Selasa, 18 Oktober 2016
Hanya Lukas yang tinggal dengan aku.
(2Timotius 4:11a)
Lukas adalah seorang tabib (=dokter) di
Antiokhia yang bertobat dan bersama Paulus melakukan perjalanan misioner ke
Makedonia.
Ia menulis Injil dan Kisah para Rasul
berdasarkan kebenaran didengarnya dan memeriksa dengan teliti infomasi yang
diperolehnya.
Pandangan Lukas banyak dipengaruhi oleh
Paulus, bahwa keselamatan Allah ditujukan kepada semua bangsa.
Lukas memperhatikan orang-orang miskin,
hina dina, dan pendosa sehingga Injilnya disebut Injil Cinta Allah atau Injil
Kerahiman Allah.
Gereja Katolik menghormati beliau dan
hari ini ditetapkan sebagai hari untuk memperingati Lukas, pengarang
Injil.
Apa yang bisa kita pelajari dari
Lukas?
Pertama
Semangat pelayanannya memberitakan
Injil sungguh luar biasa.
Setiap orang membutuhkan perhatian dan
Kasih dari Tuhan Allah.
Kita hendaknya membagikan kasih dan
perhatian kepada orang lain supaya orang tersebut mengalami kasih Tuhan melalui
pelayanan kita.
Memberitakan Injil berarti mengabarkan
cinta kasih Tuhan Allah kepada setiap orang dimana Yesus Kristus datang ke
dunia ini untuk menyelamatkan manusia supaya memperoleh kehidupan kekal.
Orang yang kehilangan pengharapan
menjadi semangat kembali setelah mendengarkan pewartaan firman Tuhan dan
mengubah hidupnya menjadi lebih dekat kepada Tuhan.
Sebab Firman Tuhan itu menyentuh hati
orang yang mendengarNya.
Ibrani 4:12
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari
pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa
dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan
pikiran hati kita.
Yesus mengingatkan agar kita
menjadi
pekerja yang memberitakan Injil sebab
begitu banyak orang yang membutuhkan kebenaran Injil.
Lukas 10:2
Kata Yesus kepada mereka: "Tuaian
memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang
empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
Lukas tergerak hatinya melihat orang
lain yang menderita dan ia mau terjun ke pelayanan dengan memaksimalkan
keahliannya sebagai tabib/dokter supaya banyak orang dapat ditolongnya dan
sekaligus ia memberitakan Yesus Sang Tabib Sejati yqng menyembuhkan segala
macam penyakit dan menolong orang yang menderita kelaparan, terbelenggu oleh
kuasa roh jahat, dsbnya.
Bagaimana dengan anda, siapkah untuk
melayani sesama selain keluargamu?
Tengoklah sejenak di sekitarmu, begitu
banyak orang menderita dan butuh anda untuk menolong mereka.
Kedua
Sumbangsih penulisannya merupakan salah
satu hasil atau buah pelayanan.
Setiap talenta yang kita terima dari
Tuhan secara gratis, hendaknya kita kembalikan dengan memberikan secara gratis
kepada orang lain.
Seperti yang dikatakan Rasul Paulus
:
Filipi 4:9
Apa yang telah kamu pelajari dan apa
yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu
lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai
kamu.
Lukas seorang tabib/dokter ternyata ia
juga seorang penulis dan menuangkan pengalaman imannya dan pelayanannya ke
dalam tulisannya; kelak kemudian hari diakui sebagai salah seorang penulis
Injil oleh Gereja melalui Kanonisasi Alkitab.
Apa yang bisa kita berikan kepada
gereja dan kepada banyak orang dari talenta yang telah kita terima dari Tuhan
Allah.
Pelayanan yang kita kerjakan hendaknya
membuahkan hasil yang dirasakan oleh banyak orang dan membawa mereka datang
kepada Yesus supaya mereka mengalami KasihNya.
Yohanes 15:16b
.....Aku telah menetapkan kamu, supaya
kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap.....
Ketiga
Kesetiaannya kepada Yesus dibuktikan
sampai akhir hayatnya.
Setiap saat orang bisa berubah sikap
dan perilakunya, tergantung situasi kondisi hidup yang dialaminya.
Ada yang dari jahat, berubah
bertobat.
Ada yang dari baik, berubah
jahat.
Ada yang semula percaya kepada Yesus
tetapi akhirnya mengingkari imannya.
Ada yang semula tidak percaya namun
akhirnya mengimani Yesus.
Apa yang membuat seseorang
berubah?
Paulus tadinya mengintimidasi umat
kristiani, bahkan tak segan membunuh namun tatkala Yesus memanggil diriNya maka
beliau menanggapinya dan segera bertobat dan melayani Yesus Kristus dengan
memberitakan Injil.
Seseorang yang mengalami Kasih Tuhan
akan tersentuh hatinya dan bersyukur atas pertolongan Tuhan dengan memberikan
dirinya melakukan tugas perutusan dan pelayanan.
Adalah sangat disayangkan bila sudah
menerima Berkat Tuhan tetapi tidak mau berbagi dan melayani sesama.
Ibaratnya laut mati yang tidak mengalir
keluar sehingga kadar garam airnya sangat tinggi dan airnya tidak dapat memberi
minum banyak orang.
Berbeda dengan sungai Yordan yang
mengalirkan airnya sehingga memberi kehidupan masyarakat dan membuat subur
lahan pertanian.
Demikian hendaknya kita memberikan apa
yang sudah Tuhan berkati supaya orang lain turut merasakan kasihNya.
Berarti kita telah menjalankan kehendak
Tuhan agar saling mengasihi dan kita lakukan sepanjang hidup kita dengan taat
dan dengan penuh kesetiaan.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku meneladani Santo Lukas yang
telah memberi dirinya melayani sesama dengan taat sampai mati?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
PW Santo Lukas, Pengarang Injil
Warna Liturgi : Merah
2 Timotius 4:10-17a
Mazmur 145:10-13,17-18
Lukas 10:1-9
BcO : Kisah 9:27-31; 11:19-26
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com