Sabtu, 22 Oktober 2016
Pada waktu itu datanglah kepada Yesus
beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya
dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan.
(Lukas 13:1)
Bacaan Injil hari ini tentang orang
Galilea mati sangat mengenaskan dan hal itu disampaikan kepada Yesus.
Dari jawaban Yesus, dapat kita ketahui
bahwa orang-orang mempergunjingkan kematian 18 orang akibat dosa mereka.
Lukas 13:2,4
Yesus menjawab mereka: "Sangkamu
orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea
yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? atau sangkamu kedelapan belas
orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada
kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
Begitulah pandangan umum bahwa orang
jahat akan mengalami kematian mengerikan sedangkan orang baik/benar diberkati
Tuhan.
Bila malapetaka menimpa seseorang, ada
pendapat yang mengatakan bahwa orang tersebut telah berbuat dosa dan akibatnya
ia dihukum oleh Tuhan.
Misalnya didalam keluarga; bila ada
anak yang lahir cacat tubuhnya, atau ada yang menderita sakit autis, biasanya
dihakimi orang bahwa orangtuanya melakukan dosa dan dihukum Tuhan.
Mengapa banyak orang menderita? atau
mengapa bencana alam memporak-porandakan keadaan hidup masyarakat
disekitarnya?
Masih ingatkah anda pada peristiwa
bencana tsunami yang menghancurkan kota Banda Aceh ; kata orang itu akibat
hukuman Allah.
Seringkali kita juga mengira Tuhan yang
menghukum diri kita sehingga doa-doa kita tidak dikabulkan.
Benarkah demikian?
Ada baiknya kita renungkan firman Tuhan
berikut ini :
Yeremia 29:11
Sebab Aku ini mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman
Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk
memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Jelaslah Tuhan itu sangat mengasihi
manusia sebab IA selalu memberikan yang terbaik kepada kita.
Yakobus 1:17a
Setiap pemberian yang baik dan setiap
anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala
terang....
Memang ada kalanya penderitaan yang
kita alami disebabkan Tuhan mendidik kita agar sikap hidup kita lebih baik dan
sesuai dengan yang Tuhan kehendaki.
Ibrani 12:6-7, 11
Tuhan menghajar orang yang dikasihiNya,
dan Ia menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak." Jika kamu harus
menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat
anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia
diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia
menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih
olehnya.
Dalam perikop dosa dan penderitaan di
Injil Lukas 13:1-9, Yesus menasehati agar orang tersebut bertobat supaya tidak
binasa seperti orang Galilea.
Lukas 13:3,5
Tidak! kataKu kepadamu. Tetapi jikalau
kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.
Artinya : pertobatan itu sangat
penting!
Kita sangat rentan berbuat dosa dan
setiap hari ada begitu banyak peristiwa yang berpotensi melakukan dosa.
Orang yang tidak mau bertobat karena ia
merasa tidak berdosa maka biasanya perbuatannya semakin jahat dan Tuhan
memberikan kesempatan agar ia sadar dan mau bertobat.
Roma 2:4-5
Maukah engkau menganggap sepi kekayaan
kemurahanNya, kesabaranNya dan kelapangan hatiNya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud
kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? Tetapi oleh
kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu
sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan
dinyatakan.
Itu sebabnya kenapa orang jahat yang
tidak mau bertobat, menjelang kematian sangat tersiksa karena terjadi perang
antara rohnya mau bertobat melawan jiwanya yang terbelenggu kuasa dosa.
Sebagai umat kristiani yang percaya
kepada Yesus Kristus, hendaklah kita tidak berbuat dosa dan segera bertobat
bila terjatuh oleh dosa.
1 Yohanes 3:7-8
Anak-anakku, janganlah membiarkan
seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar,
sama seperti Kristus adalah benar; barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal
dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah
menyatakan diriNya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku masih terikat perbuatan
dosa? Apakah aku mau bertobat agar Tuhan melepaskan aku dari jerat dosa?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Prkan Biasa ke 29
Warna Liturgi : Hijau
Efesus 4:7-16
Mazmur 122:1-5
Lukas 13:1-9
BcO : Sirakh 24:1-22
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com