Senin, 18 Juli 2016
"Hai manusia, telah diberitahukan
kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu: selain berlaku
adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"
(Mikha 6:8)
Bangsa Israel terkenal sebagai bangsa
tegar tengkuk yang dikatakan oleh nabi Yesaya (Yes 28:13) dan oleh Yesus
sendiri (Maekus 7:6-8) karena sikap bangsa Israel mendua hati; mulut mengucap
percaya kepada Allah tetapi perilaku dan perbuatan mereka justru mengabaikan
Allah dengan menyembah baal atau dewa/dewi, ilah/alah lain.
Berulangkali Allah menegur kelakuan
mereka melalui perantaraan para nabi namun tetap saja tidak mau berubah; atau
sekiranya berubahpun bila dapat berkat Allah dan setelah itu berpaling dari Allah,
kembali ke sikap semula.
Kelakuan seperti ini persis dengan nas
firman Tuhan dibawah ini :
2 Petrus 2:20,22
Sebab jika mereka, oleh pengenalan
mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri
dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya
keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula. Bagi mereka cocok apa yang
dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya,
dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
Hal ini terlihat pada sikap beberapa
ahli taurat dan orang farisi yang terus saja mendesak dan memojokkan Yesus
sebab ingin menyingkirkan Yesus dan kali ini mencobai Yesus dengan meminta
tanda bahwa Yesus adalah Mesias.
Matius 12:38
Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli
Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu
tanda dari padaMu."
Yesus tahu niat jahat ahli taurat dan
orang farisi meminta bukti atau tanda dengan mengatakan :
Matius 12:39
Tetapi jawabNya kepada mereka: Angkatan
yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak
akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.
Bagaimana dengan kita?
Apakah kita datang kepada Allah pada
saat membutuhkan pertolonganNya dan berkatNya saja dan setelah itu kita sibuk
kembali dengan urusan duniawi?
Semoga tidak begitu.
Hendaknya kita jangan lupa sedetikpun
bahwa Tuhan Allah yang memberi hidup kepada kita manusia maka seharusnya kita
menghormatiNya melebihi segala penghormatan kita kepada segala sesuatu yang ada
di dunia ini.
Menghormati Tuhan Allah itu bukan di
mulut saja tetapi dari lubuk hati kita yang terdalam sehingga kita berusaha
keras menuruti dan mentaati Tuhan Allah agar tidak dengan sengaja berbuat
dosa.
Jika kita baca di Alkitab tentang dosa
Adam dan dosa Daud maka terlihat jelas perbedaan sikap penyesalan setelah
terpeleset melakukan perbuatan dosa.
Keduanya dengan sengaja berbuat dosa;
Adam tahu bahwa tidak boleh makan buah dari pohon pengetahuan baik dan jahat
tetapi Adam lebih mengasihi Hawa daripada mengasihi Allah maka Adam dengan
sadar melanggar perintah Allah dan meremehkan akibat dosa.
Daud dengan sadar berzinah dengan
Batsyeba dan sekaligus merancang membunuh suami Batsyeba karena ingin memiliki
Batsyeba. (2 Samuel pasal 11).
Dosa Adam lebih ringan dibandingkan
dengan dosa yang dilakukan Daud yakni dosa berzinah, membunuh, dan ingin
memiliki kepunyaan orang lain, berarti 3 dosa sekaligus dilakukan oleh
Daud.
Namun mengapa Allah akhirnya memuji
Daud sebagai hamba yang dikasihiNya dan mengijinkan Yesus lahir melalui
keturunan Daud.
1 Raja 14:8b
.... tetapi engkau tidak
seperti hambaKu Daud yang tetap mentaati segala perintahKu dan mengikuti Aku
dengan segenap hatinya dan hanya melakukan apa yang benar di mataKu.
Kisah 15:16
Aku akan kembali dan membangunkan
kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali
dan akan Kuteguhkan.
Daud menghormati Allah dan segera
datang mendekat kepada Allah sebab ia tahu Allah itu Maha tahu dan bisa kita baca
di Mazmur pasal 139.
Adam tidak menghormati Allah dengan
menjauh bersembunyi dari Allah bahkan Adam menyalahkan Allah yang berikan Hawa
sebagai teman hidupnya.
Kejadian 3:8
Ketika mereka mendengar bunyi langkah
Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah
manusia dan isterinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan
dalam taman.
Kejadian 3:12
Manusia itu menjawab: "Perempuan
yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu
kepadaku, maka kumakan."
Adam tidak mengakui dan tidak menyesali
dosanya sedangkan Daud menyesali dosanya dan ia berpuasa dan memohon ampun
kepada Allah.
(baca 2 Samuel pasal 12).
Mazmur 51:3-5
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut
kasih setiaMu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmatMu yang besar!
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan
dosaku.
Setelah itu Daud berubah menjadi orang
yang dekat dengan Allah dan relasinya sangat intim dengan Allah dan bisa kita
baca di Mazmur pasal 62,63, dan 118.
J A D I
Menghormati Tuhan Allah itu teramat
sangat penting sebab kita adalah ciptaanNya dan jangan pernah menomor-duakan
Tuhan Allah !!!
Kita bisa jatuh berbuat dosa dan segera
datang bersujud kepada Tuhan Allah memohon ampun dan tunjukkan hormat kita
kepada Allah dengan mengakui dosa dan kelemahan kita.
Kemudian dengarkanlah Tuhan dengan membangun
relasi intim denganNya seperti Daud dan jangan berdalih cari alasan menyalahkan
orang lain dan menyalahkan Tuhan seperti dilakukan oleh Adam.
Menghormati dan mendengarkan Tuhan
Allah adalah mutlak harus kita lakukan dengan taat dan setia maka niscaya hidup
kita senantiasa berjalan di jalan Terang Kristus Yesus. Amin.
Mazmur 50:23
Siapa yang mempersembahkan syukur
sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang
dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku menempatkan Tuhan Allah yang
mengatur keseluruhan hidupku karena aku menghormatiNya dan mau mendengarkanNya
dengan setia?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Pekan Biasa ke 16
Warna Liturgi : Hijau
Mikha 6:1-4,6-8
Mazmur 50:5-9, 16-17,21,23
Matius 12:38-42
BcO : Ayub 12:1-25
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com