Rabu, 4 April 2018
KISAH 3:1-10
MAZMUR 105:1-9
LUKAS 24:13-35
Lukas 24:46
Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke
dalam kemuliaanNya?
Kali ini Yesus menampakkan diri kepada dua orang murid
(=pengikut Yesus) dalam perjalanan menuju ke sebuah kampung yang bernama
Emaus.
Yesus hendak memberitakan diriNya telah bangkit kepada dua orang
murid yang sedang galau dan kecewa menerima kenyataan bahwa Yesus di
salib.
Tetapi sebelumnya yang Yesus lakukan adalah menanyakan dan
mendengarkan keluhan (ayat 17-20) dan sekaligus pengharapan kedua murid
tersebut.
Lukas 24:21a
Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk
membebaskan bangsa Israel.
Cara pendekatan yang Yesus lakukan ini menjadi model
evangelisasi pribadi dan konseling pribadi.
Dalam hal konseling maupun menasehati dengan memberitakan
kebenaran Firman Tuhan, langkah pertama yang dilakukan adalah
menunjukan sikap empati ketika mendengarkan keluhan mereka yang bisa
berjam-jam lamanya tetapi dari situ kita akan mengetahui pengharapan dan
kebutuhan mereka inginkan.
Yesus dengan sabar menuntun kedua murid ini hingga akhirnya
mereka sadar dan semangat mereka berkobar kembali.
Lukas 24:32
Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati
kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan
dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
Memang tidak mudah memberitakan kabar sukacita Injil kepada
orang yang sedang tenggelam dalam masalah hidupnya sebab memerlukan kesabaran
agar dapat menyentuh hatinya.
Darisini kita bisa memetik pelajaran berharga tentang bagaimana
caranya membangkitkan semangat kita agar iman dan roh kita
menyala-nyala di tengah masalah hidup.
Pertama
Benahi pengharapan iman kita kepada Yesus Kristus
Berharaplah selalu kepada Tuhan namun perlu diperhatikan bahwa
pengharapan kita hendaknya bukan untuk memuaskan keinginan hawa nafsu
kedagingan kita.
Mazmur 42:6
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam
diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur
lagi kepadaNya, penolongku dan Allahku!
Banyak orang berhenti berharap kepada Tuhan karena tidak sabar
menunggu jawaban Tuhan dan mudah berpaling kepada hal-hal instan sekiranya
dapat memenuhi harapannya dengan segera.
Iman berperanan sangat penting agar pengharapan menjadi
kenyataan karena percaya dan yakin kepada Tuhan akan memenuhi
pengharapannya.
Pengharapan yang salah menunjukkan ketidak-mampuan memahami
janji-janji Tuhan karena kurang mendalami makna terdalam dari Firman
Tuhan.
Kedua murid tersebut pengharapannya kepada Yesus berdasarkan
keinginan pribadi dan gagal memahami nubuat para nabi tentang Mesias.
Lukas 24:25-26
Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh,
betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah
dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk
ke dalam kemuliaanNya?"
Bisa jadi mereka belum yakin Yesus adalah Mesias karena
keinginan mereka menjadikan Yesus sebagai pahlawan bangsa Israel mengusir
penjajah Romawi menguasai negeri mereka (ayat 21a).
Kita berharap Tuhan segera menolong dan biasanya kita akan panik
bila sekian lama belum terlihat pengharapan dan doa kita dikabulkan
Tuhan.
Ada tiga hal yang mesti kita ingat selalu agar kita tidak gegabah
mencari alternatif lain diluar Tuhan untuk memenuhi segala pengharapan dan doa
kita, yaitu :
1) Tuhan sudah tahu yang kita harapkan
Matius 6:8
Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa
yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepadaNya.
2) Yakinlah Tuhan mengasihi kita
Baca dan renungkan Mazmur pasal 23.
3) Renungkan Firman Tuhan dan lakukan
Yohanes 15:7
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam
kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
Setelah ketiga hal ini kita lakukan maka selanjutnya kita tunggu
saja realisasi pengharapan kita.
