Rabu, 6 Januari 2016
Yesus berkata kepada
mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
(Markus 6:50)
Ketakutan, kecemasan, kekhawatiran,
kegelisahan, kegalauan, adalah perasaan yang seringkali mengganggu hidup kita
dan pasti semua orang mengalaminya.
Persoalannya adalah bagaimana cara kita
menyikapi ke-5 perasaan tersebut agar tidak membuat hidupku tercekam dan
terbelenggu olehnya.
Penyebab timbulnya perasaan tersebut
adalah ketidak-percayaan akan kemampuan diri sendiri mengatasi semua
permasalahan hidup yang harus dihadapinya dan akibatnya dirinya labil, goyah
dan merasa tak berpengharapan.
Hari ini kita akan menelusuri lebih
dalam apa yang menyebabkan timbulnya perasaan takut dan bagaimana cara
mengatasinya.
Murid-murid Yesus mengalami ketakutan
ketika melihat Yesus berjalan diatas air yang disangka mereka adalah hantu
sebab pada saat itu malam hari dan perahu mereka terombang-ambing diterjang
angin sakal di tengah danau.
Markus 6:48-50a
Ketika Yesus melihat betapa payahnya
mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang
kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. Ketika
mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu,
lalu mereka berteriak-teriak, sebab meroeka semua melihat Dia dan merekapun
sangat terkejut.
angin sakal = masalah hidup
Para murid mengalami masalah pada saat
Yesus tidak bersama mereka dan ketakutan muncul sehingga mereka tidak mengenali
Yesus yang justru datang mau menolong mereka.
Kita juga seringkali mengalami seperti
yang dialami murid-murid Yesus ketika sedang bergelut menghadapi masalah hidup
yang berat yang justru terjadi pada saat kita meninggalkan Yesus dari kehidupan
kita.
Ada beberapa hal yang bisa kita
pelajari dari peristiwa yang dialami para murid :
Pertama
Jangan pernah meninggalkan Yesus
Yohanes 15:5
Akulah pokok anggur dan kamulah
ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia
berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Kita cenderung ingin mengatur hidupnya
sendiri dan tidak mau diatur oleh orang lain, termasuk Tuhan sekalipun.
Tuhan dibutuhkan pada saat :
1) sedang ada persoalan hidup
2) minta berkatNya; duit dan harta
dunia
3) sedang menderita sakit
penyakit
setelah ke-3 hal diatas diperoleh maka
Tuhan tidak diijinkan mengatur hidupku dan ditinggalkan untuk "jaga
rumahku".
kagak percaya nich, mari kita test
:
satu hari ada 24 jam... (anak kecil
tahu).
tidur 8 jam berarti masih ada 16 jam
untuk bekerja, refreshing, dan waktu bersaat teduh dengan Tuhan.
16 jam itu biasanya 99% dihabiskan
untuk bekerja dan refreshing dan hanya 1% x 16 jam = 0.16 jam = 9.6 menit untuk
berdoa / saat teduh bersama Tuhan.
Okelah ada yang protes, waktu bersama
Tuhan lebih dari 10 menit sehari.
katakan 10%x16 jam=1,6 jam =96
mnt.
berarti : dalam sehari hanya berkisar
antara 1% sd 10% atau 10-96 menit waktu kita bersama Tuhan sedangkan 90%x16
jam=14,4 jam dihabiskan untuk urusan duniawi.
Oleh sebab itu sebaiknya pergunakan
waktu 16 jam, kita sertakan Yesus yang memimpin kita pada saat kita bekerja mencari
nafkah dan kegiatan dunia yang kita lakukan.
Ketika sedang mengerjakan tugas di
kantor atau sedang berbisnis maka kita menjalankan tugas sesuai dengan prinsip
kebenaran Tuhan dan bukan memakai prinsip kebenaran dunia bisnis atau dunia
perkantoran.
ahhh ... itu sih teori, mana bisa? kira-kira begitu orang berdalih.
bagaimana menurut anda?
coba baca buku Lord of the marketplace
karangan Myron Rush sebagai bahan pengetahuan sebab di dalam buku ini banyak
hal yang bisa diterapkan bagi anda yang berkecimpung dunia bisnis.
sebetulnya buku tersebut juga mengutip
prinsip kebenaran Firman Tuhan yang telah berhasil diterapkan oleh
pebisnis.
Kedua
Fokus hidup kita hanya kepada
Yesus
Ketakutan muncul pada saat kita sedang
berpaling dari Tuhan Yesus dan tidak fokus kepada DIA.
seperti para murid, sedang fokus kepada
masalah angin sakal yang membuat perahu bergoyang kesana kemari dan sangat
mungkin air danau memasuki perahu sehingga mereka takut perahu akan
tenggelam.
apalagi ketika melihat ada sosok hantu
di mata mereka melihat di tengah danau padahal itu adalah Yesus.
Ketakutan adalah membayangkan sesuatu
akan terjadi padahal saat itu belum terjadi seperti yang dibayangkan.
