Kamis, 26 April 2018
KISAH 13:13-25
MAZMUR 80:2-3,21-22,25-27
YOHANES 13:16-20
Yohanes 13:20
Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima
Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.
Siapakah utusan Tuhan?
Darimana kita tahu seseorang itu adalah utusan Tuhan?
Mengapa menerima utusan Tuhan berarti menerima Yesus dan
menerima Tuhan?
Ketiga pertanyaan ini krusial sebab hasil jawabannya menunjukkan
sikapnya saat berhadapan dengan utusan Tuhan.
Yesus pernah ditolak oleh masyarakat di Nazareth karena Yesus
adalah Mesias yang diutus Bapa Surgawi; demikian juga orang Farisi, ahli
Taurat, imam kepala dan tua-tua Yahudi.
Apakah anda mengalami juga penolakan ketika anda mewartakan
Injil?
Yesus saja ditolak, para rasul ditolak, dan orang-orang sebelum
kita mewartakan Injil juga mengalami penolakan maka tentu saja kitapun akan
mengalami juga.
Yesus sudah mengingatkan bahwa kita umat kristiani akan
mengalami penolakan seperti yang dialami Yesus.
Yohanes 16:2-3
Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya
bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat
bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak
mengenal baik Bapa maupun Aku.
Kita semua umat kristiani diutus gereja untuk memberitakan Injil
dan sesuai dengan kehendak Tuhan agar kita juga melakukan seperti yang
dilakukan Yesus
Yohanes 14:12
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya
kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.
Lukas 4:43
Yesus berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku
harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."
Kita kudu mesti menjaga sikap hidup yang sesuai dengan kehendak
Tuhan agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain dan juga tidak
mencemarkan Tuhan atas perbuatan kita.
Terutama pada saat kita mewartakan Injil maka sikap hidup kita
menjadi sorotan yang diperhatikan orang-orang dunia.
Tidak bisa dipungkiri, ada pemberita Injil yang motivasinya
untuk kepentingan diri sendiri sehingga akibatnya timbul curiga atau keraguan
terhadap pemberita Injil.
Sejak jaman para rasul, terlihat ada pemberita Injil yang
mencari keuntungan buat diri sendiri ketika memberitakan Injil
Filipi 1:15-17
Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan
perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakanNya dengan maksud baik.
Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka
tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil, tetapi yang lain
karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas,
sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara.
Menjadi utusan Tuhan, dalam hal ini sebagai pemberita Injil
hendaknya membersihkan diri dari segala motivasi dan tujuan untuk keuntungan
pribadi.
Harus diingat bahwa menjadi pemberita Injil itu bukan tempat
mencari duit dan mencari popularitas diri.
Ekses negatif ini hendaknya tidak menjadi alasan untuk bersikap
skeptis sehingga tidak mau menerima pemberita Injil yang notabone adalah utusan
Tuhan juga karena mereka diutus oleh keuskupan yang artinya diutus oleh
gereja.
Utusan Tuhan itu bisa ditujukan kepada rasul, nabi, gembala,
pemberita Injil, dan pengajar.
Efesus 4:11-12
Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi,
baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala
dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi
pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.
Suatu ironi bila ada umat kristiani tidak mau menerima utusan
Tuhan yang memberitakan Injil karena curiga atau tidak suka pada orangnya yang
beritakan Injil sebab yang terpenting adalah Injil yang disampaikan orang
tersebut.
Filipi 1:18
Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus
diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku
bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita
Kita mesti tahu bahwa urapan Tuhan atas diri seorang pemberita
Injil atau utusan Tuhan lainnya, tetap melekat pada orang tersebut dan yang
disampaikannya adalah kebenaran Firman Tuhan.
Roma 11:29
Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan
panggilanNya.
Tidaklah heran, ada seorang pemberita Injil, atau seorang
gembala meskipun perilakunya mencari keuntungan pribadi tetapi urapan Tuhan
tetap dinyatakan dimana terjadi kesembuhan penyakit maupun kesembuhan
rohani.
Tuhan yang berhak menghakimi perbuatan pemberita Injil atau
seorang gembala yang menyalah-gunakan urapan Tuhan untuk kepentingan
pribadi.
Gereja atau keuskupan yang mengutus gembala atau pemberita
Injil, memberi sanksi pencabutan ijin perutusannya.
Jelaslah bahwa kita hendaknya tidak menolak utusan Tuhan, utusan
gereja, yang memberitakan Injil.
Dan juga hendaknya kita mau menjalani tugas perutusan
memberitakan Injil dengan setulus hati, tanpa ada tujuan untuk kepentingan
pribadi.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com