Jumat,
6 Juli 2018
AMOS
8:4-6,9-12
MAZMUR
119:2,10,20,30,49,131
MATIUS
9:9-13
Matius
9:13
Jadi
pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan
dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,
melainkan orang berdosa.
Bacaan
Injil hari ini mengenai Yesus yang memanggil Matius, pemungut cukai dan Matius
menanggapinya namun orang Farisi mengatakan pemungut cukai itu adalah orang
berdosa.
Matius profesinya pemungut cukai mau mengikuti
Yesus menjadi muridNya dan ia mengadakan perjamuan dengan Yesus
di rumahnya dan mengundang kolega sesama pemungut cukai.
Seperti biasa, orang Farisi mengkritik Yesus dan berkata
:
Pada
waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus:
"Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang
berdosa?" (Matius
9:11).
Mari kita dengar jawaban Yesus, yaitu:
Pertama
Orang
sakit membutuhkan Tabib
Matius
9:12
Yesus
mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi
orang sakit.
Ada tiga jenis penyakit yaitu :
1) sakit tubuh jasmani / fisik
2) sakit jiwa / psikis
3) sakit rohani
Segeralah bertindak mengatasi sakit sebab bila dibiarkan
akan semakin parah sakitnya.
Tabib atau dokter adalah seorang ahli menyembuhkan
penyakit.
1) dokter umum / spesialis
ahli sakit tubuh
solusi : diberi obat, operasi
2) psikiater / psikolog
ahli sakit jiwa
solusi : konseling, terapi
3) Pastor / Romo
ahli sakit rohani
sakramen tobat, absolusi
Yesus Kristus adalah Tabib Agung; diatas segala tabib! sanggup menyembuhkan segala jenis penyakit.
Sering terjadi saat seseorang menjerit histeris saat didoakan sebab jiwanya tertekan dan perlu ditangani melalui konseling pastoral karena menyangkut sakit jiwa dan sakit rohani, bahkan terkadang pengaruhi kesehatan tubuhnya
Di jaman sekarang ini banyak orang beriman mengalami kesulitan di dalam hidupnya dan membuat dirinya tertekan.
solusi : diberi obat, operasi
2) psikiater / psikolog
ahli sakit jiwa
solusi : konseling, terapi
3) Pastor / Romo
ahli sakit rohani
sakramen tobat, absolusi
Yesus Kristus adalah Tabib Agung; diatas segala tabib! sanggup menyembuhkan segala jenis penyakit.
Sering terjadi saat seseorang menjerit histeris saat didoakan sebab jiwanya tertekan dan perlu ditangani melalui konseling pastoral karena menyangkut sakit jiwa dan sakit rohani, bahkan terkadang pengaruhi kesehatan tubuhnya
Di jaman sekarang ini banyak orang beriman mengalami kesulitan di dalam hidupnya dan membuat dirinya tertekan.
Bila imannya belum bertumbuh maka mudah terluka
batinnya, akibatnya iman percayanya kepada Yesus Kristus bisa jadi luntur
dan tidak percaya lagi.
Padahal sangat jelas Yesus datang untuk menyembuhkan namun banyak orang beriman mencari alternatif lain diluar
Yesus untuk kesembuhannya.
Matius bekerja sebagai pemungut cukai, tidak disukai masyarakat Yahudi dan dicap orang berdosa; ia menanggapi
tawaran Yesus memanggilnya sebagai murid.
Berarti Matius mau bertobat dari dosanya dan mau berubah dari cara hidup seorang pemungut cukai menjadi murid Yesus.
Orang yang mengakui dirinya "sakit" pasti mau sembuh dan ia akan mencari tabib.
Kasihan sekali,
Ada orang, tahu dirinya "sakit" tapi tidak mau berobat karena keangkuhan dirinya yakin mampu mengatasinya dengan mengandalkan kemampuan dirinya dan tidak mau datang kepada Yesus.
Lebih tragis,
ada orang yang tidak tahu dirinya "sakit" padahal orang lain melihatnya sedang sakit tetapi ia mengabaikan nasehat
untuk segera berobat.
Yesus menegor dan menasehati orang melalui pewartaan, tulisan, renungan, orang lain supaya dirinya mau berobat kepada Tabib (=Yesus).
Namun karena sibuk cari duit atau sedang asyik menikmati kesenangan duniawi sehingga "tidak sempat" memperhatikan kesehatan dirinya.
Kedua : Belas Kasihan
Matius
9:13a
Jadi
pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan
dan bukan persembahan ....
Banyak orang butuh uluran tangan kasih dan hati
yang berbelas kasihan secara nyata tetapi kenyataannya terlalu sering
orang berbuat lipservice dan kamuflase yang mengatasnamakan
"persembahan kasih"
Yesus menyuruh kita untuk memahami dan melakukan kehendak-Nya.
(pelajarilah dan pergilah ...)
Memberikan persembahan itu baik tapi yang terutama adalah hati dipenuhi belas kasihan yang senantiasa tergerak untuk lakukan perbuatan kasih tanpa pamrih.
Sedangkan persembahan, dipengaruhi oleh berbagai pertimbangan akal budi yang kerapkali demi keuntungan dan kepentingan diri sendiri.
Rasul Paulus menasehati umat di Efesus supaya berbuat kasih.
Efesus 4:2
Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar.
Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
Rendah hati, lemah lembut, dan sabar mencerminkan karakter
Ilahi, artinya terjadi perubahan atau transformasi diri yang semula dipenuhi
keinginan diri sendiri menjadi berubah demi untuk
menolong orang lain karena hatinya dipenuhi belas
kasihan
Ketiga
Ketiga
Yesus
Datang Memanggil Orang Berdosa
Matius
9:13b
Aku
datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.
Suatu kabar baik bagi orang tersisihkan, terkucilkan, dan bagi orang yang berdosa sebab Yesus memanggil agar mereka mau bertobat dan akan diampuni.
1 Yohanes 1:9
Jika
kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Kita harus akui bahwa diri kita sangat lemah dan
cenderung berbuat dosa maka setiap hari sepantasnya mengakui dosa.
Dosa karena pikiran, perkataan dan perbuatan, sering terjadi sampai kita bisa kosongkan diri dari segala keinginan daging yang mendominasi diri kita dan mengedepankan keinginan roh menjadi hal utama dihidup kita.
Yesus memanggil Matius menjadi murid-Nya meskipun latar belakang pekerjaan pemungut cukai.
Orang yang dipilih Allah dan dipanggil sebagai utusan/nabi, bukan termasuk orang suci sebab mereka juga lemah dan berdosa, seperti misalnya :
Abraham menipu Abimelekh, raja Gerar bahwa Sarah adalah saudaranya padahal isterinya (Kejadian pasal 20).
Daud berzinah dgn Batsyeba dan merekayasa membunuh Uria, suaminya Batsyeba (2 Samuel pasal 11).
Yesus memanggil muridnya bukan dari kalangan intelektualjustru dari latar belakang yang tidak berpendidikan.
Yang terpenting adalah kita bersedia menanggapi dan menjawab panggilan Allah seperti Matius.
Ketiga hal ini yang Yesus katakan kepada orang Farisi dan hendaknya kitapun mau menanggapinya sebagai nasehat bagi kita agar berbuatlah kebaikan kepada orang lain dengan didasari hati yang penuh belas kasihan.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com