Sabtu, 1 Oktober 2016
Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa
kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan
kekuatan musuh sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.
(Lukas 10:19)
Renungan hari ini to the point saja
kita bahas inti permasalahan hidup dimana terlalu sering manusia dikalahkan
Iblis dan akibatnya lebih dari 70% penduduk dunia mengalami berbagai
penderitaan.
Sebagian besar menderita kelaparan dan
kesulitan keuangan; masalah penyakit, problem keluarga, luka batin, narkoba,
kejahatan meraja-lela, pertikaian, dsbnya
Sudah saatnya kita taklukkan Iblis dan
enyahkan Iblis dari hidup kita, yang terus-menerus menekan hidup kita.
Jangan pernah mau dibohongi Iblis yang
selalu saja menteror keyakinan iman kita dengan menebarkan pesona kenikmatan
duniawi agar kita tergoda terperangkap di dalamnya sehingga terbelenggu oleh
keinginan kedagingan diri kita.
Kita harus yakin dan percaya bahwa
kuasa Tuhan telah diberikan kepada kita agar dapat melawan tipu daya
Iblis.
Ada beberapa hal penyebab orang sering
kalah melawan Iblis dan antek-anteknya:
Pertama
Mudah menuruti keinginan daging
Keinginan itu semakin dituruti semakin
tidak akan terpuaskan dan semakin bertambah banyak keinginannya.
Keinginan timbul dari kedagingan yang
di dorong oleh hawa nafsu di dalam tubuh kita sehingga akan menyeret kita
melakukan perbuatan dosa jika nafsu berlebihan tidak terkendalikan.
Roma 8:6-8
Keinginan daging adalah maut, tetapi
keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah
perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini
memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin
berkenan kepada Allah.
Keinginan daging mendorong melakukan
perbuatan daging yaitu :
Galatia 5:19-21
Perbuatan daging telah nyata, yaitu:
percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan,
perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh
pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.
Terhadap semuanya itu kuperingatkan
kamu — seperti yang telah kubuat dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal
yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Iblis tahu kelemahan manusia dalam hal
bekerja memenuhi keperluan hidupnya sehingga tak heran saling bertentangan
gara-gara mencari nafkah hidup.
Soal duit sangat sensitif dimana
menjadi sumber keributan antar sesama kita bahkan di dalam pelayanan bisa
terjadi bila tidak mawas diri.
Yesus mengajarkan doa Bapa Kami dimana
diberikan makanan secukupnya namun kita menginginkan makanan yang berkelebihan
sehingga sibuk mencari uang untuk bisa makan dan memenuhi keperluan hidup lainnya,
akibatnya urusan mencari Tuhan nanti saja kalau sudah selesai urusan
duit.
Padahal Firman Tuhan mengatakan Bapa
Surgawi tahu akan kebutuhan kita dan memberikan apa yang dibutuhkan dan
menasehati agar kita hendaknya mencari makanan yang memberikan hidup yang kekal
yaitu makanan rohani berupa firman Tuhan.
Yohanes 6:27
Bekerjalah, bukan untuk makanan
yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada
hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah
yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meteraiNya.
Dengan demikian kita tidak terpedaya
oleh Iblis dengan sibuk mencari duit atau mengejar pemenuhan keinginan daging
dan justru sebaliknya kita beroleh makanan berkelimpahan karena kita
mendahulukan mencari Tuhan.
Matius 6:33
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah
dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Kedua
Mengandalkan kekuatan diri
sendiri
Salah satu penyebab kekalahan seorang
dengan Iblis adalah mengandalkan kemampuan dirinya padahal kekuatan Iblis itu
jauh diatas manusia jika tidak mengandalkan kekuatan Tuhan Allah.
Ingat kisah Ayub.
Iblis diijinkan Tuhan Allah untuk
menguji sampai dimana kesetiaan Ayub kepada Allah sehingga yang mengirimkan
segala malapetaka yang menimpa Ayub dan keluarganya adalah pekerjaan si
Iblis.
Seringkali kesulitan hidup yang terjadi
di dalam hidup kita adalah ujian iman yang harus kita lewati untuk mengetahui
sampai dimana kesetiaan kita kepada Tuhan Allah.
Mazmur 119:71
Bahwa aku tertindas itu baik bagiku,
agar aku belajar ketetapan-ketetapanMu.
Ayub belajar dari kesalahannya yang
mempertanyakan kenapa dia harus mengalami semua penderitaan ini dan ia merasa
tidak bersalah tetapi mengapa Tuhan Allah membiarkan hal ini terjadi.
Akhirnya Ayub mengakui bahwa :
"Aku tahu, bahwa Engkau sanggup
melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMu yang gagal. Oleh sebab itu
aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
(Ayub 42:2,6).
