Rabu , 7 Juni 2017
A. BACAAN PERTAMA
TOBIT 3:1-11,16-17
Tobit berdoa kepada Tuhan memohon
dirinya mati karena sedih dirinya dihina dan matanya buta.
Saat bersamaan Sara, puteri Raguel juga
berdoa kepada Tuhan memohon dirinya mati karena ke-7 suaminya mati oleh setan
Asmodeus sehingga dinista orang
Tuhan menjawab doa Tobit dan Sara yaitu
Tobit sembuh bisa melihat kembali dan Sara dilepaskan dari cengkraman setan
Asmodeus, lalu menikah dengan Tobia, anak Tobit.
B. MAZMUR TANGGAPAN
MAZMUR 25:2-9
Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia
menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang
rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalanNya kepada orang-orang yang
rendah hati.
C. BACAAN INJIL
MARKUS 12:18-27
Orang Saduki tidak percaya kebangkitan
orang mati dan bertanya kepada Yesus mengenai siapakah suami perempuan yang
telah menikah dengan sebanyak tujuh suami jika ada hari kebangkitan?
Yesus menjawab bahwa mereka sesat dan
tidak mengerti kitabsuci dan kuasa Allah sebab di masa kebangkitan orang mati,
mereka hidup seperti Malaikat di Surga dan tidak kawin atau dikawinkan.
Yesus mengingatkan orang Saduki tentang
semak berduri dimana Allah bersabda kepada Musa bahwa Allah bukanlah
Allah orang mati melainkan Allah orang hidup.
RENUNGAN HARI INI
Hidup di dunia ini diwarnai begitu
banyak penderitaan dialami sebagian besar umat manusia dan secara kasat mata
bisa disaksikan dan bisa didengar dari berbagai sumber media atau langsung
dilihat dan dialami.
Jika anda pernah mengalami kesulitan
hidup yang membuat anda menderita dalam waktu yang panjang maka anda pasti
mengerti bagaimana menanggung penderitaan hidup.
Ketika penderitaan hidup sampai pada
klimaknya karena tidak menemukan lagi solusinya maka pada titik ini biasanya
orang memilih lebih baik mati daripada hidup dan tidak heran orang menjadi
putus-asa sampai akhirnya bunuh diri.
Tobit dan Sara adalah contoh orang yang
telah kehilangan harapan bisa keluar dari permasalahan hidupnya.
Tobit menderita matanya buta dan Sara
menderita batin karena menikah sampai tujuhkali tetapi ketujuh suaminya mati
dibunuh setan Asmodeus.
Tobit dan Sara tidak tahan lagi
menderita hidupnya dan sampai akhirnya putus asa memilih mati saja daripada
hidup.
Kita dengar doa Tobit kepada Tuhan
Tobit 3:6
Kini berbuatlah kepadaku menurut apa
yang berkenan kepadaMu, dan sudilah mencabut nyawaku, sehingga lenyaplah aku
dari muka bumi dan kembali menjadi debu. Sebab mati lebih berguna bagiku dari
hidup, karena aku mesti mendengar nista dan fitnah dan sangat sedih rasa hatiku.
Ya Tuhan, suruhlah supaya aku lepas dari susah ini, biarlah aku lenyap menuju
tempat abadi; janganlah wajahMu Kaupalingkan dari padaku, ya Tuhan. Sebab lebih
bergunalah mati saja dari pada melihat banyak susah dalam hidupku. Nista tidak
dapat kudengar lagi!
Kita dengar doa Sara kepada Tuhan
Tobit 3:12-13
Kini kuangkat mukaku kepadaMu dan
kuarahkan mataku. Aku mohon: Biarlah aku dilenyapkan dari muka bumi ini, nista
tidak mau kudengar lagi.
Apakah doa Tobit dan Sara meminta mati
dikabulkan Tuhan?
Tobit 3:16
Pada saat itu juga kedua orang itu,
yakni Tobit dan Sara, dikabulkan permohonannya di hadapan kemuliaan Allah.
Ternyata Tuhan mengabulkan doa Tobit
dan Sara, jauh melebihi dari yang mereka minta dan mendatangkan kebaikan dan
sukacita bagi mereka.