Ayub mengalami ketakutan dan karena itu
justru benar-benar terjadi apa yang ditakutkannya.
Ayub 3:25
Karena yang kutakutkan, itulah yang
menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.
Oleh sebab itu tidak ada jalan lain
kecuali kita fokus hanya kepada Tuhan saja dengan mengandalkan DIA agar segala
permasalahan hidup kita dapat diselesaikan karena ditolong Tuhan.
Seringkali Tuhan memakai orang lain
untuk menolong kita dan sebaiknya memang kita berada dalan komunitas rohani
agar menumbuhkan semangat dan menguatkan iman kita.
Ketiga
Yakinlah Yesus pasti datang
menolong
Kebiasaan jelek orang beriman ketika
sedang menghadapi masalah hidup adalah mencari solusi diluar Tuhan terlebih
dahulu dan baru akan mencari Tuhan setelah solusi tersebut gagal.
Seharusnya datanglah kepada Tuhan
dengan penuh keyakinan akan menolong segala permasalahan kita.
Bila penyebab masalah itu adalah
kesalahan dan dosa kita maka segeralah mengakuinya dihadapan Tuhan dan mohon
ampun serta bertobat dengan tidak melakukannya lagi.
Janganlah seperti Adam dan Hawa yang
tidak mengakui perbuatan dosanya malah menyalahkan Tuhan dan berdalih mencari
pembenaran diri.
Contohlah Daud yang segera mengakui
dosanya dan memohon ampun kepada Allah serta bertobat merubah hidupnya.
Memang dosa seringkali menghalangi kita
untuk mendekat kepada Tuhan dan akibatnya iman kepercayaan kita kepada Tuhan
mengalami stagnan tidak bertumbuh menjadi kuat sehingga pada saat kita
mengalami kesulitan hidup maka kita tidak yakin Tuhan menolong.
1 Yohanes 3:21
Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau
hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk
mendekati Allah,
Kita harus hidup di dalam KasihNya
supaya hidup kita mengalami damai sejahtera Tuhan sehingga tidak ada lagi
ketakutan dalam diri kita.
1 Yohanes 4:18
Di dalam kasih tidak ada ketakutan:
kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman
dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Keempat
Jangan mudah melupakan kebaikan Yesus
melainkan ingatlah selalu
Bangsa Israel terkenal sebagai bangsa
yang tidak mensyukuri kebaikan Allah yang selalu memberkati mereka.
Mereka mudah sekali melupakan semua
kebaikan Allah ketika ada masalah hidup dan langsung saja menuntut Allah segera
menolong mereka dan setelah itu mereka meninggalkan Allah dengan pergi ke
tempat penyembahan illah-illah lain dan tidak menyembah Allah.
Kita bisa baca perilaku mereka di kitab
Hakim2, kitab Samuel, kitab Raja2 setelah mereka mendiami tanah Kanaan yang
dijanjikan Allah kepada mereka.
Para murid sudah lupa bahwa baru saja
mereka menyaksikan mukjizat 5 roti dan dua ikan dapat memberi makan 5000
laki-laki kemarin sore dan ketika malam harinya menghadapi angin sakal justru
mereka tidak ingat kepada Yesus.
Kita juga sering seperti itu,
menganggap hal biasa kebaikan Tuhan
seperti oksigen gratis yang kita hirup buat nafas kita setiap hari padahal itu mukjizat lho...
Oleh sebab itu hendaknya kita senantiasa
harus bersyukur kepada Allah atas segala sesuatu; apakah itu berkat maupun
masalah hidup yang kita alami.
Kita mesti mengerti bahwa di balik
masalah hidup yang terjadi pada diri kita, seringkali ada maksud Tuhan untuk
mendidik kita agar menjadi semakin kuat dan semakin mampu mengatasinya.
1 Korintus 10:13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami
ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia.
Sebab Allah setia dan karena itu Ia
tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.
Pada waktu kamu dicobai Ia akan
memberikan kepadamu jalan ke luar sehingga kamu dapat menanggungnya.
Biasanya setelah kita berhasil
mengatasi masalah tersebut maka ada berkat Tuhan yang dicurahkan kepada
kita.
Jangan tidak percaya sebab firman Allah
mengatakan demikian :
Mazmur 91:15-16
Bila ia berseru kepadaKu, Aku akan
menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan
memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan
Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari padaKu.
JADI,
Ke-4 hal diatas adalah kunci berharga
bagi kita agar mampu mengatasi setiap permasalahan hidup yang semakin hari
semakin pelik dan kita keluar sebagai pemenang karena mampu mengubah masalah
menjadi berkat di hidup kita.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku senantiasa mempercayakan
hidupku di dalam genggaman Tuhan Yesus yang membawa aku memenangkan pertempuran
melawan angin sakal yang kerapkali menerjang di dalam hidupku?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ =============
Kalender Liturgi Katolik
Hari Biasa
Warna Liturgi : Putih
1 Yohanes 4:11-18
Mazmur 72:1-2,10-13
Markus 6:45-52
BcO : Yesaya 56:1-8
============= ☆☆☆ =============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com