Mazmur 40:2
Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjenguk kepadaku
dan mendengar teriakku minta tolong.
Kedua
Tetaplah sabar dan teguh menghadapi rintangan dan hambatan
hingga pengharapan kita menjadi kenyataan
Benih itu berjuang keras untuk tumbuh karena menghadapi hambatan
dari luar dan dari dalam.
Benih mesti diberi pupuk agar mendapat asupan nutrisi untuk
bertumbuh menjadi tunas dan seterusnya mesti disirami serta dibersihkan dari
hama supaya bertumbuh menjadi pohon dan akhirnya berbuah yang manis dan enak
dimakan.
Begitu juga pengharapan kita akan alami berbagai macam gangguan
dan bisa saja terlihat sepertinya tidak akan terrealisasi sehingga bisa
memupuskan harapan kita
Kedua murid kehilangan pengharapan setelah realitanya Yesus mati
di salib dan mereka pulang ke kampung halaman.
Seperti Petrus dan murid Yesus lainnya kembali ke kampung
menjadi nelayan setelah peristiwa penyaliban Yesus (Yohanes 21:1-14).
Demikian juga Yosua mengalami beratnya tantangan yang harus
ditanggungnya karena menggantikan Musa memimpin bangsa Israel menuju tanah
Kanaan yang dijanjikan Allah kepada bangsa mereka.
Yosua 1:9
Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah
hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau,
ke manapun engkau pergi.
Kita harus menjaga pengharapan kita agar tidak goyah diterpa
badai masalah tetapi sebaliknya kita tetap teguh dan tetap yakin bahwa
pengharapan kita akan menjadi kenyataan karena kita yakin Tuhan tidak akan
pernah ingkar janji.
Ketiga
Mendekatlah dan bersandarlah kepada Yesus Kristus
Kedua murid terbuka matanya setelah bersama Yesus dalam
perjamuan.
Lukas 24:29-31
Tetapi mereka sangat mendesak Yesus, katanya: "Tinggallah
bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan
matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama
dengan mereka.
Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap
berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia.
Banyak kesaksian terjadi pnyembuhan, pemulihan, dan mukjizat
lainnya di saat perjamuan ekaristi di gereja katolik.
Demikian juga pada saat kontemplasi dimana kita secara pribadi
mengalami perjumpaan dengan Yesus Kristus di dalam roh kita.
Bagi anda yang mengalami Hadirat Tuhan dan Urapan Tuhan dapat
dipastikan anda mengalami sukacita Ilahi dan merasakan jamahan kasihNya
sehingga anda betah dan menginginkan selamanya.
Tidak heran bila Petrus ingin membangun kemah buat Yesus karena
merasakan betapa nikmatnya dalam kebersamaan bersama Yesus.
Matius 17:4
Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami
berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah,
satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
Daud juga mengungkapkan perasaan sukacita Ilahi yang
dirasakannya saat bersama dengan Allah.
Mazmur 84:11
Sebab lebih baik satu hari di pelataranMu dari pada seribu hari
di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam
di kemah-kemah orang fasik.
Bagaimana dengan kita?
Orang yang dekat dengan Tuhan dapat dipastikan semangatnya
bergelora dan mulutnya memuji-muji Tuhan serta akan memberitakan betapa baiknya
Tuhan.
Mazmur 71:8
Mulutku penuh dengan puji-pujian kepadaMu, dengan penghormatan
kepadaMu sepanjang hari.
JADI,
Dari pengalaman kedua murid yang pulang kampung ke Emaus dan
berjumpa dengan Yesus yang menampakkan diri untuk menunjukkan kebangkitan
diriNya.
Maka kita dapat menemukan makna kebangkitan Yesus berikutnya
yaitu kita harus bangkit dari kekecewaan karena pengharapan kita tidak
terpenuhi.
Selain itu kita juga hendaknya bangkit dari keterpurukan dengan
semangat menyala dan keyakinan penuh kepada Tuhan.
Roma 12:11-12
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu
menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah
dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com