Senin, 24 Oktober 2016
Memang dahulu kamu adalah kegelapan,
tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai
anak-anak terang.
(Efesus 5:8)
Perubahan terjadi dimana-mana disegala
bidang kehidupan, terutama sangat dirasakan di bidang tehnologi.
Orang yang tidak mau berubah dan tidak
mau menyesuaikan diri menjadi lebih baik dari sebelumnya, maka ia akan
mengalami kesulitan di dalam hidupnya.
Sebaliknya orang yang mudah berubah
keyakinan imannya karena situasi hidup yang dialaminya, maka orang ini akan
mengalami kesulitan di dalam hidupnya.
Perubahan sikap dan pandangan hidup
hendaknya sejalan dengan kehendak Tuhan Allah.
Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan
dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada
Allah dan yang sempurna.
Perubahan yang tidak berpedoman pada
Kebenaran Tuhan, biasanya berpatokan pada kebenaran dunia.
Pada renungan sebelumnya kita pernah
membahas perbedaan antara kebenaran Tuhan dan kebenaran dunia.
Kunci perubahan terletak pada kemauan
kita untuk berubah setelah kita ketahui ada hal-hal lebih baik daripada yang
kita pikirkan dan yang kita alami.
Setiap orang memiliki hati nurani yang
senantiasa mengingatkan kita manakala pikiran dan perbuatan yang kita lakukan
bertentangan dengan Kehendak Tuhan.
Sekalipun seseorang itu tidak tertarik
mendengarkan firman Tuhan namun roh-nya tahu membedakan mana yang baik dan mana
yang tidak baik sebab Roh Allah berdiam di dalam batinnya atau di hati
nuraninya.
Yehezkiel 36:26-27
Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan
roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu
hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. RohKu akan Kuberikan
diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala
ketetapanKu dan tetap berpegang pada peraturan-peraturanKu dan melakukannya.
Itu sebabnya tatkala kita berbuat dosa
maka hati nurani atau batin kita menegur dan mengingatkan kesalahan dan dosa
melalui pikiran kita.
Selain roh, masih ada tubuh jasmani dan
jiwa (=pikiran, perasaan, kehendak) yang harus kita jaga kekudusannya.
1 Tesalonika 5:23
Semoga Allah damai sejahtera
menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara
sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Pada saat Adam dan Hawa melanggar
perintah Tuhan Allah, akibatnya roh-nya mati sedangkan tubuh dan jiwanya belum
mati saat itu (Kejadian 2:16-17).
Allah menyelamatkan roh kita manusia
tetapi jiwa dan tubuh kita diberikan kebebasan memilih dan memutuskan, apakah
menuruti atau tidak menuruti roh-nya yang sudah diperbaharui Allah, (lihat Yehezkiel
36:26-27 diatas).
Disinilah awal mulanya manusia telah
menyalah-gunakan kebebasan yang Tuhan Allah berikan, dengan sengaja melanggar
perintah Tuhan Allah (=dosa) sampai hari ini dan seterusnya.
Inilah sisi gelap kehidupan kita
manusia, mengalaminya selama bertahun-tahun bahkan puluhan tahun lamanya.
(baca Roma 1:18-32).
Terjadilah pertentangan di dalam diri
kita antara tubuh-jiwa dengan roh kita.
(baca Roma 7:13-26).
Setelah kita menerima Yesus sebagai
JuruSelamat, menerima pembaptisan yang menguburkan dosa-dosa di masa gelap
kehidupan manusia lama kita (Roma 6:4) maka sekarang berubah menjadi manusia
baru dan menjadi anak-anak Terang karena kita menerima kuasa menjadi anak-anak
Allah.
Yohanes 1:9,12
Terang yang sesungguhnya, yang
menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Tetapi semua orang yang
menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang
percaya dalam namaNya.
Sudah saatnya kita tetap hidup sebagai
anak-anak Terang dan tidak kembali kepada kehidupan masa lalu yang gelap yang
dilumuri noda-dosa.
Sikap dan perbuatan kita harus berubah
dengan menuruti Jalan Terang yakni Jalan Kebenaran dan Jalan Kehidupan (Yohanes
14:6a).
Supaya kita menemukan Jalan Terang maka
seharusnya kita mengenal Tuhan; mengenal KebenaranNya dan hidup di dalamNya
setiap hari.
Mazmur 1:1-2
Berbahagialah orang yang tidak berjalan
menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan
yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah
Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Bicara mengenai Taurat Tuhan, otomatis
kita mengingat orang farisi-ahli taurat yang menyalahgunakan hukum taurat untuk
kepentingan pribadi.
Mereka memahami hukum taurat hanya
sebatas pengetahuan saja tetapi tidak menyentuh hati nuraninya.
Mereka tidak mau berubah sikap dan
pandangan hidupnya dan bersikukuh pada intelektual diri mereka padahal telah
banyak menyaksikan mukjizat dan kuasa yang diperlihatkan Yesus yang menunjukkan
diriNya adalah Mesias atau JuruSelamat yang dijanjikan Allah lewat nubuatan
para Nabi.
Memang demikian karakter orang yang
tidak mau berubah dimana ia tunjukkan bahwa dirinya lebih benar daripada orang
lain; prinsip hidupnya lebih benar daripada prinsip atau ajaran lain.
Ciri berikutnya adalah ia terlalu
percaya diri pada keyakinannya meskipun terlihat nyata bahwa prinsip dan ajaran
lain lebih baik dari prinsip dirinya.
Orang yang mau mengupgrade dirinya,
biasanya ia terbuka menerima prinsip dan ajaran baru yang ia belum tahu atau
belum dipahaminya.
Hendaknya kita berjiwa terbuka supaya
mampu memperbaiki dan membenahi kekurangan dan kelemahan diri kita.
Mari, kita tekuni kebenaran firman
Tuhan supaya menerangi jalan hidup kita yang membawa suatu perubahan prinsip
dan tujuan hidup kita.
Belajarlah sampai menemukan makna
terdalam dari firman Tuhan dan tidak sekedar menambah pengetahuan saja, seperti yang kita
saksikan dalam bacaan Injil hari, dimana kepala rumah ibadat menegur Yesus
menyembuhkan seorang perempuan kerasukan roh jahat.
Lukas 13:14
Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena
Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak:
"Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari
itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat."
Yesus tahu kedegilan hati mereka dan
juga perbuatan mereka yang munafik seakan-akan dirinya yang paling benar.
Padahal mereka melakukan kegiatan di
hari sabat, yang berarti melanggar aturan hari Sabat tetapi tidak berlaku pada
diri mereka sedangkan kepada orang lain dihakimi telah melanggar hari
Sabat.
Lukas 13:15
Tetapi Tuhan menjawab dia, kataNya:
"Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan
lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke
tempat minuman?
Terkadang kita berbuat serupa dimana
menghakimi orang lain menurut standar pemikiran dan prinsip kita.
Peraturan dibuat agar hidup ini teratur
tetapi perbuatan kasih adalah prioritas utama yang seharusnya kita lakukan
meskipun terkadang terpaksa melanggar peraturan yang berlaku.
Yang penting kita tidak bermaksud
sengaja menentang aturan tetapi karena terpaksa demi menolong orang lain yang
sangat mendesak perlu ditolong.
REFLEKSI DIRI
Apakah perubahan didalam diriku sesuai
dengan Kebenaran Tuhan?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
PF S Antonius Maria Claret
Warna Liturgi : Hijau
Efesus 4:32-5:8
Mazmur 1:1-4,6
Lukas 13:10-17
BcO : Kebijaksanaan 1:16-2:24
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com