Rabu, 19 Oktober 2016
Berbahagialah hamba, yang didapati
tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
(Lukas 12:43)
Jaman dahulu,
seorang budak/hamba diperjual-belikan
seperti halnya barang dagangan yang bernilai sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya.
Biasanya hamba yang sehat, rajin,
jujur, apalagi memiliki kecakapan memasak, mengurusi rumahtangga, dsbnya
disukai tuan pemiliknya.
Gambaran seorang hamba dipakai Yesus
untuk menjelaskan kesetiaan manusia kepada Tuhan Allah.
Lukas 12:42
Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah
pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi
kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada
waktunya?
Tuhan memakai orang yang bersedia
menyerahkan dirinya melaksanakan tugas perutusan dan pelayanan sebab orang
seperti ini mudah dibentuk oleh Tuhan dan tidak memberontak tatkala
diperintahkan melakukan sesuatu sesuai kehendak Tuhan.
Yesaya 50:4-5
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku
lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru
kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku
untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan
aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.
Mata, telinga, dan lidah adalah indera
yang dipakai untuk mewartakan Injil dan memberikan penghiburan dan semangat
kepada orang lain.
Kita saksikan bagaimana Yesaya diurapi
mulutnya untuk pergi melaksanakan tugas perutusan.
Yesaya 6:7-8
Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta
berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah
dihapus dan dosamu telah diampuni." Lalu aku mendengar suara Tuhan
berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk
Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
Yeremia semula mencari alasan untuk
menolak perutusan, dengan mengatakan ia masih muda dan tidak pandai bicara
tetapi Allah mengurapi mulutnya.
Yeremia 1:6-7
Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan
Allah! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih
muda."
Tuhan berfirman kepadaku:
"Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau
Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah
kausampaikan.
Yeremia 1:8-9
Janganlah takut kepada mereka, sebab
Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.
Tuhan mengulurkan tanganNya dan
menjamah mulutku; Tuhan berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh
perkataan-perkataanKu ke dalam mulutmu.
Yesus menjelaskan bahwa seorang tuan
saja senang melihat hambanya bekerja; tentulah Tuhan Allah senang melihat kita
umatnya melaksanakan kehendakNya dan menjalankan tugas dengan setia.
Lukas 12:43-44
Berbahagialah hamba, yang didapati
tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala
miliknya.
Tuhan Allah akan mempercayakan tugas
lebih besar lagi kepada orang yang setia menjadi perpanjangan tanganNya untuk
melakukan apa yang dikehendakiNya.
Matius 25:23
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik
sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia
memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu
tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam
kebahagiaan tuanmu.
Selanjutnya,
Yesus mengatakan bahwa ada hamba yang
memberontak dan tidak menuruti kehendak Tuannya.
Demikian juga yang terjadi pada kita
umat beriman kristiani yang berlaku serupa dengan hamba-hamba jahat dan tidak
setia kepada tuannya.
Pertama
Sengaja menyalah-gunakan kepercayaan dengan
berbuat jahat.
Lukas 12:45
Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat
dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul
hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan
mabuk.
Orang seperti ini memang berniat jahat
dan ketika ia diserahkan tugas maka ia akan melakukan rencana jahatnya.
Orang ini sikapnya mudah berubah atas
dasar situasi kondisi yang dialaminya namun karena kedangkalan imannya maka
tanpa disadari, dirinya semakin tersesat oleh keinginan jahatnya.
Kita saksikan kebiasaan korupsi yang
melanda segala lapisan masyarakat terutama di kalangan lembaga negara yang
seharusnya mengayomi rakyat malah bebuat kecurangan/kejahatan.
Jangan sampai di kalangan rohani dan gereja,
penyalahgunaan wewenang juga terjadi untuk kepentingan pribadi.
Kedua
Tahu akan kebenaran firman Tuhan tetapi
tidak melakukannya di dalam perbuatannya sehari-hari.
Lukas 12:47
Adapun hamba yang tahu akan kehendak
tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang
dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.
Ada orang yang mau tahu firman Tuhan
sekedar menambah pengetahuan saja tetapi tidak menyentuh hatinya dan juga
imannya tidak bertumbuh menghasilkan buah-buah roh (baca Galatia
5:22-23).
Bahkan terkadang saking pintarnya ia
juga mau tahu ajaran agama lainnya untuk semakin menambah wawasannya dan ada
kecenderungan bermegah diri.
Contoh populer adalah raja Salomo yang
sangat terkenal pengetahuan hikmatnya namun pada akhirnya tidak menghormati dan
tidak menyembah Tuhan Allah.
Semakin genius seseorang semakin
mengandalkan pengetahuan dirinya dan jika ia tidak mawas diri maka biasanya ada
kecenderungan menganggap dirinya paling hebat dan tidak mengandalkan Tuhan
Allah.
Ketiga
Melakukan perbuatan yang dilarang Tuhan
karena tidak tahu kehendak Tuhan Allah
Lukas 12:48a
Barangsiapa tidak tahu akan kehendak
tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima
sedikit pukulan.
Orang seperti ini tidak mau tahu dan
tidak mau mendengar Firman Tuhan karena ia bertindak menurut apa yang ia pikir
dan apa yang mau ia lakukan dan sehingga tidak tahu kehendak Tuhan.
Amsal 3:5,7
Percayalah kepada Tuha dengan segenap
hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Janganlah engkau
menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah
kejahatan.
J A D I
Hendaklah kita menjadi hamba Tuhan yang
setia kepada Tuhan Allah dan juga melaksanakan tugas perutusan dan tugas
pelayanan dengan maksimal dan kesungguhan hati.
Lukas 12:48b
Setiap orang yang kepadanya banyak
diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak
dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.
Hendaknya kita semakin berkualitas iman
dan perbuatan sebab Tuhan Allah menghendaki setiap orang melakukan perbuatan
kasih kepada sesama dan terlebih kita mengasihi Tuhan Allah.
Standar kualitas iman kita hendaknya
semakin nyata di dalam perbuatan sebab Tuhan telah menganugerahkan talenta dan
karunia kepada setiap orang (baca 1 Korintus 12, Matius 25:24-30).
REFLEKSI DIRI
Apakah aku telah menjadi hamba Tuhan
setia melakukan segala kehendakNya?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
PF Yohanes de Brebeuf
Warna Liturgi : Hijau
Efesus 3:2-12
Yesaya 12:2-6
Lukas 12:39-48
BcO : Sirakh 35:1-12
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com