Kamis, 5 April 2018
KISAH 3:11-26
MAZMUR 8:2,5-9
LUKAS 24:35-48
Lukas 24:46-48
Kata Yesus kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias
harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,
dan lagi: dalam namaNya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus
disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari
semuanya ini.
Berita tentang Kebangkitan Yesus di satu sisi menggembirakan
namun di sisi lain menimbulkan keraguan diantara murid2 dan pengikut
Yesus.
Lukas 24:38
Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Mengapa
kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati
kamu?"
Meski Yesus memberikan bukti diriNya sudah bangkit dari mati di
salib namun murid-murid Yesus masih ragu2 dan tidak percaya (ayat 39-42) dan
hingga akhirnya Yesus membuka pikiran mereka (ayat 45)
Yah, kita manusia cenderung andalkan logika dan bukti yang dapat
dilihat untuk mempercayai sesuatu mukjizat.
Bahkan seringkali meski sudah ada bukti nyata yang dilihatnya
namun masih saja ragu-ragu dan mencurigai; jangan-jangan ini rekayasa alias
dibuat-buat.
Tanyakan pada diri anda sendiri bila suatu kali mendengar berita
mukjizat dan respon anda pertamakali apakah ragu2 dengan berkata : ya, mungkin
saja benar terjadi tapi saya baru percaya setelah melihat sendiri atau
mengalami peristiwa mukjizat tersebut.
Ada juga yang bebal atau setidaknya mengeraskan hati dan
mengatakan tidak percaya meski sudah melihat buktinya.
Biasanya orang ini ada motivasi tertentu di balik
ketidak-percayaannya atau bisa saja sebelumnya ia punya pengalaman buruk
mempercayai suatu mukjizat atau bisa juga ada luka batin di masa lalunya.
Imam-imam kepala, tua-tua Yahudi, dan juga para ahli Taurat dan
orang2 Farisi adalah kelompok yang tidak percaya pada segala sesuatu yang
terjadi pada Yesus.
Bahkan imam-imam kepala merekayasa suatu berita hoax/kebohongan
agar jangan sampai berita kebangkitan Yesus ini tersebar luas dan dipercayai
oleh masyarakat Yahudi (Matius 28:11-16).
Dari bacaan Injil hari ini ada satu hal yang perlu mendapat
perhatian bahwa :
kita tidak dapat mengandalkan logika dan bukti tetapi peranan
keyakinan iman sangat menentukan untuk mempercayai suatu mukjizat.
Penyebab utama iman seseorang tidak bertumbuh adalah bersikukuh
pada logika dan prinsip pemikiran diri sendiri.
Lihatlah orang Farisi, ahli Taurat bersikukuh pada pendapatnya
sendiri bahwa Yesus bukanlah Mesias.
Sedangkan imam kepala dan tua-tua Yahudi bersikukuh bahwa Yesus
adalah penista atau penghujat Allah.
Mereka berpegang pada pendapat sendiri sehingga meskipun melihat
sendiri betapa dashyat mukjizat Yesus lakukan dan banyak tanda-tanda sesuai
nubuat para nabi terlihat jelas pada diri Yesus.
Bagaimana dengan anda?
Apakah masih ragu dan bimbang untuk mempercayakan seluruh hidup
anda pada Tuhan Allah, terutama di saat situasi dan keadaan hidup anda tengah
berada di pusaran kesulitan hidup dan doa-doa anda serta harapan anda belum
dijawab Tuhan Allah?
Ujilah iman kita masing-masing pada saat hidup kita mengalami
keadaan hidup serba kekurangan dan keseharian hidup kita begitu menyesakkan
yang membuat kita murung, sedih, putus-asa, dan tidak tahan lagi hidup
menderita setiap hari.
Kita bisa bayangkan bagaimana situasi yang dihadapi para murid
Yesus saat itu.
Ada begitu banyak tekanan, ketakutan, dan keraguan; apakah benar
mereka mempercayai Yesus adalah keputusan terbaik yang mereka lakukan?
Realitanya Yesus mati di salib dan tidak melawan sedikitpun
padahal sering Yesus mengatakan diriNya adalah Anak Allah, diutus Bapa, dan
melakukan perbuatan mukjizat spektakuler.
Apa yang dialami para murid Yesus, juga kita alami; apakah sudah
betul percaya kepada Yesus, tetapi mengapa hidupku menderita dan dimanakah
Yesus ketika aku mengandalkan DIA untuk menolong diriku?
Kebangkitan Yesus adalah jawaban dari semua keraguan para murid
Yesus dan demikian hendaknya kita umat kristiani.
Sebab bila Yesus tidak bangkit maka sia-sialah kita mempercayai
Yesus dan hal ini diungkapkan rasul Paulus dalam tulisan di 1 Korintus pasal 15
(renungkan).
1 Korintus 15:12-14
Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus
dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang
mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau tidak ada
kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Tetapi andaikata
Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah
juga kepercayaan kamu.
J A D I
Kebangkitan Yesus adalah dasar iman percaya kita kepada Yesus
yang hidup dan yang menyelamatkan kita.
Hendaknya kita juga seperti para rasul dan para murid Yesus
sebelum kita menjadi saksi bahwa Yesus dibangkitkan Allah dan merupakan yang
sulung dari kebangkitan orang-orang mati.
Kisah 2:32
Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami
semua adalah saksi.
1 Korintus 15:20
Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah
meninggal.
Makna kebangkitan Yesus menjadi sempurna bila kita umat
kristiani siap sedia menjadi saksi Kristus yang selalu memberitakan Yesus
dibangkitkan Allah untuk menyelamatkan manusia dan memberikan kehidupan kekal
di Surga.
Seraya kita memberitakan Yesus maka mulut kita memuji-muji Yesus
karena hati kita bersukacita, jiwa kita bersorak-sorak dan tubuh kita tenteram
damai sejahtera. Amin.
Mazmur 16:8-9
Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di
sebelah kananku, aku tidak goyah.
Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak,
bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram.
Memang kita umat kristiani yang hidup di jaman sekarang ini
tidak melihat langsung atau mengalami seperti para rasul dan para murid Yesus
saat itu.
Tetapi pengalaman iman kita masing-masing yang
dibangkitkan lewat mukjizat pertolongan Tuhan yang memulihkan, menyembuhkan dan
merubah hidup kita merupakan kesaksian kita kepada banyak orang agar
mereka percaya dan iman mereka juga dibangkitkan seperti yang kita alami.
Amin.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com