KataNya kepada mereka:
"manakah yang diperbolehkan pada
hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau
membunuh orang?"
tetapi mereka itu diam saja.
tetapi mereka itu diam saja.
(Markus 3:4)
Orang-orang Farisi terus memantau apa
saja yang dilakukan Yesus termasuk di rumah Ibadat sebab mereka ingin menangkap
Yesus dengan mencari-cari kesalahan dan pelanggaran Yesus atas peraturan Sabat
ataupun hukum taurat.
Yesus sangat cerdik mengelak ketika
orang-orang farisi menegur bahwa pada hari Sabat tidak boleh menyembuhkan orang
dan memang saat itu ada seorang yang mati sebelah tanggannya.
Markus 3:1-2
Yesus masuk lagi ke rumah ibadat.
Di situ ada seorang yang mati sebelah
tangannya. Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu
pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia.
Yesus mengajukan dua pertanyaan :
1) berbuat baik atau berbuat jahat
?
2) menyelamatkan nyawa orang atau
membunuh
orang?
pada hari sabat dan mereka terdiam
sebab serba salah menjawabnya.
Jika mereka jawab atas :
Pertanyaan Pertama,
tidak boleh menolong orang yang mati
atau lumpuh sebelah tangannya dan membiarkan orang tersebut dalam keadaan sakit
padahal mampu untuk menolongnya, berarti berbuat jahat.
Pertanyaan Kedua
tidak boleh menyembuhkan orang sakit
bisa mengakibatkan orang sakit tersebut makin parah sakitnya dan bisa mati,
artinya sama saja membunuh orang itu padahal bisa disembuhkan.
Luar biasa, jawaban Yesus membuat
orang-orang farisi mati-kutu alias tak berdaya dan tidak bisa menjebak Yesus
melakukan kesalahan di hari sabat.
Hal yang dilakukan orang-orang farisi
yang terdiri dari ahli taurat, imam, dan panatua di kalangan hirarki keagamaan
Yahudi dapat terjadi pada orang beriman di jaman sekarang ini.
Kita umat Katolik seharusnya tidak
hanya rajin ke gereja setiap minggu atau aktif dalam kegiatan di gereja saja
tetapi hendaknya menolong orang lain diluar lingkup keluarga sendiri.
Bukankah para imam dan ahli taurat juga
rajin beribadah di rumah ibadat dan rajin berdoa, bahkan Yesus memuji ajaran
mereka kecuali perbuatan mereka.
Matius 23:3
Sebab itu turutilah dan lakukanlah
segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti
perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak
melakukannya.
Orang-orang farisi sangat disayangkan
perbuatannya tidak sesuai dengan yang diajarkannya.
Bagaimana dengan kita?
Problem orang beriman sekarang ini
adalah kesibukan masing-masing dan berpandangan bahwa yang penting urusin
keluarga sedangkan menolong orang lain itu prioritas ke sekian dan dianggap
tidak penting.
Memang menurut Alkitab, keadaan orang
di akhir jaman itu mementingkan urusan diri sendiri bahkan lebih dari itu yaitu
menuruti hawa nafsu duniawi.
(baca 2 Timotius 3:1-5 ).
Boleh dikatakan sebagian orang tidak
peduli dengan gereja dan kegiatan di Paroki ataupun di lingkungan.
Jikalau orang-orang farisi terlalu kaku
menerapkan peraturan sabat sedangkan sebagian umat beriman justru di hari
minggu masih sibuk mengurusi bisnis atau melakukan aktivitas lainnya dan tidak
pergi ke gereja mengikuti misa.
Apa yang dilakukan orang-orang farisi
mendukakan Yesus karena mereka tidak mau berubah sikap dan pandangannya.
Mereka bersikukuh pada pemikiran dan
ajarannya sendiri dan mereka berbuat menurut kehendak sendiri dan tidak mau
bersandar pada kebenaran Allah.
Markus 3:5a
Yesus berdukacita karena kedegilan
mereka dan dengan marah Ia memandang sekelilingNya kepada mereka ...
Kedegilan adalah sikap bandel yang tak
mau berubah meskipun tahu dirinya bersalah tetapi tetap tak mau mengakui
pendapat dan cara orang lain lebih baik daripada pendapat dan caranya sendiri.
Orang degil macam begini sulit sekali
dinasehati sebab ia merasa dirinya benar dan hebat sehingga ia tidak memerlukan
nasehat orang lain.
Seringkali cara yang dilakukannya tidak
lumrah dan menimbulkan kekacauan bagi orang-orang yang berhubungan dengan
dirinya.
Orang degil ini membuat orang lain
tidak suka kepadanya dan setiap kali ia hadir menjadi trouble maker atau
pembuat kegaduhan sebab tingkah lakunya menyebalkan sehingga orang lain
berusaha menghindar dari orang degil.
Istilahnya orang degil ini sikapnya
auban dan tengik melihatnya....
sama halnya golongan farisi seringkali
perilakunya membuat orang lain kagak suka berinteraksi dengannya.
Yesus saja tidak tahan melihat perilaku
orang-orang farisi sehingga Ia marah dan berdukacita karenanya.
Yesus tidak pernah marah kecuali kepada
orang-orang farisi.
Hendaknya sikap kita mau terbuka dan
mau menerima masukan dan nasehat orang lain terutama mengenai hal-hal
kerohanian supaya iman bertumbuh dan menjadi dewasa rohani.
Banyak orang sudah puluhan tahun di
baptis namun tidak pernah berubah sikap dan perbuatannya.
Pergi ke gereja dari tahun ke tahun
begitu saja hanya saat Natal-Paskah dan anehnya sudah dinasehati, tetap saja
tidak mau berubah dan ia tak pernah merasa bersalah dan tidak merasa
berdosa!
Sikap lainnya adalah tidak mau membaca
Alkitab dan mempertahankan pendapatnya bahwa yang penting ke gereja setiap
minggu dan berdevosi kepada Bunda Maria daripada rajin baca Alkitab seperti
umat Kristen non Katolik dan belum tentu hidupnya benar?
wow... alasan klasik ini paling sering
menjadi "serangan balik" untuk menutupi ke-engganan membaca Alkitab
karena menganggap tidak penting baginya.
atau ada lagi sikap dengan berdalih dan
berkata : "ga perlu fanatiklah, kita ini masih injak bumi, jadi ga
perlulah sok suci ...dsbnya"
Kasihan sekali jika orang beriman masih
berpandangan seperti itu, seakan-akan hidup kerohanian itu tidak perlu dan
pembicaraan hal-hal keduniawian adalah lebih penting dan berguna dalam hidup di
dunia ini.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku mau menolong orang lain dan
tidak hanya memikirkan diri sendiri selain aku rajin berdoa, setiap minggu ke
gereja dan setiap hari merenungkan firman Tuhan?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ =============
Kalender Liturgi Katolik
Fabianus, Sebastianus
Warna Liturgi : Hijau
1 Samuel 17:32-33,37,40-51
Mazmur 144:2,9-10
Markus 3:1-6
BcO : Kejadian 14:1-24
============= ☆☆☆ =============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com