Tobit 3:17
Diutuslah Rafael untuk menyembuhkan
kedua-duanya, yaitu dengan menghapus bintik-bintik putih dari mata Tobit sehingga
ia dapat melihat cahaya Allah dengan matanya sendiri, dan dengan memberikan
Sara anak perempuan Raguel kepada Tobia bin Tobit sebagai isteri dan dengan
melepaskannya dari Asmodeus, setan jahat itu. Memang Tobia lebih
berhak memperoleh Sara dari semua orang lain yang ingin mengambilnya. Pada saat
yang sama Tobit kembali dari pelataran itu masuk ke rumahnya dan Sara anak
Raguel turun dari bilik atas itu.
Suatu pelajaran berharga bagi kita
bahwa Tuhan memberikan jawaban doa lebih baik daripada yang kita minta.
Efesus 3:20
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh
lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang
ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.
Mengapa demikian?
Yesus telah mengatakan bahwa :
Matius 7:11
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi
pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia
akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya.
Begitu banyak orang tidak tahu akan
kebenaran Firman Tuhan sehingga tidak sabar menantikan pertolongan Tuhan dengan
menempuh cara sendiri, yakni:
Cara Pertama
menuruti cara dunia bahkan dengan sadar
berbuat dosa demi keinginannya terpenuhi dan doa-doanya terjawab.
atau Cara Kedua
menyangka Tuhan tidak akan menolong
sebab dirinya berdosa dan menuruti emosi perasaannya sehingga bunuh diri
atau Cara Ketiga
marah kepada Tuhan sehingga tidak mau
lagi percaya kepada Tuhan dan mengandalkan kekuatan diri sendiri.
Penderitaan hidup berkepanjangan
cenderung melemahkan iman dan pengharapan kepada Tuhan sehingga perasaan
kesedihan dan keputus-asaan menguasai hidupnya.
Oleh sebab itu hendaknya kita bangkit
dari segala keputus-asaan menurut perasaan dan logika kita.
Bagaimana caranya bangkit?
Bangkitkan iman kita agar tetap yakin
dan percaya kepada Tuhan bahwa hidup kita sepengetahuan Tuhan dan dipelihara
olehNya senantiasa walaupun saat ini sedang dalam kesusahan.
Kesusahan hidup mesti disikapi dengan
iman supaya mampu menanggung derita sebagai bagian dari menyangkal diri dari
keinginan hawa nafsu kedagingan dan bagian dari memanggul salib.
Lihat saja penderitaan Sara telah kawin
7x tetapi suaminya mati saat belum bersetubuh dengannya dan bagaimana Sara
menghadapi hinaan dari orang lain yang gonjang-ganjing mencela dirinya penyebab
kematian suami-suaminya.
(Tobit 3:8-10)
Lihatlah, bukan hanya diri anda yang
menderita tetapi banyak orang alami hal sama dengan anda bahkan lebih berat
penderitaan hidupnya.
Penderitaan adalah bagian dari hidup di
dunia ini yang harus disadari dan mau tidak mau harus menerimanya sebab hidup
itu perjuangan yang harus diatasi.
Tidak ada jalan lain kecuali mendekat
dan mengandalkan Tuhan supaya kita dapat mengatasi kesulitan hidup dan mampu
menanggungnya.
Yang terpenting adalah kita harus
selalu bangkit setelah jatuh ke dalam kesulitan hidup dan bangkit dari
keputus-asaan supaya tidak kehilangan pengharapan dan keyakinan iman kepada
Tuhan tetap tidak goyah oleh penderitaan hidup.
Ini bukan kata-kata penghiburan tetapi
sudah banyak orang berhasil mengatasi kesulitan hidup dan terbebas dari beban
penderitaan hidup.
Caranya adalah gunakan iman kita
senantiasa seraya menjaga sikap dan perbuatan kita agar tetap di jalan
kebenaran Tuhan serta belajarlah bersabar menanti jawaban doa-doa kita menurut
kehendak Tuhan dan bukan menurut keinginan kita.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com