Sabtu, 23 Januari 2016
Apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia
tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa
kekal.
(Markus 3:29)
Kejahatan dan segala bentuk kejahatan
semakin meningkat terutama di kota-kota besar atau kota metropolitan, sepertinya orang
tidak takut berbuat dosa.
Aksi teror terjadi dimana-mana dan
pelakunya tak segan-segan meledakan bom diri demi tujuan membunuh orang lain
sebanyak-banyaknya.
Baru seminggu lalu di Jakarta terjadi
aksi pembunuhan dan peledakan yang dilakukan sekelompok orang yang tidak takut
mati sebab menurut pikirannya ia akan masuk Sorga dan bukan masuk Neraka dan
merasa menjadi pahlawan.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang pada
sibuk mencari duit dan sibuk melakukan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan
tubuh dan jiwa sedangkan yang berhubungan dengan roh atau rohaninya hanya
sedikit sekali bahkan terabaikan.
Fenomena yang terjadi saat ini adalah :
Tuhan tidak menjadi pusat hidup tetapi hanya pelengkap hidup saja sebab yang
menjadi pusat hidup adalah kesibukan memenuhi keinginan kedagingan yang
berkaitan dengan kegiatan duniawi.
Dalam rangka mengejar kepentingan
pribadi maka segala hambatan yang menghalanginya diterjang demi meraih
tujuannya meskipun harus berbuat dosa dan kemudian baru minta ampun, bahkan
karena terlalu sering, selanjutnya merasa tidak berdosa lagi.
Sungguh ironi yang terjadi di negara
Eropa, umat katolik yang hadir tidak banyak di gereja yang megah dan ini menunjukan fokus perhatian
mereka tidak tertuju pada gereja tetapi pada kehidupan sekuler atau
duniawi.
Bukan hanya di negara Eropa terjadi
degradasi iman, dimana secara status tercatat sebagai umat Katolik namun hati
mereka sudah menjauh dari Tuhan dan hal ini sudah diperingatkan oleh Rasul
Paulus kepada Timotius bahwa :
2 Timotius 3:5
Secara lahiriah mereka menjalankan
ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah
mereka itu!
Bila terus menerus menyingkirkan Tuhan
dari fokus utama dalam hidup ini maka tak heran bila suatu saat mengingkari
imannya dan menyangkal Tuhan.
Markus 3:28
Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak
manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka
ucapkan.
Pada akhirnya tidak saja menyangkal
Tuhan tetapi berbalik arah malah menghujat Tuhan dan menolak mengakui adanya
Tuhan.
Markus 3:29
Tetapi apabila seorang menghujat Roh
Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena
berbuat dosa kekal."
Injil Markus 3:28-29 hanya mencantumkan
menghujat Roh Kudus yang dilakukan anak-anak manusia yang artinya manusia biasa
yang menghujat Roh Kudus atau menghujat Tuhan Allah
Injil sinoptik lainnya seperti Injil
Matius menegaskan bahwa :
Matius 12:31-32
Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala
dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak
akan diampuni.
Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang
Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia
tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun
tidak.
Injil Matius mencantumkan menentang Roh
Kudus, tidak akan diampuni sedangkan menentang Anak Manusia, akan
diampuni.
Anak Manusia disini menunjukan tentang
Yesus dan sepertinya Yesus itu dibawah Roh Kudus padahal maksudnya tidak
demikian.
Yesus = Allah Putera
Roh Kudus = Allah Roh Kudus
dalam kesatuan Allah Tritunggal Maha
Kudus.
Jadi,
Menghujat Roh Kudus artinya seseorang
tidak mengakui Tuhan dan dengan sengaja menentang Tuhan sampai ia mati, bahkan
menganggap semua ajaran tentang Tuhan adalah ajaran tidak benar dan berpendapat
itu ajaran setan.
Menentang Anak Manusia atau menentang
Yesus artinya seseorang tidak mau percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat manusia karena ia beriman kepada hal lain diluar Yesus; akan tetapi
ia tidak menghujat Tuhan atau menghujat Roh Kudus.
Pertanyaannya adalah :
apakah masih dijumpai orang-orang yang
menghujat Roh Kudus atau menghujat Tuhan.
Mungkin masih ada.
Biasanya sering terjadi, orang beriman
Katolik yang sekian tahun tidak pernah ke gereja dan tidak peduli tentang dosa
atau tidak dosa tetapi tidak menghujat Tuhan.
Sebab ia mengakui adanya Tuhan namun ia
tidak mau hidup di dalam kebenaran Tuhan.
Istilahnya Katolik KTP atau hanya
status saja beragama Katolik.
2 Petrus 2:20-22
Sebab jika mereka, oleh pengenalan
mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri
dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya
keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula. Karena itu bagi mereka adalah
lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada
mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan
kepada mereka. Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini:
"Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke
kubangannya."
Hendaknya kita hidup berfokus kepada
Tuhan melebihi fokus kepada hal-hal lain sebab hanya hidup di dalam Tuhan saja
yang mengantarkan kita hidup dalam damai sejahtera dan sukacita Ilahi.
REFLEKSI DIRI
Apakah fokus hidupku tetap kepada Tuhan
dan mau menyelaraskan hidupku di dalam kebenaran Tuhan?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ =============
Kalender Liturgi Katolik
Hari Biasa
Warna Liturgi : Hijau
2 Samuel 1:1-4,11-12,19,23-27
Mazmur 80:2-3,5-7
Markus 3:20-21
BcO : Kejadian 17:1-27
============= ☆☆☆ =============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com