Jumat, 8 Juli 2016
Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba
ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan
tulus seperti merpati.
(Matius 10:16)
Pada bagian pertama permenungan kita
dijelaskan tentang pentingnya kita harus menanggapi panggilan mewartakan atau
pemberitaan Injil kepada mereka yang yang telah percaya kepada Yesus tetapi
telah menjalani hidup jauh dari Yesus dan juga ditujukan kepada mereka yang
belum percaya, belum mengenal Yesus.
Pada bagian kedua, kita menyimak apa
yang Yesus ajarkan kepada para murid tentang petunjuk praktis bagaimana cara
mengInjili dan tentang sikap kita ketika menjalankan tugas perutusan.
Hari ini kita diingatkan ada tantangan
sekaligus ancaman ketika melakukan tugas perutusan dan bagaimana sikap kita
seharusnya menyikapinya hal ini.
Sejak semula Yesus katakan kepada para
murid bahwa mereka diutus ke tempat yang mengancam nyawa mereka ketika
menjalankan tugas perutusan.
(baca sekali lagi Matius 10:16
diatas).
Peringatan Yesus harus kita sikapi
tanpa perasaan gentar menghadapi ancaman tetapi sebagai pemberitahuan akan ada
sesuatu yang menghalangi kita ketika sedang melakukan tugas perutusan.
Dengan mendapatkan informasi akan ada
ancaman (=serigala) maka kita bisa menyiapkan diri mengantisipasi bila saatnya
tiba ancaman tersebut terjadi.
Kita harus cerdik tetapi tulus hati dan
kedua sikap ini saling berkaitan erat dan tidak boleh terpisahkan.
Jika kita cerdik namun hati kita tidak
tulus berarti kita akan celaka dan akan menjadi mangsa serigala atau jatuh
dalam pencobaan yang akan menyeret kita kepada perbuatan takabur, sombong dan
berpotensi sangat kuat melakukan perbuatan dosa.
Demikian pula jika hati kita tulus
tetapi tidak cerdik maka serigala menerkam kita atau dengan kata lain : kita
akan jatuh dalam perangkap si Iblis yang menyamar sebagai malaikat
terang.
2 Korintus 11:14
Hal itu tidak usah mengherankan, sebab
Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.
Kita pernah mendengar ada seseorang
yang tertipu sebab ia percaya kepada orang yang menipunya adalah sesama umat
kristiani; dikiranya semua baik.
Ada berbagai bentuk penipuan yang mengatasnamakan
agama, diantaranya memakai firman Tuhan sebagai produk (maaf) mempromosikan
untuk keuntungan pribadi dan dengan enteng ia tidak merasa berdosa sebab sekian
bagian keuntungannya ia sumbangkan ke gereja atau dipakai buat kemuliaan diri
supaya dipuji orang dan dikenal sebagai orang yang baik hati, dsbnya.
Hal semacam ini adalah jebakan batman
istilahnya yang mengintai seseorang ketika melaksanakan tugas perutusan.
Terlihat sangat halus caranya bahkan
sepintas terlihat sangat rohani sekali tetapi yang nampak diluar adalah
kamufelase atau topeng yang menutupi bagian dalam dari motivasi/tujuannya
melakukan tugas perutusan ataupun tugas pelayanan lainnya.
Sebelumnya, Yesus sudah wanti-wanti
jangan membawa emas atau membawa bekal ketika melakukan tugas perutusan (baca
kembali renungan kemarin) dan yang paling penting adalah pemurnian
motivasi/tujuan kita mau melayani.
Hal selanjutnya yang Yesus ingatkan
adalah jangan takut menghadapi ancaman fisik secara nyata yaitu berupa
intimidasi dan penganiayaan dari pihak penguasa/pemerintahan dan bahkan aneh
yach majelis agama juga terlibat.
