Jumat, 13 Juli 2018
HOSEA 14:2-10
MAZMUR 51:3-4,8-9,12-14,17
MATIUS 10:16-23
Matius 10:16
Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah
serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti
merpati.
Pada bagian pertama permenungan kita dijelaskan
tentang pentingnya kita harus menanggapi panggilan mewartakan atau pemberitaan
Injil kepada mereka yang yang telah percaya kepada Yesus tetapi telah menjalani
hidup jauh dari Yesus dan juga ditujukan kepada mereka yang belum percaya,
belum mengenal Yesus.
Pada bagian kedua, kita menyimak apa yang Yesus ajarkan
kepada para murid tentang petunjuk praktis bagaimana cara mengInjili dan
tentang sikap kita ketika menjalankan tugas perutusan.
Hari ini kita diingatkan ada tantangan sekaligus ancaman ketika
melakukan tugas perutusan dan bagaimana sikap kita seharusnya menyikapinya hal
ini.
Sejak semula Yesus katakan kepada para murid bahwa mereka diutus
ke tempat yang mengancam nyawa mereka ketika menjalankan tugas perutusan.
(baca sekali lagi Matius 10:16 diatas).
Peringatan Yesus harus kita sikapi tanpa perasaan gentar
menghadapi ancaman tetapi sebagai pemberitahuan akan ada sesuatu yang
menghalangi kita ketika sedang melakukan tugas perutusan.
Dengan mendapatkan informasi akan ada ancaman (=serigala) maka
kita bisa menyiapkan diri mengantisipasi bila saatnya tiba ancaman tersebut
terjadi.
Kita harus cerdik tetapi tulus hati dan kedua sikap ini saling
berkaitan erat dan tidak boleh terpisahkan.
Jika kita cerdik namun hati kita tidak tulus berarti kita akan
celaka dan akan menjadi mangsa serigala atau jatuh dalam pencobaan yang akan
menyeret kita kepada perbuatan takabur, sombong dan berpotensi sangat kuat
melakukan perbuatan dosa.
Demikian pula jika hati kita tulus tetapi tidak cerdik maka
serigala menerkam kita atau dengan kata lain : kita akan jatuh dalam perangkap
si Iblis yang menyamar sebagai malaikat terang.
2 Korintus 11:14
Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai
malaikat Terang.
Kita pernah mendengar ada seseorang yang tertipu sebab ia
percaya kepada orang yang menipunya adalah sesama umat kristiani; dikiranya
semua baik.
Ada berbagai bentuk penipuan yang mengatasnamakan agama,
diantaranya memakai Firman Tuhan sebagai produk (maaf) mempromosikan untuk
keuntungan pribadi dan dengan enteng ia tidak merasa berdosa sebab sekian
bagian keuntungannya ia sumbangkan ke gereja atau dipakai buat kemuliaan diri
supaya dipuji orang dan dikenal sebagai orang yang baik hati, dsbnya.
Hal semacam ini adalah jebakan batman istilahnya yang mengintai
seseorang ketika melaksanakan tugas perutusan.
Terlihat sangat halus caranya bahkan sepintas terlihat sangat
rohani sekali tetapi yang nampak diluar adalah kamuflase atau topeng yang
menutupi bagian dalam dari motivasi/tujuannya melakukan tugas perutusan ataupun
tugas pelayanan lainnya.
Sebelumnya, Yesus sudah wanti-wanti jangan membawa emas atau
membawa bekal ketika melakukan tugas perutusan (baca kembali renungan kemarin)
dan yang paling penting adalah pemurnian motivasi/tujuan kita mau
melayani.
Hal selanjutnya yang Yesus ingatkan adalah jangan takut
menghadapi ancaman fisik secara nyata yaitu berupa intimidasi dan penganiayaan
dari pihak penguasa/pemerintahan dan bahkan aneh yach majelis agama juga
terlibat.
Matius 10:17-18
Waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan
menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah
ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan
raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak
mengenal Allah.
Pihak penguasa/pemerintah mencekal atau melarang kegiatan
perutusan dan pelayanan agama tertentu adalah hal yang biasa terjadi.
Bisa juga majelis agama tertentu yang melarang kegiatan agama
lain adalah biasa terjadi.
Namun bila dilakukan majelis agama yang mengancam umatnya
sendiri dan ini sangat disayangkan sampai terjadi, sebaiknya tindakan
pencekalan atau larangan jangan sampai terjadi.
Apabila yang dicekal/dilarang tersebut sangat jelas melanggar
ketentuan dan tidak mau mengakui kesalahannya setelah melalui berbagai prosedur
rekonsiliasi dan melalui discerment memohon bimbingan dan petunjuk Tuhan maka
jalan terakhir sangat terpaksa adalah lebih baik dikeluarkan saja
daripada dilakukan tindakan pencekalan atau larangan tetapi yang bersangkutan
tetap berada di dalamnya.
Artinya yang bersangkutan lebih baik berpisah dengan wadah yang
selama ini menjadi naungannya daripada konflik berkepanjangan tak kunjung
selesai.
Rasul Paulus dan Barnabas pernah mengalami konflik dan
masing-masing bersikukuh pada pendiriannya tentang seseorang bernama Markus dan
ternyata perpisahan mereka membuahkan hasil lebih baik dalam menjalankan tugas
pemberitaan Injil.
Markus menjadi penulis Injil Markus
Rasul Paulus puluhan tulisannya di Alkitab Perjanjian
Baru.
Barnabas meski tidak ada tulisannya di Alkitab namun
perbuatannya diakui banyak memberikan manfaat buat banyak orang dari karya
penginjilannya.
(baca kisah rasul 12:24,13:13,15:35-41).
Gereja Katolik juga mengalami hal sama yakni ketika Martin
Luther adalah seorang Pastor gereja katolik di Jerman mengkritik praktek
indulgensi dan hal lain kebijakan gereja katolik di Vatikan dan setelah melewati
berbagai proses rekonsiliasi dan tentu saja discerment kepada Tuhan Allah maka
diputuskan untuk mengeluarkan pastor Martin Luther dari gereja katolik setelah
beliau tetap pada pendiriannya.
Masih banyak hal lainnya yang menjadi ancaman bagi umat kristiani
yang mau
menghambat dan menghalangi kita saat melakukan tugas
perutusan/pelayanan.
Terhadap penganiayaan, Yesus nasehati agar tidak takut karena IA
menyertai dan menolong kita yang sedang melakukan tugas perutusan.
Matius 10:19-20
Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan
bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan
dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata,
melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.
Ketika penganiayaan terjadi maka kita harus cerdik dan Yesus
berpesan :
Matius 10:23
Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke
kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai
mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.
Selain itu sikap mau menerima diuji oleh Tuhan lewat berbagai
peristiwa hidup adalah hal berikut yang harus menjadi langkah awal kita
mempercayai Tuhan.
Ketaatan itu sangat penting sebab itulah ujian iman; sampai
dimana kekuatan iman yang kita miliki.
Matius 10;22
Kamu akan dibenci semua orang oleh karena namaKu; tetapi orang
yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Jadi, sangat lengkap pengarahan Yesus yang mempersiapkan para
muridnya untuk pergi diutus melaksanakan kabar sukacita Injil ke seantero
pelosok dunia.
Bagaimana dengan anda?
Siapkah diutus untuk tugas pewartaan Injil dan tugas pelayanan
rohani?
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com