SABTU,
27 JUNI 2020
RATAPAN
2:2,10-14,18-19
Berteriaklah
kepada Tuhan dengan nyaring, hai, puteri Sion, cucurkanlah air mata bagaikan
sungai siang dan malam; janganlah kauberikan dirimu istirahat, janganlah matamu
tenang! Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga
malam;
curahkanlah
isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepadaNya demi
hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan!
MAZMUR
74:1-7,20-21
Mengapa,
ya Allah, Kaubuang kami untuk seterusnya? Mengapa menyala murkaMu terhadap
kambing domba gembalaanMu? mereka menyulut tempat kudusMu dengan api, mereka
menajiskan tempat kediaman namaMu sampai pada tanah; Janganlah biarkan orang
yang terinjak-injak kembali dengan kena noda. Biarlah orang sengsara dan orang
miskin memuji-muji namaMu.
MATIUS
8:5-17
Yesus
menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum menderita lumpuh.
Yesus
memuji iman perwira tersebut.
Yesus
juga menyembuhkan sakit demam mertua Petrus, orang kerasukan setan, dan
menyembuhkan orang sakit lainnya.
RENUNGAN
Dalam
bacaan Injil hari ini, ada seorang perwira Romawi memohon kepada Yesus
menyembuhlan hambanya sakit lumpuh.
Yang
menarik diperhatikan tatkala Yesus mengatakan:
Matius
8:10
Setelah
Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang
mengikutiNya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini
tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.
Mari
kita simak perkataan Perwira yang didengar Yesus membuatNya heran:
Matius
8:8-9
Tetapi
jawab perwira itu kepadaNya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di
dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Sebab
aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata
kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang
lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka
ia mengerjakannya."
Ada
dua hal yang dikatakan Perwira itu:
Pertama
Perwira
ini mengakui dirinya tidak layak menerima Yesus di dalam rumahnya
Kedua
Keyakinan
Perwira pada Yesus sanggup menyembuhkan hambanya dengan hanya mengatakan
sepatah kata saja.
Kita
tidak tahu apa yang menyebabkan Perwira ini tidak layak menerima Yesus di
rumahnya namun kita menduga sebagai seorang Romawi, dia menyadari dirinya
seorang kafir di mata orang israel.
Mungkin
ia sudah mendengar banyak hal tentang Yesus yang dimatanya luarbiasa melakukan
mukjizat dan pengajaranNya membuat ia terkesan.
Kerendahan
hati Perwira ini mengakui dirinya tidak layak, dipuji Yesus sebab kebanyakan
orang Yahudi dijumpai Yesus terutama orang Farisi, ahli Taurat congkak hati dan
menolak Yesus.
Dalam
perkembangan selanjutnya, Gereja Katolik menyadur perkataan Perwira ini
digunakan di saat Liturgi Ekaristi untuk mengingatkan kita ini tidak layak
di hadapan Tuhan karena dosa-dosa kita namun kita percaya kebaikan Tuhan akan
menyembuhkan diri kita.
Memang
harus kita akui, siapakah diri kita ini di hadapan Tuhan? Kita ini dibentuk
dari debu dan diberi nafas oleh Tuhan.
Namun
banyak diantara kita manusia ini ada yang merasa dirinya hebat, sombong, dan
mengabaikan Tuhan.
Mengabaikan
Tuhan bisa beraneka ragam sikap yang kita lakukan; jarang atau tidak mau
berdoa, jarang/tidak mau membaca, merenungkan FirmanNya, dan tidak mau menuruti
atau melakukam FirmanNya.
Dengan
tidak mau atau jarang berdoa dan membaca/merenungkan Firman Tuhan merupakan
bentuk kecongkakan hati yang merasa tidak membutuhkan Tuhan karena yakin pada
kemampuan diri sendiri sanggup menjalani hidup ini.
Belajarlah
dari Perwira Romawi yang rendah hati mengakui dirinya tidak layak dihadapan
Yesus.
Padahal
Perwira ini bisa mengandalkan kekuatan dirinya dengan menyuruh anakbuahnya
menjemput Yesus bahkan bisa memaksa Yesus harus datang ke rumahnya untuk
sembuhkan hambanya yang sakit lumpuh.
Tetapi
Perwira ini datang menemui Yesus dan memohon Yesus menyembuhkan hambanya
melalui sepatah kata, artinya melalui doa Yesus yang diyakini olehnya akan
menyembuhkan hambanya.
Perwira
ini memiliki iman yang besar yang dikatakan Yesus dan sehatusnya kita juga
memiliki iman yang besar.
Bagaimana
kita bisa memiliki iman besar bila tidak mau/jarang membaca kitabsuci yang
memuat Firman Tuhan tertulis yang bisa kita ketahui.
Perwira
ini tentunya banyak mendengar tentang Yesus sebelum menemui Yesus, artinya sama
halnya kita seharusnya banyak mendengar tentang Yesus dengan membaca Firman
Tuhan/Alkitab.
Roma
10:17
Jadi,
iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Perwira
ini menemui Yesus berarti kita juga seharusnya menemui Yesus melalui doa dan
saat teduh bersama Tuhan.
Yohanes
4:23-24
Saatnya
akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan
menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki
penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia,
harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran.
Perwira
ini yakin hambanya sembuh lewat sepatah kata Yesus adalah wujud nyata dari
keyakinannya (=imannya) meskipun saat itu hambanya masih lumpuh.
Ibrani
11:1
Iman
adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala
sesuatu yang tidak kita lihat.
Seringkali
iman kita menjadi lemah sebab tidak yakin Tuhan sembuhkan atau Tuhan menolong
kesusahan kita.
Lihatlah
Perwira itu yakin hambanya akan disembuhkan Yesus artinya Perwira ini percaya
kepada Yesus akan bertindak meski dia tidak tahu persis kapan saatnya hambanya
sembuh.
Markus
11:24
Aku
berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu
telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Akan artinya sesuai waktu
dan cara Tuhan memberikan kepada.
Seringkali
kita yang menentukan kapan dan cara Tuhan menolong kita padahal seharusnya kita
ini memohon, bukan menuntut kepada Tuhan.
Ini
seharusnya caranya kita beriman seperti iman Perwira ini kepada Yesus.
Kita
beriman percaya kepada Yesus akan menyembuhkan dan menolong kita.
Matius
8:17
Hal
itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah
yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com