Selasa, 15 Nopember 2016
Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.
(Wahyu 3:6,22)
Peringatan yang diterima Yohanes dari
wahyu Yesus Kristus untuk disampaikan ke-7 jemaat di Asia Kecil menghendaki
agar mereka mendengar/mendengarkan atau menuruti nubuatannya.
Hari ini kita diajak untuk melihat
situasi jemaat di Sardis dan di Laodikia tentang bagaimana kehidupan rohani
mereka.
A. JEMAAT DI SARDIS
Wahyu 3:1
Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat
di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh
bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal
engkau mati!
wah, bila dikatakan orang hidup tetapi
sesungguhnya ia mati, berarti kondisi hidup orang ini parah sebab mati itu
lambang dari kegelapan dosa.
Hidup-mati disini berbicara mengenai
hidup-mati secara rohani sedangkan secara fisik, masih bernafas.
Mati rohani biasanya disebabkan asupan
makanan rohani berupa firman Tuhan dan relasi intim (=doa dan saat teduh)
dengan Tuhan, sangat kurang.
Tubuh dan jiwanya dipenuhi makanan
duniawi yang menina-bobokan dirinya sehingga tidak ada ruang untuk hal-hal
kerohanian di dalam hidupnya atau seandainya diberi ruangpun, terbatas sekali
sebab tidak mampu menguatkan imannya dan menyehatkan rohaninya.
Jemaat Sardis mengalami degradasi iman
dan rohaninya yang disebabkan oleh perbuatan mencemarkan pakaian atau dapat
diartikan sebagai perbuatan dosa seksual dan dosa-dosa lainnya.
Hal ini bisa kita ketahui dari ayat 4
yang mengatakan ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya atau tidak
melakukan perbuatan dosa.
Wahyu 3:4
di Sardis ada beberapa orang yang
tidak mencemarkan pakaiannya;
mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian
putih karena mereka adalah layak untuk itu.
Pakaian putih melambangkan kemurnian
dan kesucian; artinya perbuatan mereka tidak tercela dan berkenan bagi
Allah.
Wahyu 3:5
Barangsiapa menang, ia akan dikenakan
pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab
kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan BapaKu dan di hadapan
para malaikatNya.
Jemaat Sardis diperingatkan agar segera
bertobat dari perbuatan dosa mereka sebab jika tidak bertobat maka hukuman atas
dosa akan menimpa mereka.
Wahyu 3:3
Karena itu ingatlah, bagaimana
engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah!
Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan
engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
Entah kenapa ya manusia itu sulit
sekali melawan keinginan yang mengakibatkan perbuatan dosa padahal tahu sih
tidak boleh dilakukan dan dilarang Tuhan?
Biangkeroknya adalah :
1) hawa nafsu tidak dapat
dikendalikan
2) pikiran+hati dikuasai keinginan
daging
3) fokus pada kenikmatan duniawi
4) imannya tidak tumbuh, bahkan
mati
akibatnya
roh-nya kering kerontang tidak menerima
siraman rohani dan terbelenggu tidak berdaya meskipun berusaha melawan
keinginan tubuh dan jiwa.
Jemaat Sardis dinasehati untuk bangkit
kembali dari keterpurukan atas segala pekerjaan pelayanan mereka supaya tidak
semakin dalam kejatuhan mereka.
Wahyu 3:2
Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang
masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu
Aku dapati sempurna di hadapan AllahKu
Dalam hal ini menunjukan bahwa Kristus
mendorong agar gereja bertumbuh meskipun umat telah pudar imannya.
B. JEMAAT DI LAODIKIA
Wahyu 3:15-16
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau
tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau
panas!
Manusia itu seringkali meresponi setiap
keadaan hidupnya dengan berperilaku yang tidak sewajarnya.
Bayangkan, bila keadaan hidup sedang
terpuruk di dalam persoalan hidupnya terutama masalah keuangan maka akan timbul
tindakan kekerasan dan kejahatan demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebaliknya, bila keadaan hidup sedang
meraih kesuksesan, biasanya terjebak pada keangkuhan hidup dan tidak lagi
bergantung pada Tuhan karena dirinya mengandalkan kekuatan
intelektualnya.
