RABU,
24 JUNI 2020
YESAYA
49:1-6
Hamba
Tuhan ditengah-tengah segala bangsa akan tampil untuk menegakkan dan
mengembalikan orang-orang Israel serta menjadi terang bagi bangsa-bangsa agar
keselamatan dari Tuhan sampai ke ujung bumi.
MAZMUR
139:1-3,13-15
Tuhan,
Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Sebab Engkaulah yang membentuk buah
pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepadaMu oleh
karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku
benar-benar menyadarinya.
LUKAS
1:57-66,80
Zakaria
memuji Allah setelah dilepaskan dari kebisuan dan setelah anaknya lahir.
Tetangga
dan sanak saudaranya melihat hal ini melihat peristiwa dan berkata: akan
menjadi apakah anak ini nanti
RENUNGAN
Gereja
Katolik memperingati hari ini hari raya kelahiran St Yohanes Pembaptis.
Sering
kita merenungkan sikap teladan dari Yohanes Pembaptis yang militan dalam hal
memberitakan tentang Yesus Sang Mesias yang dijanjikan Allah.
Kelahiran
Yohanes Pembaptis ternyata didahului oleh peristiwa Zakaria, ayahnya bisu
karena tidak percaya isterinya yang sudah lanjut usia hamil (Lukas 1:18-20) dan
beranggapan hal itu mustahil terjadi.
Sampai
akhirnya Zakaria tidak bisu lagi pada saat Yohanes Pembaptis lahir dan hal ini
membuat takjub orang-orang yang melihat kejadian ini.
Lukas
1:64
Dan
seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia
berkata-kata dan memuji Allah.
Hendaknya
kita memaknai kelahiran Yohanes Pembaptis bila dilihat dari sisi mukjizat
(diluar logika) bahwa Elisabet di usia lanjut mengandung dan melahirkan
anaknya.
Kita
bisa berpikiran seperti Zakaria bila sesuatu yang terjadi diluar logika karena
biasanya kita menilai sesuatu menurut pandangan dan pendapat umum dan tidak
dapat menerima sesuatu diluar pendapat umum.
Kita
juga mengandalkan logika dan pendapat kita yang bersumber dari dunia; dari ilmu
pengetahuan yang kita pelajari dan dari pengalaman orang lain yang kita contoh
supaya kita juga sukses seperti orang tersebut.
Kita
seringkali mengabaikan iman dalam menilai sesuatu terjadi diluar logika dan
bahkan mencurigai suatu mukjizat terjadi adalah hasil rekayasa dan bukan fakta
sesungguhnya.
Sebaliknya
ada juga orang yang selalu menilai sesuatu itu merupakan mukjizat dari Tuhan
termasuk hal sekecil apapun terjadi pada dirinya adalah mukjizat.
Padahal
sesungguhnya jika kita dalami Firman Tuhan maka kita akan memahami bahwa
pikiran kita terbatas, tidak akan mampu menyelami sesuatu dari Tuhan.
Ada
hal-hal tersembunyi bagi Tuhan yang tidak dapat kita mengerti oleh pikiran dan
logika namun harus menggunakan iman supaya kita mempercayai Tuhan mampu
melakukan segala hal diluar logika kita.
Ulangan
29:29
Hal-hal
yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan
ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai
selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.
Selain
itu seringkali kita pikir Tuhan tidak tahu kecanggihan tehnologi, Tuhan tidak
ikut campur urusan bisnis kita, hobby kita, dan urusan keseharian kita
kerjakan.
Padahal
kebenarannya adalah Tuhan tahu segala yang ada di dunia ini, segala hal yang kita
lakukan setiap hari.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com