Selama ini pengetahuannya tentang Allah
hanya terbatas pada kata orang lain dan ia sendiri tidak mengalami Allah karena
tidak membangun relasi intim dengan Tuhan Allah.
Ayub 42:5
Hanya dari kata orang saja aku
mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
Demikian juga sekarang ini banyak orang
hanya tahu tentang Tuhan Allah dari kata orang; dari Pastor, dari Pewarta, dari
sharing orang yang mengalami mukjizat Tuhan sedangkan dirinya merasa Tuhan itu
jauh dan tidak terpikirkan olehnya.
Dia menjalani hidup dengan berjuang
sekuat tenaga mencari uang untuk keperluan hidupnya dan seringkali ada begitu
banyak kesulitan dialaminya yang membuat hidupnya menderita.
Apabila ia berhasil mendapatkan uang
yang banyak maka timbullah suatu prinsip hidup berdasarkan keberhasilan yang
diraihnya sehingga sama sekali tidak berdasarkan pedoman hidup dari kebenaran
Tuhan.
Malahan ia berpandangan bahwa semua
yang diperolehnya adalah hasil jerih payahnya dan Tuhan tidak ada andil yang
membuat dirinya sukses.
Orang seperti ini suatu saat nanti akan
terperosok ke dalam perangkap Iblis yang menggunakan kesuksesannya sebagai alat
untuk menaklukkan dirinya ke dalam kendali si Iblis.
Tidak heran suatu saat nanti ia akan
dikalahkan oleh Iblis melalui banyak hal, misalnya :
terjadi keretakan di dalam keluarganya,
hubungan suami-istsri, orangtua-anak, antar saudara kandung, dengan ipar atau
bermasalah dengan pihak besannya.
Bisa saja ia menjadi sombong, angkuh
meremehkan orang lain, tidak mau ke gereja lagi, bahkan mungkin imannya ia
ingkari bersandar pada prinsip dunia yang telah terbukti menjadikan dirinya
sukses, terkenal, dan menjadi kaya raya.
Itu sebabnya Yesus berkata :
Lukas 10:21
Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus
dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit
dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang
pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang
berkenan kepadaMu.
Seringkali penyakit kronis menghantam
dirinya di tengah kesuksesannya dan masih banyak yang dilakukan Iblis untuk
menjatuhkan dirinya setelah Iblis juga yang melambungkan namanya.
Nasehat orang lain atau pewartaan Sabda
Tuhan dicuekin sebab ia merasa dirinya kuat, sanggup mengatur dirinya tanpa
pertolongan Tuhan.
Yeremia 17:5
Beginilah firman Tuhan:
"Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan
kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!
Seharusnya hendaklah kita bersandar kepada
ketetapan dan perintah Tuhan dengan belajar menekuni SabdaNya.
Mazmur 119:66,125
Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan
pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintahMu. HambaMu
aku ini, buatlah aku mengerti, agar aku tahu peringatan-peringatanMu.
Dengan demikian, iblis tidak dapat lagi
memperdaya diri kita karena kebenaran Tuhan telah kita ketahui dari Alkitab
yang memuat SabdaNya yang tertulis.
Mazmur 119:105
FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan
terang bagi jalanku.
Mazmur 1:1-3
Berbahagialah orang yang tidak berjalan
menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan
yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat
Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang
ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang
tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Ketiga
Tujuan hidupnya bukan untuk kekekalan
tetapi untuk menumpuk harta dunia
Lebih dari separuh hidup kita
dihabiskan untuk mencari uang dan mengumpulkan harta dunia sebagai jaminan
hidup di masa yang akan datang.
Hati kita tenang bila simpanan harta
dunia bisa mencukupi keperluan hidup di hari tua nanti.
Setelah terpenuhi buat hari tua nanti,
lalu kita mengumpulkan harta dunia buat anak-anak karena kita sayang anak dan
kita mau nantinya anak-anak kita hidup senang dan tidak sulit mencari
uang.
Dan seterusnya buat cucu kita bahkan
buat cicit dan keturunan kita berikutnya.
Tujuan hidup seperti ini hanya
ditujukan untuk hidup di dunia ini saja dan mereka lupa, suatu saat nanti
meninggalkan dunia ini dan harta dunia miliknya tidak dapat dibawa serta tetapi
ditinggalkan di dunia ini dan yang dia bawa hanyalah rohnya kembali kepada Sang
Pencipta.
Coba kita refresh kembali pengetahuan
dasar iman kita bahwa :
Kejadian 2:7
Ketika itulah Tuhan Allah membentuk
manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam
hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Kita manusia bisa hidup karena Tuhan
Allah menghembuskan nafas hidup ke dalam hidung kita manusia, artinya Tuhan
Allah adalah Sang Pencipta kita.