Matius 10:17-18
Waspadalah terhadap semua orang; karena
ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah
kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka
penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi
orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Pihak penguasa/pemerintah mencekal atau
melarang kegiatan perutusan dan pelayanan agama tertentu adalah hal yang biasa
terjadi.
Bisa juga majelis agama tertentu yang
melarang kegiatan agama lain adalah biasa terjadi.
Namun bila dilakukan majelis agama yang
mengancam umatnya sendiri........ ini sangat disayangkan sampai terjadi,
sebaiknya tindakan pencekalan atau larangan jangan sampai terjadi.
Apabila yang dicekal/dilarang tersebut
sangat jelas melanggar ketentuan dan tidak mau mengakui kesalahannya setelah
melalui berbagai prosedur rekonsiliasi dan melalui discerment memohon bimbingan
dan petunjuk Tuhan maka jalan terakhir sangat terpaksa adalah lebih baik
dikeluarkan saja daripada dilakukan tindakan pencekalan/larangan tetapi yang
bersangkutan tetap berada di dalamnya.
Artinya yang bersangkutan lebih baik
berpisah dengan wadah yang selama ini menjadi naungannya daripada konflik
berkepanjangan tak kunjung selesai.
Rasul Paulus dan Barnabas pernah
mengalami konflik dan masing-masing bersikukuh pada pendiriannya tentang
seseorang bernama Markus dan ternyata perpisahan mereka membuahkan hasil lebih
baik dalam menjalankan tugas pemberitaan Injil.
Markus menjadi penulis Injil
Markus
Rasul Paulus puluhan tulisannya di
Alkitab Perjanjian Baru.
Barnabas meski tidak ada tulisannya di
Alkitab namun perbuatannya diakui banyak memberikan manfaat buat banyak orang
dari karya penginjilannya.
(baca kisah rasul 12:24, 13:13,
15:35-41)
Gereja Katolik juga mengalami hal sama
yakni ketika Martin Luther adalah seorang Pastor gereja katolik di Jerman
mengkritik praktek indulgensi dan hal lain kebijakan gereja katolik di Vatikan
dan setelah melewati berbagai proses rekonsiliasi dan tentu saja discerment
kepada Tuhan Allah maka diputuskan untuk mengeluarkan pastor Martin Luther dari
gereja katolik setelah beliau tetap pada pendiriannya.
Masih banyak hal lainnya yang menjadi
ancaman bagi umat kristiani yang mau
menghambat dan menghalangi kita saat
melakukan tugas perutusan/pelayanan.
Terhadap penganiayaan, Yesus nasehati
agar tidak takut karena IA menyertai dan menolong kita yang sedang melakukan
tugas perutusan.
Matius 10:19-20
Apabila mereka menyerahkan kamu,
janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan,
karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan
kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di
dalam kamu.
Ketika penganiayaan terjadi maka kita
harus cerdik dan Yesus berpesan :
Matius 10:23
Apabila mereka menganiaya kamu dalam
kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia
sudah datang.
Selain itu sikap mau menerima diuji
oleh Tuhan lewat berbagai peristiwa hidup adalah hal berikut yang harus menjadi
langkah awal kita mempercayai Tuhan.
Ketaatan itu sangat penting sebab
itulah ujian iman; sampai dimana kekuatan iman yang kita miliki.
Matius 10;22
Kamu akan dibenci semua orang oleh
karena namaKu; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan
selamat.
Jadi, sangat lengkap pengarahan Yesus
yang mempersiapkan para muridnya untuk pergi diutus melaksanakan kabar sukacita
Injil ke seantero pelosok dunia.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku menjaga hatiku agar tetap
percaya krpada Yesus dan tidak gentar menghadapi tantangan dan ancaman pada
saat aku melakukan penginjilan dan pelayanan kepada orang lain?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Prkan Biasa ke 14
Warna Liturgi : Hijau
Hosea 14:2-10
Mazmur 51:3-4,8-9,12-14,17
Matius 10:16-23
BcO : Amos 15:8-30; 16:1-9
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com