Selasa, 4 Oktober 2016
Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang
dahulu menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak
dibinasakannya.
(Galatia 1:23)
Setiap hari kita harus memutuskan suatu
pilihan karena diperhadapkan berbagai peristiwa hidup yang kita jalani.
Hanya ada tiga pilihan yaitu :
1) hidup menurut kebenaran Tuhan
2) hidup menurut kebenaran dunia
3) hidup menurut kebenaran diri
sendiri
Ketiga pilihan ini seringkali menjadi
seru diperdebatkan oleh sebagian orang dan menjadi sumber konflik yang mengarah
kepada perbuatan bertentangan dengan kebenaran Tuhan menurut keyakinan
masing-masing orang yang berdebat.
Rasul Paulus sebelum bertobat bernama
Saulus dan semula ia membunuh orang kristen atau setidaknya memerintahkan untuk
membunuh setiap orang percaya kepada Yesus sebab ia merasa benar atas
tindakannya berdasarkan keyakinan agama Yahudi.
Galatia 1:13
Sebab kamu telah mendengar tentang
hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan
berusaha membinasakannya.
Bukankah di jaman sekarang ini banyak
orang bertikai (tidak hanya berdebat) dan saling membunuh secara fisik maupun
membunuh secara rohani karena membela keyakinan agamanya.
SUNGGUH SUATU IRONI MENYEDIHKAN
Sejarah mencatat begitu banyak korban
berjatuhan diakibatkan perang karena berbeda keyakinan dan masing-masing merasa
menjadi pahlawan pembela agama yang diyakininya dan mengklaim Tuhan Allah
berkenan dan menyetujui membasmi orang lain yang berbeda dari agama yang
dianutnya; bahkan merasa mendapat pahala dari Tuhan Allah dan ia yakin pasti
masuk surga....
Jangankan berbeda agama, yang
sama agamanya tetapi berbeda penafsirannya menjadi ribut dan bertikai.
WAHAI ORANG-ORANG MENGKLAIM KEBENARAN
SEJATI ADA PADA DIRINYA..... SIAPAKAH DIRIMU YANG BERTINDAK SEBAGAI HAKIM ATAS
DIRI ORANG LAIN DAN MEMBENARKAN TINDAKANMU ATAS NAMA TUHAN???
Yakobus 4:12
Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim,
yaitu Tuhan Allah yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah
engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?
Jika ada diantara kita umat kristiani
menghakimi orang lain karena tidak seperti dirinya yang merasa sudah hidup
dalam Kebenaran maka BERTOBATLAH.
Hanya Yesus dapat mengatakan bahwa:
Akulah jalan
Akulah kebenaran
Akulah hidup
(Yohanes 14:6a).
Rasul Paulus bertobat dan mengakui dia
bersalah serta berdosa, kemudian beliau memutuskan untuk berbalik arah tujuan
hidupnya dengan mengikuti Yesus yaitu memberitakan Injil dan menjalani hidup di
dalam kebenaran Tuhan.
1 Korintus 9:16
Karena jika aku memberitakan Injil, aku
tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan
bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.
Dan terbukti kelak kemudian hari, Rasul
Paulus berjuang sampai mati beritakan Injil tentang Yesus Kristus.
Demikian hendaknya kita saat ini,
bukan sekedar mengaku percaya tetapi tidak
menjalani hidup sesuai kebenaran yang diajarkan Yesus Kristus, artinya engkau
telah memilih hidup menurut kebenaran dirimu sendiri dan menurut kebenaran
dunia.
Apakah anda masih saja disibukkan oleh
urusan duniawi sehingga tidak tertarik pada urusan rohani dan mengabaikan
tujuan hidupmu di dunia adalah menuju kepada kekekalan hidup di Sorgawi?
Semua itu adalah pilihan anda namun
satu hal jangan menyesal bila ternyata pilihan hidupmu menjauhkan dirimu dari
Tuhan karena lebih memilih pemenuhan keinginan dirimu yang lebih memilih segala
sesuatu dari dunia ini.
Belajarlah dari sejarah dan kisah hidup
orang lain yang mengakhiri hidupnya dengan tragis.
Banyak buku best seller tentang hidup
benar di dalam Tuhan bisa kita beli supaya kita bisa baca dan menjadi suatu
pelajaran bagi kita menjalani hidup ini.
Aturlah waktumu agar semakin hari kian
banyak waktu bersaat teduh bersama Tuhan; bisa melalui doa, kontemplasi,
merenungkan Sabda Tuhan dan naikkan pujian penyembahan kepada Tuhan.
Jika anda sudah berusia 50 tahun keatas
sudah waktunya tinggalkan kesibukan uusan duniawi sehingga tidak ada waktu
bercengkrama dengan Tuhan.
Dalam bacaan Injil hari ini, seorang
perempuan bernama Marta sibuk terus melayani orang sehingga tidak sempat duduk
bersama Yesus yang datang ke rumahnya sedang saudarinya yakni Maria, memilih
menemani Yesus.
Lukas 10;38-39
Ketika Yesus dan murid-muridNya dalam
perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta
menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama
Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataanNya,
sedang Marta sibuk sekali melayani.
Pilihan Marta sebetulnya baik juga
sebab ia melayani orang lain namun ia tidak memilih bagian yang terbaik seperti
Maria yaitu memilih duduk bersimpuh di kaki Yesus dan mendengarkan Yesus.
