Jumat, 15 Juni 2016
Jika memang kamu mengerti maksud firman
ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu
tidak menghukum orang yang tidak bersalah.
(Matius 12:7)
Sejak semula Tuhan selalu memberikan
yang terbaik kepada kita manusia namun seringkali kita komplain kepada Tuhan
karena merasa tidak menerima berkat dari Tuhan dan berkeluh kesah dengan
mengatakan Tuhan tidak peduli keadaan hidup kita padahal sudah berdoa.
Hizkia, raja Yehuda komplain kepada
Allah ketika diberitahu oleh nabi Yesaya bahwa dirinya akan mati.
Yesaya 38:1
Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit
dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya:
"Beginilah firman Tuhan: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu,
sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
Hizkia merasa dirinya telah berbuat
baik setulus hati dan setia kepada Allah namun kenapa ia ditentukan akan
mati.
Yesaya 38:2-3
Hizkia memalingkan mukanya ke arah
dinding dan ia berdoa kepada Tuhan. Ia berkata: "Ah Tuhan, ingatlah
kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapanMu dengan setia dan dengan tulus hati
dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mataMu." Kemudian
menangislah Hizkia dengan sangat.
Bukankah kita juga terkadang bersikap
seperti Hizkia yang merasa telah banyak berbuat kebaikan, misalnya menjadi
donatur, aktif pelayanan, dsbnya.
Ketika suatu saat terkena musibah atau
menderita sakit tak kunjung sembuh maka kita kecewa dan komplain kepada Tuhan,
bahkan kadangkala ngambek tak mau pergi ke gereja lagi dan akhirnya menjauh
dari Tuhan.
Tuhan mendengar keluh kesah, gerutuan
atau komplain yang kita sampaikan dan ada kalanya Tuhan sengaja menuruti apa
yang kita inginkan untuk memberikan pelajaran dari pengalaman yang akan kita
alami akibat memaksa kehendak.
Tuhan penuhi keinginan Hizkia supaya ia
tidak mati dan mengabulkan hal lainnya.
Yesaya 38:4-6
Berfirmanlah Tuhan kepada Yesaya:
pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman Tuhan, Allah Daud, bapa
leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku
akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi, dan Aku akan melepaskan
engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur dan Aku akan memagari kota ini.
Apa yang terjadi setelah 15 tahun umur
Hizkia diperpanjang?
Ternyata anak Hizkia bernama Manasye
lahir semasa umurnya diperpanjang 15 tahun lagi dan menggantikannya sebagai
raja di usia Manasye 12 tahun.
2 Raja 21:1-3
Manasye berumur dua belas tahun pada
waktu ia menjadi raja dan lima puluh lima tahun lamanya ia
memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Hefzibah.
Manasye melakukan apa yang jahat di
mata Tuhan, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan
dari depan orang Israel.
Ia mendirikan kembali bukit-bukit
pengorbanan yang telah dimusnahkan oleh Hizkia, ayahnya; ia membangun
mezbah-mezbah untuk Baal, membuat patung Asyera seperti yang dilakukan Ahab,
raja Israel, dan sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah
kepadanya.
Coba bayangkan bagaimana perasaan
Hizkia menyaksikan perbuatan jahat yang dilakukan anaknya Manasye.
Seandainya Hizkia menerima keputusan
Allah bahwa dirinya akan mati pada saat nabi Yesaya menyampaikan pesan Allah
kepadanya maka kerajaan Yehuda tidak akan tertimpa bencana akibat perbuatan
anaknya Manasye.
Padahal Hizkia setia kepada Allah
tetapi anaknya malah mendirikan mezbah baal dan mengkhianati Allah.
Sirakh 48:22
Hizkia melakukan apa yang diperkenan
oleh Tuhan, dan berpegang pada kelakuan Daud moyangnya, sebagaimana yang
diperintahkan Yesaya kepadanya, seorang nabi agung yang dapat dipercayai
penglihatan-penglihatannya.
Suatu pelajaran berharga bagi kita agar
mau menerima segala pemberian Tuhan dan segala keputusan Tuhan sebab kita harus
percaya dan yakin bahwa Tuhan memberikan yang terbaik kepada kita.
Selanjutnya,
Bacaan Injil hari ini tentang orang
farisi yang mengkritik Yesus yang membiarkan murid-muridNya memetik bulir
gandum di hari sabat yang melarang tidak boleh melakukan kegiatan/aktifitas
apapun.
Matius 12:1-2
Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus
berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-muridNya memetik bulir gandum
dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepadaNya:
"Lihatlah, murid-muridMu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada
hari Sabat."
Peraturan dibuat manusia dimaksudkan
mengatur segala sesuatu agar berjalan teratur dan sesuai prosedur yang telah
disepakati dan bertujuan untuk kebaikan.
Hukum Taurat itu sangat bermanfaat
tetapi seringkali disalahgunakan justru oleh imam-imam dan ahli-ahli taurat
dari golongan farisi.
Mereka memberlakukan hukum Taurat
kepada masyarakat Yahudi dan mereka sendiri melanggar hukum taurat.
Matius 12:5
Tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat,
bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait
Allah, namun tidak bersalah?
Yesus menasehati bahwa sesungguhnya
yang terpenting adalah perbuatan kasih yang dilandasi belas kasihan. (baca Matius
12:7).
Persembahan memang diperlukan untuk
membiayai kegiatan pelayanan gereja tetapi tidak berarti dengan memberi
persembahan maka kita mengabaikan doa, firman Tuhan tak perlu kita ketahui,
pelayanan dan perutusan tidak harus kita lakukan, dan cukup seminggu sekali
ikut misa ekaristi di gereja saja.
Justru perintah Yesus supaya kita
saling mengasihi, artinyà kita diminta terlibat dalam pelayanan untuk membantu
orang lain yang membutuhkan pertolongan kita dan memberitakan Injil supaya
orang lain tahu bahwa Tuhan mengasihi mereka dan berpengharapan kepada
Tuhan.
Perbuatàn kasih amat diperlukan sebab
dunia semakin kehilangan kasih dan juga belas kasihan semakin langka, akibatnya
banyak orang tidak peduli kepada orang lain demi kepentingan pribadi.
Manasye dan orang-orang berbuat jahat
karena tidak peduli kepentingan orang lain asalkan keinginannya
terpenuhi.
Coba saja tanyakan apa alasan orang
berbuat curang atau melakukan korupsi, atau membunuh orang lain secara fisik
maupun lewat perkataan kasar/tajam, dan perbuatan jahat lainnya.
Jawabannya berkisar membela diri demi
kepentingan sendiri.
Memang tidak mudah memiliki hati yang
berbelas kasih sebab kita cenderung maunya menerima daripada memberi dan
berbeda dengan Tuhan yang selalu ingin memberi karena HatiNya penuh dengan
Kasih dan mudah berbelas kasihan pada orang-orang dalam keadaan susah.
REFLEKSI DIRI
Apakah hatiku berbelas kasih seperti
Tuhan yang penuh dengan belas kasih?
Apakah aku percaya segala pemberian Tuhan
kepadaku adalah yang terbaik dan berguna bagi diriku ?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
PW Bonaventura
Warna Liturgi : Putih
Yesaya 38:1-6,21-22
Yesaya 38:10-12,16
Matius 12:1-8
BcO : Ayub 6:1-30
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com