Jumat, 21 Oktober 2016
Apabila kamu melihat angin selatan
bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi.
Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan
langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini?
(Luk 12:55-56)
Yesus menegur orang pinter yang ahli
menilai fenomena alam semesta tetapi mengabaikan hal terpenting dalam hidup
yakni keselamatan dirinya.
Bukankah setiap orang tahu bahwa hidup
di bumi ini hanyalah sementara dan suatu saat nanti meninggalkan bumi ini,
pulang kepada Sang Pencipta.
Memang ada berbagai keyakinan iman
namun pada dasarnya orang mengakui Sang Pencipta alam semesta meski
sebutan/panggilannya beraneka-ragam.
Kita umat kristiani menyebut Pencipta
alam semesta adalah Allah Bapa.
Kitab Kejadian pasal 1-2 melukiskan
kisah penciptaan alam semesta berikut segala isinya dan puncak penciptaan ada
pada diri manusia.
Semua kemelut hidup manusia dimulai
dari Adam yang meremehkan larangan Allah, akibatnya kita mati.
Kejadian 2:16-17
Tuhan Allah memberi perintah ini kepada
manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah
kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Kita harus sering diingatkan ayat ini
agar tidak melanggar perintah dan larangan Tuhan Allah (=dosa) sebab akibat
dosa sangat mengerikan dan sudah terbukti bagaimana sulitnya terbebas dari
dosa.
Mengapa kita manusia ini tidak belajar
dari kesalahan lalu dan tak berdaya melawan keinginan berbuat dosa?
Dari dulu sampai sekarang, penyebab
utamanya adalah pola pikir atau cara pandang atau prinsip hidup kita.
Setiap orang punya prinsip hidup yang
berbeda meski ada sebagian yang sama namun sayangnya justru prinsip utama hidup
bersandar kepada Tuhan Allah menjadi handicap atau permasalahan dimana tidak
setiap orang setuju dan mau mengakui Tuhan Allah penguasa dalam hidupnya.
Orang pinter alias orang genius banyak
sekali yang hebat dan mengundang decak kekaguman karena keahliannya di berbagai
bidang ilmu pengetahuan.
Saking geniusnya malah terjebak pada
kesombongan diri yang mengklaim diri sanggup mengatur hidup tanpa Tuhan Allah
dan hal ini sudah terjadi dimana mereka membentuk kelompok yang berpandangan
sama dan menamakan diri sebagai aliran new-age.
Inti pemikiran new-age berpusat pada
diri sendiri; pada pemikiran intelektual yang menurut mereka mengendalikan masa
depan hidup seseorang dan mereka menolak pandangan bahwa kita manusia
bergantung pada Tuhan Allah.
Yesus mengantisipasi kecenderungan
orang pinter/genius yang mengandalkan kemampuan diri sendiri dimana Yesus
mengingatkan agar segera mengambil keputusan tentang kebenaran yang kita yakini
dan berpegang pada kebenaran tersebut yakni pada kebenaran Tuhan.
Lukas 12:57
Mengapakah engkau juga tidak memutuskan
sendiri apa yang benar?
Tanda-tanda zaman sudah nyata terlihat
dimana terjadi kemerosotan iman dan terjadi pertikaian yang mengakibatkan
penderitaan manusia.
Rasul Paulus menasehati :
Hendaklah kamu selalu rendah hati,
lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
(Efesus 4:2).
Ke-4 hal ini yakni rendah hati,
kesabaran, lemah lembut dan murah hati menjadi sesuatu agak langka bisa
dijumpai di sekitar kita berada.
Mengapa demikian?
Menurut pandangan dunia bahwa suatu
kebenaran diakui bila didukung banyak orang mengatakan hal itu adalah
benar.
misalnya :
orangtua mencekoki anaknya dengan
doktrin : kamu harus jadi orang pinter supaya kamu besar nanti menjadi orang
kaya; kalau kamu biasa-biasa saja atau kamu bodoh maka hidupmu susah.
Dan pandangan ini diakui banyak orang
sehingga si anak sejak usia dini dibawah lima tahun, dipaksa mengikuti berbagai
kursus setelah pulang sekolah.
Sedangkan menurut pandangan Tuhan,
hendaklah kita mengutamakan hidup di dalam kebenaranNya.
Realitanya : kita manusia mementingkan
menjadi orang kaya sebagai prioritas utama yang harus dicapai di
hidupnya.
Untuk keseimbangan hidup maka datang ke
gereja ikuti misa ekaristi seminggu sekali serta memberi kolekte lembaran
100ribu; dan merasa sudah cukup.
Menganggap tidak penting mengetahui
hal-hal kebenaran Tuhan sehingga tidak tertarik membaca, apalagi menekuni firman
Tuhan di Alkitab sebab baginya yang terpenting adalah kebenaran dunia sebagai
prinsip hidup.
Tidak heran ada orang sangat rajin
kerja hingga larut malam demi mendapatkan uang/harta dunia namun malas pergi ke
gereja untuk mendengar Sabda Tuhan dan masuk dalam persekutuan dengan Yesus
pada saat menerima hosti.
Terlihat jelas, yang dicari harta dunia
menurut sudut pandangan dunia yang diakui sebagai suatu kebenaran padahal
seharusnya mengumpulkan harta rohani adalah prioritas utama kebenaran Tuhan.
Mazmur 25:5
Bawalah aku berjalan
dalam kebenaranMu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan
aku. Engkau yang kunanti-nantikan sepanjang hari.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku mengutamakan mencari
kebenaran Tuhan di dalam hidupku?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Pekan Biasa ke 29
Warna Liturgi : Hijau
Efesus 4:1-6
Mazmur 24:1-6
Lukas 12:54-59
BcO : Sirakh 42:15-25; 43:27-33
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com