memakai
cara dunia untuk menyingkapi masalahnya.
Jika anak-anak dunia cerdik memikirkan
hidup masa depannya, hendaknya anak-anak terang seharusnya lebih cerdik
mempersiapkan masa depannya yakni hidup kekal di Surga.
Lukas 16:8
Lalu tuan itu memuji bendahara yang
tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak
dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.
Timbul pertanyaan : siapakah anak-anak
dunia dan anak-anak terang?
anak-anak dunia adalah orang-orang yang
hidup menuruti cara-cara dunia.
abak-anak terang adalah orang-orang
yang telah menerima Sang Terang yakni Yesus Kristus.
Orang-orang dunia lebih cerdik terhadap
sesamanya maksudnya orang-orang dunia cepat tanggap memikirkan masa depan
dirinya karena ia cemas akan kebutuhan hidupnya di masa depan.
Sedangkan anak-anak terang kalah cerdik
sebab lamban dan tidak segera berbuat kebaikan terhadap sesamanya.
Mengapa demikian?
Anak-anak terang merasa dirinya sudah
diselamatkan Yesus dan merasa tenang tentang masa depannya.
Ibrani 5:12-14
Sekalipun kamu, ditinjau dari sudut
waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan
asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan
makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran
tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah
untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih
untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Coba saja lihat, orang yang percaya pada
Yesus tetapi tidak tekun dalam doa, malas mendalami Firman Tuhan dan malas
terlibat dalam pelayanan rohani dan berkelompok dalam komunitas sesama
kristiani tetapi tidak memberi sinar terang kepada kelompok dunia.
Bukankah cahaya lilin saja akan terlihat
terang sekali di tengah kegelapan pekat tetapi cahaya lilin kalah bersinar
ditengah ruangan yang telah bersinar.
Jika kita hanya berkomunitas
sesama orang-orang yang sudah percaya pada Yesus atau orang-orang yang hidup
dalam kebenaran Tuhan saja tetapi enggan menyinari kelompok dunia maka sama
seperti sikap bangsa Israel yang merasa najis dan memandang rendah bangsa lain
sebab merasa bangsa mereka adalah bangsa pilihan Allah.
Yesaya 43:10,21
"Kamu inilah
saksi-saksiKu," demikianlah firman Tuhan, "dan hambaKu yang telah
Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepadaKu dan mengerti, bahwa Aku
tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada
lagi.
umat yang telah Kubentuk bagiKu akan
memberitakan kemasyhuranKu.
Mari kita bersikap cerdik memaknai
hidup di dunia ini dengan mempersiapkan diri untuk hidup di masa depan yakni
hidup kekal di Surga.
Seperti bendahara ini mempersiapkan
hidup di masa depannya dengan berbuat kebaikan.
Siapa sih diantara kita yang tidak
pernah berbuat dosa?
Roma 3:23
Karena semua orang telah berbuat dosa
dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
Yang terpenting adalah bagaimana kita
bersikap memperbaiki kesalahan dan dosa kita supaya kasih karunia Tuhan
mengampuni kita.
Roma 3:24
dan oleh kasih karunia telah dibenarkan
dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Kita segera bertindak seperti bendahara
tersebut tetapi dengan cara-cara rohani yakni berbuat kasih yang tulus hati dan
tinggalkan kemalasan kita yang berakibat kita gagal mengelola milik Tuhan yang
dipercayakan kepada kita.
1 Petrus 4:10
Layanilah seorang akan yang lain,
sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus
yang baik dari kasih karunia Allah.
Semoga kita semua, tidak hanya menjadi
pendengar FirmanTuhan tetapi menjadi pelaku Firman Tuhan dan senantiasa tekun
melaksanakan perintah dan kehendak Tuhan.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com