Selasa, 13 Juni 2017
A. BACAAN PERTAMA
2 KORINTUS 1:18-22
Di dalam Kristus hanya ada
"ya" bagi semua janji Allah.
Dia mengurapi dan memeteraikan tanda
milikNya atas kita dan memberikan Roh Kudua di dalam hati kita.
B. MAZMUR TANGGAPAN
MAZMUR 119:129-133,135
FirmanMu tersingkap memberikan terang
dan pengertian.
Sinarilah hambaMu dengan wajahMu dan
ajarkanlah ketetapanMu kepadaku.
C. BACAAN INJIL
MATIUS 5:13-16
Yesus mengatakan bahwa kamu adalah
garam dunia dan terang dunia.
Hendaklah terangmu bercahaya di depan
orang supaya mereka melihat perbuatan baik dan memuliakan Bapa di Sorga.
RENUNGAN HARI INI
Perikop garam dan terang dunia sangat
sering menjadi bahan permenungan dan sudah banyak tulisan menguraikan maknanya
namun realitanya masih ada garam yang tawar dan kegelapan yang belum
menerima cahaya terang kita.
Mengapa demikian?
Jawabannya simple saja yakni orang
sibuk mengurusi dirinya sendiri dan tidak ada waktu untuk orang lain.
Karena prioritas utama adalah untuk
diri sendiri maka kepedulian kepada orang lain sedikit sekali bahkan
terabaikan.
Tingkat kebutuhan pribadi sangat besar
mendominasi seluruh kegiatan sehari2 mengakibatkan kita terkurung dalam upaya
pemenuhan diri yang tak terbatas dan jarang sekali terpuaskan.
1 Timotius 6:6,8
Memang ibadah itu kalau disertai rasa
cukup, memberi keuntungan besar. Asal ada makanan dan pakaian,
cukuplah.
Ayat firman Tuhan ini kurang mendapat
tanggapan sebab setelah terpenuhi ada makanan dan pakaian maka biasanya kita
belum mengatakan cukuplah.....
Oleh sebab itu kita mengejar keinginan
lainnya dan setelah terpenuhi maka kita terus saja ada keinginan-keinginan lain
yang selalu dirasakan belum terpenuhi.
Inilah penyebab utama, kenapa kita
tidak menjadi garam dan terang dunia sebab masih sibuk memenuhi segala
keinginan pribadi yang bejibun banyaknya.
Menjadi garam dan terang dunia berarti
memberikan sebagian perhatian/fokus kita untuk kepentingan orang lain.
Seberapa prosentase fokus pribadi kita
diberikan untuk orang lain menentukan seberapa dalam ada kasih di dalam hati
kita untuk orang lain.
Hal berikut seharusnya dapat mengerem
kesibukan kita mengejar pemenuhan keinginan pribadi adalah :
1 Timotius 6:7
Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke
dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.
Kita kudu mesti sadar bahwa suatu hari
kita meninggalkan dunia ini, tidak akan bisa membawa apa-apa yang berasal dari
dunia... jadi sadarilah !!!
Bukankah lebih baik kita menjadi garam
dan terang dunia sebagai investasi harta rohani daripada investasi harta dunia
sebab harta rohani dicatat di pembukuan Sorga sedangkan harta dunia hanya
dicatat di pembukuan di dunia saja dan di Sorga tidak tercatat.
Kita tidak perlu lagi dijelaskan apa
itu maksudnya menjadi garam dunia dan menjadi terang dunia sebab sudah tahu
sudah hafal ...heèe, heee.
Sudah saatnya kita ganti fokus kita ke
hal-hal rohani untuk kehidupan kekal di Sorga, yaitu:
1) Bekerjalah untuk makanan
rohani
Yohanes 6:27
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang
akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup
yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang
disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meteraiNya.
2) Bekerjalah untuk harta di
Sorga
Matius 6:20
Kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di
sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta
mencurinya.
Semoga dengan memahami kebenaran firman
Tuhan hari ini mengubah fokus utama hidup kita di dunia ini supaya berguna bagi
kehidupan kita kemudian hari di Sorga dan sekaligus berguna bagi kehidupan di
dunia ini.
Menjadi garam dan terang dunia adalah
wujud nyata perbuatan kita sebagai umat beriman kristiani.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com