RABU,
17 JUNI 2020
2
RAJA 2:1,6-14
Elisa
meminta dua bagian dari roh Elia sebelum Elia naik ke sorga dalam angin badan
dan Elisa memungut jubah Elia yang terjatuh saat itu.
MAZMUR
31:20-21,24
Terpujilah
Tuhan, sebab kasih setiaNya ditunjukkanNya kepadaku dengan ajaib pada waktu
kesesakan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap
kepada Tuhan!
MATIUS
6:1-6,16-18
Yesus
mengajarkan tentang bagaimana sikap kita saat memberikan sedekah, saat berdoa,
dan saat berpuasa.
RENUNGAN
Pengajaran
Yesus berikutnya saat di bukit menjelaskan bagaimana sikap seseorang
melaksanakan kewajiban agama dengan motivasi yang salah yakni menginginkan
pujian dari orang lain.
Matius
6:1
Ingatlah,
jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat
mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang
di sorga.
Bagi
mereka tentunya akan mendapatkan banyak pujian orang lain sehingga makin
populer namanya tetapi mereka ini tidak mendapat balasan dari Bapa di Surga.
Matius
6:2
Jadi
apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal
itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di
lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
mereka sudah mendapat upahnya.
Matius
6:5
Apabila
kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka
mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada
tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Matius
6:16
Apabila
kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik.
Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang
berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat
upahnya.
Lalu
bagaimana seharusnya sikap kita saat kita sedang berpuasa, berdoa, beri sedekah
(=donatur) dan sedang jalankan kewajiban agama yang lainnya?
Ternyata
Bapa di Surga menghendaki kita melakukan kewajiban agama dengan motivasi yang
benar yaitu tidak mencari pujian orang lain dan lakukan semua itu secara
tersembunyi supaya tidak dilihat orang karena jika mereka melihat maka mereka
akan memuji kita.
Sayangnya
banyak orang justru maunya dirinya dipuji atas setiap perbuatan yang dia lakukan.
Seringkali
orang sengaja mengumumkan apa saja yang dia sudah kerjakan supaya orang lain
tahu betapa baik dirinya dan betapa hebat dirinya.
Dalam
kegiatan rohani juga banyak orang yang terlibat dalam pelayanan maunya dirinya
dipuji, dihornati, dan sengaja dia pamer kehebatan dirinya.
Orang-orang
seperti ini tebal mukanya dan penuh kepura-puraan karena merasa dirinya tidak
mencari pujian dan merasa sudah bertindak benar.
Inilah
salahsatu gejala sakit jiwanya, meski sudah dinasehati tetapi tetap saja dia
lakukan kewajiban agama, kegiatan apapun dengan tujuan mencari pujian dan
kepentingan diri sendiri.
Kasihan
sekali tipe orang seperti ini, apalagi bila dia seorang yang tahu Firman Tuhan
tetapi tidak dipraktekkan karena pengetahuan Firman Tuhan dia pelajari untuk
mendukung keberhasilan motivasi dan tujuannya mau dipuji, dihormati,
kepentingan pribadi lainnya.
Semoga
sekarang kita mengerti dan mau intropeksi diri supaya jangan sampai kita
mengira sikap kita sudah benar sesuai kebenaran Firman Tuhan tetapi ternyata
tersembunyi keinginan dipuji, dihormati, disanjung sebagai orang hebat atau ada
menyembunyikan kepentingan pribadi.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com