Selasa, 19 Januari 2016
Kata Yesus kepada mereka:
"Hari Sabat diadakan untuk manusia
dan bukan manusia untuk hari Sabat,
jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."
jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."
(Markus 2:27-28 )
Peraturan dibuat sebagai patokan atau
pedoman untuk menentukan langkah apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai.
Peraturan dibuat oleh manusia dapat
berubah berdasarkan kesepakatan bersama dan seringkali kekuasaan penguasa;
perorangan atau kelompok tertentu menentukan perubahan suatu peraturan sesuai
kepentingan pribadi dan bisa mengorbankan kepentingan banyak orang.
Peraturan yang dibuat ahli taurat dari
golongan orang farisi menambahi hukum taurat Musa demi kepentingan mereka sehingga
masyarakat Yahudi mengalami kesulitan mematuhinya.
Peraturan sabat sangat kontroversi dan
berulangkali Yesus melanggarnya sebab tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Ahli taurat, imam kepala, tua-tua dari
golongan farisi sangat menentang Yesus karena seringkali menegur dan mengkritik
peraturan yang mereka tetapkan sehingga merusak wibawa sebagai pihak yang
berkuasa dalam bidang keagamaan.
Hari ini kita disuguhi kembali tentang
peraturan sabat yang menetapkan bahwa tidak boleh melakukan kegiatan apapun
juga di hari sabat.
Ketika melihat murid-murid Yesus
memetik gandum di hari sabat maka mereka menegur Yesus.
Markus 2:23-24
Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus
berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-muridNya memetik bulir
gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepadaNya: "Lihat! Mengapa mereka
berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
Memang ada peraturan tentang hari sabat
dimana diharuskan beribadah kepada Tuhan Allah pada hari sabat dan tidak
diperbolehkan melakukan kegiatan atau aktivitas.
Keluaran 20:10
hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan,
Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki,
atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu
atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
Menurut Yesus, ada hal lain
menyangkut pelayanan dan keselamatan orang maka boleh melakukan
aktifitas/pekerjaan dan hal itu pernah terjadi pada Daud.
(baca 1 Samuel 21:1-9).
Markus 2:25-26
Jawab Yesus kepada mereka: "Belum
pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang
mengikutinya kekurangan dan kelaparan, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah
waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu yang tidak
boleh dimakan kecuali oleh imam-imam dan memberinya juga kepada
pengikut-pengikutnya?
Satu hal lain yang Yesus jelaskan
tentang maksud tidak boleh melakukan pekerjaan di hari sabat.
Matius 12:5
atau tidakkah kamu baca dalam kitab
Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam
Bait Allah, namun tidak bersalah?
artinya imam-imam dapat dikatakan
melanggar hukum sabat karena melakukan kegiatan pelayanan dalam rangka
mempersiapkan ibadah.
Tujuan hari sabat supaya ada waktu
khusus bersama Allah dan kesatuan keluarga Allah seraya mengucap syukur kepada
Allah yang telah memberkati selama enam hari bekerja.
Keluaran 20:8-9
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu.
Bagaimana dengan kita?
Membangun hubungan intim dengan Tuhan
sesungguhnya bisa dilakukan setiap hari secara pribadi dan berkumpul bersama
saudara seiman dalam misa ekaristi, sedikitnya seminggu sekali atau bisa
mengikuti misa harian setiap hari jam 6 pagi.
Namun perlu diingat bahwa tidak boleh
memaksa orang lain yang tidak mengikuti misa setiap hari, seperti biasa kita
lakukan.
Sama seperti orang-orang farisi
berpuasa 2x seminggu yang memaksa orang lain harus berpuasa seperti mereka padahal
kewajiban berpuasa hanya 1x setahun.
(Baca renungan kemarin).
Makna terdalam mematuhi peraturan
maupun perintah Aĺlah adalah dari lubuk hati kita terdalam yang mau senangkan
Allah yang kita panggil BAPA dengan melakukan hal-hal yang berkenan dan
menggembirakan hati BAPA.
Bukankah sebagai anak kita mau
menyenangkan orangtua? demikian pula kepada Bapa Sorgawi.
Pertanyaannya : hal apa menyenangkan
Tuhan Allah / Bapa Sorgawi?
Pertama
Masuklah dalam keintiman bersama Tuhan
Yohanes 4:23-24
Tetapi saatnya akan datang dan sudah
tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh
dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah
itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan
kebenaran."
Tidak ada batasan berapa lama kita
berdoa dan bersaat teduh bersama Tuhan meskipun ada orang memakai waktu 1
jam.
Matius 26:40-41
Setelah itu Ia kembali kepada
murid-muridNya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Ia berkata kepada Petrus:
"Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh
memang penurut, tetapi daging lemah."
Milikilah hati yang penuh kerinduan
kepada Tuhan maka niscaya dirimu dipenuhi oleh Hadirat dan Urapan Tuhan
Kedua
Persembahkanlah yang terbaik dari
segala yang baik yang ada dalam diri kita.
Kejadian 4:3-5
Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain
mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada Tuhan sebagai korban
persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung
kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka Tuhan mengindahkan Habel
dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak
diindahkanNya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya
muram.
Persembahan itu bukan hanya uang saja
tetapi bisa berupa waktu, perhatian, pikiran, menggunakan mulut, telinga, mata,
tangan, kaki, untuk membawa orang kepada Tuhan agar mereka mengalami hidup di dalam
Kasih Tuhan.
Roma 6:13
Janganlah kamu menyerahkan
anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman,
tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati,
tetapi yang sekarang hidup.
Dan serahkanlah anggota-anggota
tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
JADI,
Mentaati peraturan itu penting supaya
tercipta ketertiban dan keadilan namun melakukan perbuatan kasih adalah lebih
penting daripada bersikukuh pada peraturan.
Mengapa demikian?
1 Korintus 13:6-7
Kasih tidak bersukacita karena
ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
Kasih menutupi segala sesuatu, percaya
segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Melanggar peraturan itu adalah jalan
terakhir yang tak bisa dihindarkan bila sungguh-sungguh perbuatan itu didasari
oleh kasih untuk menolong dan menyelamatkan orang lain; seperti yang dilakukan
Daud yang terpaksa makan roti persembahan.
Peraturan hari sabat untuk mengatur orang
supaya beribadah kepada Allah sedangkan perbuatan kasih untuk menyelamatkan
orang supaya mengalami hidup di dalam Kasih Tuhan sebab Tuhan adalah
Kasih.
1 Yohanes 4:16
Kita telah mengenal dan telah percaya
akan kasih Allah kepada kita.
Allah adalah kasih, dan barangsiapa
tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam
dia.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku mentaati peraturan karena
takut akan hukuman ataukan karena aku mau menyenangkan Tuhan?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ =============
Kalender Liturgi Katolik
Pekan Doa Sedunia - hari kedua
Warna Liturgi : Hijau
1 Samuel 16:1-13
Mazmur 89:20-22,27-28
Markus 2:23-28
BcO : Kejadian 12:1-9, 13:2-18
============= ☆☆☆ =============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com