Akibat dosa, membuat roh kita terpisah
dari Tuhan Allah maka dari itu kita harus dilahirkan kembali supaya roh kita
hidup
Yohanes 3:5-6
Jawab Yesus: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak
dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah
daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
Jelaslah roh kita yang kembali kepada
Tuhan Allah yang menghembuskan nafas hidup ke dalam tubuh kita dan tiba saatnya
nanti nafas hidup itu dicabut oleh Tuhan Allah.
JANGAN LUPA HAL INI !!
Selanjutnya,
Seharusnya kita bertanya kepada Tuhan
Allah, untuk apa kita hidup di dunia ini?
supaya kita tahu hal apa saja yang
mesti kita kerjakan selama hidup di dunia ini.
Nah disinilah letak kecerdikan Iblis
yang sengaja membutakan roh manusia akan tujuan hidupnya yang Tuhan Allah
berikan agar dilaksanakan manusia.
Jika seseorang sampai saat ini tidak
tahu apa tujuan hidupnya di dunia ini yang Tuhan Allah tugaskan kepadanya maka
jelaslah roh orang ini terbelenggu oleh Iblis yang membelokkan tujuan hidupnya
hanya untuk di dunia ini saja.
Apa yang ditugaskan Tuhan Allah kepada
kita manusia?
Kejadiaan 2:15
Tuhan Allah mengambil manusia itu dan
menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman
itu.
Manusia Adam dan Hawa,isterinya bisa
bercakap-cakap dan bertemu muka dengan Tuhan Allah di taman Eden tetapi setelah
mereka berdua melanggar perintah Tuhan Allah dengan makan buah dari pohon
pengetahuan maka sejak saat itu mereka diusir dari taman Eden dan tidak dapat
lagi bertemu muka dan berbicara secara langsung dengan Tuhan Allah (Kejadian
3:23-24).
roh kita mati sejak saat itu dan
Iblislah yang mencengkeram roh kita manusia sehingga Iblis tidak rela roh kita
merdeka dan lepas dari genggaman Iblis yaitu saat Yesus menebus dosa kita dan
menghidupkan kembali roh kita serta memulihkan relasi kita manusia dengan Tuhan
Allah.
Iblis berusaha kembali membujuk kita
manusia seperti saat Hawa tempo hari dengan menawarkan betapa lezatnya buah
terlarang tersebut dan menipu kita manusia bahwa roh kita tidak akan mati bila
makan buah terlarang itu.
(Kejadian 3:1-6).
Bukankah sekarang ini banyak orang
mengumpulkan buah terlarang berupa harta dunia dan makan buah tersebut berupa
kenikmatan hawa nafsu duniawi.
Dan pikiran orang-orang yang makan dan
yang menimbun buah terlarang itu telah dibelokkan oleh Iblis sehingga banyak
orang berpikir : iya yach nikmati saja kesenangan duniawi, toch kita hidup
cuman sekali ini...ngapain mikirin hidup nanti di Sorga yang belum tentu
ada???
Disinilah awal kehancuran manusia dan
Iblis memenangkan jiwa manusia yang semakin hari semakin bertambah jumlah orang
yang terperosok ke dalam jebakan si Iblis ...waduh, pesta pora si Iblis.
Semua ini terjadi karena banyak orang
tidak tahu apa sih tujuan hidupnya di dunia ini dan apa maksud Tuhan Allah
melahirkan kita ke dunia ini?
Sebelum terlambat,
mari berbalik kembali ke Tuhan Allah
dan sendengkan telingamu pada firman atau Sabda Tuhan dan bukalah hatimu dan
baharui pikiranmu dengan cara membangun relasi intim bersama Tuhan supaya tahu
kehendak Tuhan.
Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan
dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah
dan yang sempurna.
J A D I
Sekarang kita mengerti bagaimana kita
dapat hidup berkemenangan yakni :
1) Hiduplah di dalam keinginan roh kita
Roma 7:22
Sebab di dalam batinku aku suka akan
hukum Allah.
2) Hiduplah bersandar kepada Tuhan
Yeremia 17:7-8
Diberkatilah orang yang mengandalkan
Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia akan seperti pohon yang ditanam
di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak
mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir
dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
3) Hiduplah untuk kekekalan
Yohanes 14:6
Kata Yesus kepadanya: "Akulah
jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa,
kalau tidak melalui Aku.
REFLEKSI DIRI
Apakah saat ini aku telah mengalami
hidup berkemenangan ?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Pesta St Teresia dr kanak2 Yesus
Warna Liturgi : Putih
Ayub 42:1-3,5-6,12-17
Yesaya 66:10-14b
Mazmur 119:66,71,91,125,130
Lukas 10:17-24
Matius 18:1-4
BcO : 2 Tawarikh 29:1-2, 30:1-16
============= ☆☆☆ ============
1 komentar:
JOIN NOW !!!
Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com