Wahyu 3:17
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku
telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau
tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang.
Jemaat Laodikia semakin menjauh dari
Tuhan karena asyik di zona kenyamanan hidupnya berkelimpahan sehingga jatuh ke
dalam perbuatan dosa.
Karena itu mereka dinasehati :
Aku menasihatkan engkau supaya engkau
membeli dari padaKu emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi
kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan
ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya
engkau dapat melihat. (Wahyu
3:18).
membeli emas yang dimurnikan dalam api, maksudnya agar kita
memilih hidup di dalam kebenaran Tuhan sebab telah teruji mampu mengatasi
keinginan dosa dan mampu memenangi pertempuran melawan hawa nafsu kedagingan.
Proses pemurnian diri biasanya melalui
ujian masalah dan penderitaan hidup untuk membentuk :
1) kepribadian yang kokoh
2) ketahanan iman
3) ketaatan & kesetiaan kepada
Tuhan
Wahyu 3:19
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan
Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Jemaat Laodikia seperti jemaat lainnya
di Asia Kecil meremehkan peringatan serta nubuatan yang disampaikan Yohanes
maka akibatnya gereja mereka hancur dan menerima hukuman Allah.
Wahyu 3:16
Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan
tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulutKu.
Padahal jika saja mereka menanggapi
dengan serius seperti penduduk Niniwe termasuk rajanya berpuasa dan bertobat (baca
Yunus pasal 3) maka undangan Tuhan agar jemaat Laodikia membuka pintu hatinya
bersekutu di dalam Tuhan, tidak mereka tolak.
Wahyu 3:20
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan
mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku
akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia
bersama-sama dengan Aku.
Begitu juga hendaknya kita agar mau
menerima setiap Firman Tuhan yang didengar, dibaca, direnungkan, dan juga
dikerjakan maka berarti kita membuka pintu hati untuk membiarkan Tuhan yang
memgatur hidup kita.
Contohlah seperti yang dilakukan oleh
Zakheus, seorang pemungut cukai yang telah banyak melakukan perbuatan dosa
sehingga tidak disukai masyarakat.
Zakheus mencari Yesus dan berusaha
mendekati Yesus namun karena banyak orang sehingga ia sulit menjumpai Yesus
tetapi hal ini tidak menyurutkan tekadnya mau mendekati dan bertemu
Yesus.
Lukas 19:3-4
Ia berusaha untuk melihat orang apakah
Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk
melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
Perjumpaan dengan Yesus, membuat
Zakheus menyadari dirinya berdosa dan ia bertobat dengan sungguh-sungguh
melalui perbuatan yang dilakukannya yakni mengembalikan uang korupsi dan ini
mencerminkan tindakan pertobatan.
Lukas 19:8
Zakheus berdiri dan berkata kepada
Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin
dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat
kali lipat."
Semoga renungan hari ini membawa kita
kepada kesadaran bahwa hidup rohani sangat penting sebab mempengaruhi perilaku
dan perbuatan kita.
Hendaknya hati kita terbuka mendengar
Sabda Tuhan dan mentaatinya serta mau melakukan perbuatan baik.
Jauhilah perbuatan jahat dengan cara
banyak berbuat baik dengan kasih.
Amos 5:14
Carilah yang baik dan jangan yang
jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Tuhan, Allah semesta alam, akan
menyertai kamu, seperti yang kamu katakan.
REFLEKSI DIRI
Apakah aku fokus kepada kebenaran Tuhan
dengan mendengar SabdaNya dan menuruti serta melakukannya dengan ketaatan dan
kesetiaan?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ ============
Kalender Liturgi Katolik
Albertus Agung
Warna Liturgi : Hijau
Wahyu 3:1-6,14-22
Mazmur 15:2-5
Lukas 19:1-10
BcO : 1 Makabe 6:1-17
============= ☆☆☆ ============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com