Rabu, 25 Juli 2018
2 KORINTUS 4:7-15
MAZMUR 126:1-6
MATIUS 20:20-28
Matius 20:21
Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya:
"Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam
KerajaanMu, yang seorang di sebelah kananMu dan yang seorang lagi di sebelah
kiriMu."
Kalender Gereja Katolik menetapkan hari ini pesta St Yakobus
Rasul.
Bacaan Injil Matius hari ini tentang permintaan Ibu
Yakobus dan Yohanes
kepada Yesus supaya kedua anaknya diperkenankan masuk ke
dalam Kerajaan dan duduk di sebelah kanan dan sebelah kiri Yesus.
Matius 20:20-21
Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
kata Yesus: "apa yang kaukehendaki?" jawabnya: "berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
kata Yesus: "apa yang kaukehendaki?" jawabnya: "berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
Seperti biasanya seorang ibu yang sayang kepada anak-anaknya, ia
menginginkan kedua anaknya sukses mengikuti Yesus sebab disangkanya kelak
kemudian hari Yesus berhasil mendirikan kerajaan dan Yesus sebagai
rajanya.
Bukan hanya ibu Yohanes dan Yakobus yang berpendapat demikian,
termasuk murid-murid Yesus dan pengikut Yesus lainnya; mereka mengira
kerajaan Yesus seperti kerajaan dunia yang memiliki
wilayah kekuasaan dan memiliki bala tentara untuk
memerintah seluruh Israel di bawah kekuasaan seorang raja.
Jika tidak hati-hati , kitapun bisa bersikap seperti mereka. kita pikir sebagai pengikut Yesus, kita pasti hidup dalam kelimpahan sebab Yesus telah menang diatas kayu Salib.
Ini sudah terjadi di kalangan penganut teologi kemakmuran; jika ada yang hidup serba kekurangan berarti ada dosa yang menghalangi berkat kelimpahan yang Tuhan mau curahkan.
2 Korintus 8:9
karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
Paham seperti ini menyesatkan orang beriman dengan mengatakan bahwa bagi orang percaya kepada Yesus, pasti hidup dalam kelimpahan dan kelimpahan dimaksud adalah kelimpahan materi alias kaya raya.
karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
Paham seperti ini menyesatkan orang beriman dengan mengatakan bahwa bagi orang percaya kepada Yesus, pasti hidup dalam kelimpahan dan kelimpahan dimaksud adalah kelimpahan materi alias kaya raya.
Ibu Yohanes dan Yakobus menginginkan anaknya
sukses mendapatkan jabatan dan hidup berkelimpahan terjamin.
Sebaliknya bagi yang menganut teologi salib, berpandangan
bahwa semakin banyak memikul salib semakin dipuji, telah mengikuti
teladan Yesus yang selama di dunia hidup secukupnya dan banyak
menanggung hinaan, dianiaya, dan memikul salib.
Matius 19:21
kata Yesus kepadanya: "jikalau engkau hendak sempurna,
pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang
miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke
mari dan ikutlah Aku."
Pada abad pertengahan, teologi salib ini sangat popular
sehingga banyak menjadi rahib, menjadi pertapa, menyucikan diri
dengan menjadi semiskin-miskinnya tidak memiliki apa-apa, dengan
tujuan
memperoleh kesempurnaan dan berharap menyenangkan hati
Yesus.
Hal ini terlihat dari jawaban Yesus atas permintaan ibu Yohanes-Yakobus, mereka
tidak mengerti bahwa Yesus harus menanggung salib untuk menyelesaikan
tugas-Nya di dunia ini.
Matius 20:22-23
Yesus menjawab, kata-Nya: "kamu tidak tahu, apa yang kamu
minta. dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" kata
mereka kepada-Nya: "kami dapat." Yesus berkata kepada mereka:
"cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah
kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak
berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakan.
berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakan.
Kita harus mengerti bahwa Yesus telah minum cawan darah
penebusan sehingga kita memperoleh kehidupan kekal di sorga.
Oleh sebab itu sudah sepantasnya kita memberikan diri
sepenuhnya untuk melayani Tuhan melakukan tugas-tugas perutusan dan pelayanan.
Selanjutnya,
Yesus menasehati murid-muridNya agar bersikap rendah
hati dan bersikap mau melayani, bukan minta dilayani.
Matius 20:26-27
Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan
nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan
nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
Jika motivasi mengikuti Yesus hanya untuk mencari kelimpahan
materi dan kemuliaan diri sendiri maka berarti engkau minta dilayani
sebab engkau lebih fokus menuntut dipenuhi segala keinginanmu.
Yesus mengatakan hendaknya engkau menjadi pelayan atau
hamba yang melakukan tugas melayani tuannya atau majikannya dan tidak
dapat menuntut hak-nya karena dirinya sudah dibeli / ditebus.
Dengan menyadari bahwa diri kita ini bukan milik kita lagi
maka kita akan berupaya melayani majikan/tuan kita yang adalah Tuhan
Yesus yang paling senang jika kita mau melayani sesama manusia
sebagai wujud kasih kita kepada Tuhan.
JADI
Yang menjadi permenungan kita hari ini adalah bagaimana
sikap hidup kita yang rendah hati dan tidak mencari kemuliaan diri sendiri
atau mencari kedudukan; jabatan terkemuka melainkan kita mau memberi
diri untuk melayani orang lain.
Dengan demikian berarti kita sudah menunjukkan kasih kita kepada
Tuhan
lewat perbuatan kasih kita kepada sesama.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com