SELASA,
4 AGUSTUS 2020
YEREMIA
30:1-2,12-15,18-22
Beginilah
firman Tuhan:
Sesungguhnya,
Aku akan memulihkan keadaan kemah-kemah Yakub, dan akan mengasihani
tempat-tempat tinggalnya, kota itu akan dibangun kembali di atas reruntuhannya,
dan puri itu akan berdiri di tempatnya yang asli.
Nyanyian
syukur akan terdengar dari antara mereka, juga suara orang yang bersukaria. Aku
akan membuat mereka banyak dan mereka tidak akan berkurang lagi; Aku akan
membuat mereka dipermuliakan dan mereka tidak akan dihina lagi.
MAZMUR
102:16-23,29
sebab
Ia telah memandang dari ketinggianNya yang kudus, Tuhan memandang dari sorga ke
bumi, untuk mendengar keluhan orang tahanan, untuk membebaskan orang-orang yang
ditentukan mati dibunuh, supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia
dipuji-puji di Yerusalem
MATIUS
15:1-2,10-14
Orang
Farisi dan ahli Taurat mengatakan kepada Yesus, mengapa murid-muridMu melanggar
adat istiadat nenek moyang tentang membasuh tangan sebelum makan dan Yesus
menjawab yang masuk ke dalam mulut tidak menajiskan tetapi yang keluar
dari mulut yang menajiskan.
RENUNGAN
Mulut
adalah panca indera multi fungsi; bisa digunakan untuk makan, bernyanyi,
berbicara hal baik dan hal buruk, memuji dan menyembah Tuhan.
Ketika
kita berbicara, mulut dipakai oleh apa yang ada di pikiran dan di hati yang
ingin disampaikan.
Jika
yang ingin disampaikan itu hal jahat maka mulut mengeluarkan kata-kata yang
kotor atau tajam menyakiti orang lain.
Itu
sebabnya Yesus katakan yang keluar dari mulut itu menajiskan (=kotor,
jahat).
Matius
15:11
"Dengar
dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan
yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."
Di
dalam mulut ada lidah yang dipakai untuk memuji Tuhan dan bisa dipakai untuk
mengutuki orang lain.
Yakobus
3:9-10
Dengan
lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang
diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk.
Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
Mulut
atau lidah dipakai untuk berbicara memang harus hati-hati tetapi yang lebih
berbahaya dan harus dijaga adalah yang ada di pikiran dan di hati kita.
Amsal
21:23
Siapa
memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran.
Isilah
pikiran kita dengan Firman Tuhan dan penuhilah hati kita dengan belas kasihan
yang didasari atas kasih kepada orang lain.
Yesaya
50:4
Tuhan
Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan
aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia
mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Amsal
4:23
Jagalah
hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar
kehidupan.
Orang
Farisi dan ahli Taurat meributkan soal cuci tangan sebelum makan akan
menajiskan tetapi tidak memperhatikan hati dan pikiran mereka yang bisa najis
melalui perkataan yang keluar dari mulut
Memang
banyak orang mempersoalkan sesuatu yang bukan hal utama untuk menutupi
kelemahan dirinya agar tidak diketahui orang lain.
Bersikaplah
yang jujur dan setulus hati supaya perkataan dan perbuatan kita mendatangkan
kebaikan dan jangan sampai menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com