Ada sebagian orang sibuk pelayanan
kemana-mana; apakah itu melayani orang lain maupun melayani keluarga dan tidak
menyediakan waktu khusus untuk berdoa, bersaat teduh dengan Tuhan dan
merenungkan Firman Tuhan di Alkitab atau mendengar pengajaran dan renungan
rohani.
Suatu saat orang ini akan merasakan
kejenuhan dan kekeringan dalam jiwanya karena tidak mendapat siraman rohani
sehingga ibaratnya ia seperti robot yang menjani rutinitas hidup setiap hari
sama seperti hari-hari sebelumnya mengurusi segala urusan dunia.
Biasanya orang ini akan komplain pada
pelayanannya, kepada Tuhan, situasi rutinitasnya ...pokok e uring-uringan,
seperti Marta dalan bacaan Injil.
Lukas 10:40
Marta mendekati Yesus dan berkata:
"Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani
seorang diri? Suruhlah dia membantuku."
Yesus menegur Marta atas sikapnya serta
menasehati Marta agar mencontoh Maria yang memilih bagian terbaik.
Lukas 10:41-42
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta,
Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya
satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan
diambil dari padanya."
Kita juga bisa saksikan sekarang ini
orang yang bersikap seperti Marta yang sibuk pelayanan dan melihat orang lain
di dalam team pelayanan tidak sesibuk seperti dirinya maka ia menegur rekan
sepelayanannya kenapa tidak berbuat seperti yang ia lakukan.
Jika kita melayani, hendaknya kita
fokus saja apa yang kita kerjakan dan tidak perlu membandingkan rekan team lain
sebab kita melayani karena ketulusan hati dan hal ini terdorong ungkapan syukur
dan terimakasih kita kepada Tuhan yang selama ini telah menolong dan memberkati
hidup kita.
Persoalan orang lain atau rekan team
lain tidak melakukan pelayanan seperti yang kita lakukan maka janganlah cepat
menegur, apalagi menghakiminya.
Ada banyak hal yang tidak kita ketahui;
bisa saja orang lain atau rekan team kita sedang ada panggilan pelayanan lain
atau saat itu dia sedang bergumul ada masalah keluarga/masalah keuangan dsbnya,
atau memang dia sedang bete alias jenuh seperti Marta.
Seharusnya kita saling mengerti keadaan
orang lain dan mendoakannya atau bila tergerak belas kasihan maka kita bantu
keuangan atau apa saja kita lakukan untuk membantunya.
Hal seperti ini juga dialami Rasul
Paulus setelah pertobatannya, ia belum diterima oleh sebagian jemaat saat itu
karena masih dicurigai... maklumlah ia mantan pembunuh orang kristen.
Galatia 1:22-23
Tetapi rupaku tetap tidak dikenal oleh
jemaat-jemaat Kristus di Yudea. Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu
menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak
dibinasakannya.
Memang begitulah sikap kita manusia,
lebih mengingat kesalahan/kelemahan orang lain daripada kelebihan atau sifat
baik orang lain.
Segala peristiwa terjadi di hidup ini
pasti ada hikmahnya bila kita mau belajar dari pengalaman peristiwa tersebut
dan akan banyak waktu untuk proses perbaikan yang diakibatkan oleh peristiwa
hidup berdampak langsung atas kehidupan yang kita alami.
Rasul Paulus membutuhkan waktu tiga
tahun mentransformasi dirinya untuk belajar mengenal Tuhan (Roma 12:2).
Galatia 1:17-18
juga aku tidak pergi ke Yerusalem
mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat
ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik. Lalu, tiga tahun
kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang
lima belas hari di rumahnya.
Untuk mengenal Tuhan maka kita harus
bertekun menjalin dan membangun relasi pribadi dengan Tuhan.
Pelayanan kita lakukan atas perintah
atau kehendak Tuhan yang kita ketahui dari relasi intim kita bersamaNya.
Belajarlah dari pengalaman Rasul Paulus
yang bergumul menata ulang kebenaran yang diyakininya, sampai ia memutuskan
bertobat dan mengikuti Yesus.
Begitu pula Maria memilih yang terbaik
untuk mendengarkan Yesus dan kita tak tahu apakah Marta mentransformasi dirinya
mengikuti nasehat Yesus karena tidak ditulis di Injil.
Bagaimana dengan kita ?
Bergegaslah, waktu kita tinggal sesaat
lagi dan sadarilah berapa lama lagi ijin tinggal kita di dunia ini masih
tersisa; beberapa hari lagikah atau seminggu, sebulan, setahun, beberapa tahun
lagi, atau jangan-jangan hari ini adalah hari terakhir kita hidup di
dunia?
Tentukan pilihan hidupmu !
( renungkan Ulangan 30:15-20 )
Pilihlah hidup di dalam kebenaran Tuhan
yang akan membawa kita kepada hidup kekal di Surga.
Yosua 24:15
Tetapi jika kamu anggap tidak baik
untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan
beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai
Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan
seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
REFLEKSI DIRI
Ya Tuhanku,
Aku memutuskan untuk memilih Jalan
KebenaranMu yang aku imani pasti membawa aku pada kehidupan kekal di Surga
bersamaMu. Amin.
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
PW St Fransiskus dr Asisi
Warna Liturgi : Putih
Galatia 1:13-24
Mazmur 139:1-3,13-15
Lukas 10:38-42
BcO : Sirakh 2:1-18
============= ☆☆☆ ============
1 komentar:
JOIN NOW !!!
Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com