Selasa , 6 Juni 2017
A. BACAAN PERTAMA
TOBIT 2:9-14
Tobit buta disebabkan kemasukan tahi
hangat burung pipit dan isterinya bekerja untuk mendapatkan upah.
Suatu hari pemesan kain membayar
upahnya kepada Hana, istrinya ditambah seekor kambing jantan dan Tobit curiga
lalu disuruhnya kembalikan kambing itu
Tobit berselisih paham dengan istrinya
mengenai pemberian kambing tersebut.
B. MAZMUR TANGGAPAN
MAZMUR 112:1-2,7-9
Berbahagialah orang yang percaya pada
Tuhan dengan keyakinan teguh dan mau melakukan segala perintah Tuhan.
C. BACAAN INJIL
MARKUS 12:13-17
Orang Farisi dan Herodian bermaksud
menjerat Yesus dengan pertanyaan :
1) apa boleh bayar pajak kepada
Kaisar?
2) haruskah kami bayar atau
tidak?
Lalu kata Yesus kepada mereka:
"Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan
kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat
heran mendengar Dia. (Markus 12:17)
RENUNGAN HARI INI
Penyakit fisik menimbulkan penderitaan
dan setiap orang pasti mengalaminya.
Akan tetapi respon orang berbeda-beda
terhadap penyakit yang dideritanya.
Ada yang tabah menanggung penyakit
dengan berdoa memohon kesembuhan seraya minum obat dari dokter.
Ada yang tidak mau berobat atau emosi
berlebihan menyalahkan orang lain yang disekitarnya dan biasanya keluarga ikut
menderita akibatnya.
Hal ini juga terjadi pada diri Tobit
yang menderita penyakit buta terkena kotoran burung pipit.
Tobit 2:9-10
Pada malam itu juga aku membasuh
diriku, lalu pergi ke pelataran rumah dan tidur di dekat pagar temboknya.
Mukaku tidak tertudung karena panas. Aku tidak tahu bahwa ada burung pipit
di tembok tepat di atas diriku. Maka jatuhlah tahi hangat ke dalam mataku.
Muncullah bintik-bintik putih. Akupun lalu pergi kepada tabib untuk berobat.
Tetapi semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku karena
bintik-bintik putih itu, sampai buta sama sekali. Empat tahun lamanya
aku tidak dapat melihat. Semua saudaraku merasa sedih karena aku. Dua tahun
lamanya aku dipelihara oleh Ahikar sampai ia pindah ke kota Elumais.
Tobit buta karena kesalahannya sendiri
tidur di ruangan terbuka dan kotoran burung memgenai matanya.
Dalam keadaan buta, isterinya bekerja
dan kita bayangkan tentu membutuhkan biaya hidup sehati-hari.
Persoalan timbul ketika suatu hari
istrinya mendapatkan belas kasihan dari pelanggannya memberikan kambing dan
Tobit curiga atas kebaikan pelanggan itu mungkin ada maksud tertentu kepada
isterinya sehingga mereka bertengkar.
Isterinya menolak mengembalikan kambing
jantan pemberian pelanggan.
Tobit 2:14
Sahut isteriku: "Kambing itu
diberikan kepadaku sebagai tambahan upahku." Tetapi aku tidak percaya
kepadanya. Maka kusuruh kembalikan kepada pemiliknya — Karena perkara itu aku
merah padam karena dia! —
Tetapi isteriku membantah, katanya:
"Di mana gerangan kebajikanmu? Di mana amalmu itu? Betul, sudah ketahuan
juga gunanya bagimu!"
Memang demikian sikap orang yang sedang
menderita sakit, mudah sekali tersinggung dan curiga kepada orang lain atau
kepada pihak keluarga dan merasa dirinya tidak dihargai atau tidak
diperhatikan, dsbnya emosinya labil.
Padahal sebelum buta, Tobit termasuk
orang yang saleh dan banyak berbuat kebaikan kepada orang lain.
Tobit 1:3
Aku, Tobit menempuh jalan kebenaran dan
kesalehan seumur hidupku dan banyak melakukan kebajikan kepada para saudara dan
segenap bangsaku yang bersama dengan daku telah
berangkat ke pembuangan, ke negeri Asyur ke kota Niniwe.
Hidup ini banyak hal bisa terjadi tanpa
kita sangka suau hari datang musibah, penyakit atau masalah hidup.
Pencobaan dan ujian iman silih berganti
menempa keteguhan dan ketaatan iman sehingga senantiasa kita mesti waspada
menjaga hati dan pikiran di sepanjang menjalani hidup ini agar tetap berada di
jalan kebenaran Tuhan.
Bisa saja ujian/pencobaan itu seperti
yang dialami Tobit dimana ia buta karena hal kecil yakni terkena kotoran
burung.
Kita seharusnya sadar bahwa hidup ini
hendaknya dijalani dengan melakukan segala hal kewajiban kita; apakah itu
kewajiban memelihara kesehatan tubuh, jiwa, dan rohani kita.
Kebutuhan makanan buat tubuh perlu
dijaga supaya tidak sakit, demikian pula rohani kita perlu diberikan makanan
berupa Firman Tuhan dan relasi intim dengan Tuhan.
Penyakit tubuh jasmani lebih mudah
diobati daripada penyakit rohani sebab akibatnya fatal jika rohaninya mati dan
akan menjerumuskan ke perbuatan jahat yang menyebabkan kematian kekal di Neraka
sedangkan penyakit tubuh akan menyebabkan kematian hanya tubuh saja tetapi
rohaninya bisa membawanya kepada hidup kekal di Sorga.
Kita lihat perbedaannya pada Tobit yang
mengalami buta mata jasmaninya tetapi orang farisi buta rohaninya.
Bacaan Injil hari ini sangat jelas
dimana Yesus sengaja dijebak oleh orang Farisi yang membawa orang Herodian
untuk menantikan kesalahan Yesus menjawab pertanyaan apakah wajib membayar
pajak kepada Kaisar.
Jika Yesus jawab tidak wajib makà orang
Herodian menjadi saksi untuk menuduh Yesus memberontak sebab saat itu Romawi
menjajah bangsa Israel.
Ada dua hal dikemukakan Yesus:
1) melakukan kewajiban bayar
pajak
2) penyakit rohani orang Farisi
Kita barusan sudah membahas ke-2 hal
ini dan semoga kita semakin mengerti bahwa ada bagian yang merupakan kewajiban
kita untuk melakukannya dan ada bagian Tuhan untuk memberkati hidup kita supaya
bisa survive menjalani kehidupan ini.
Melakukan kewajiban terhadap tubuh
berarti menjaga tubuh tetap sehat dan melakukan kewajiban terhadap roh kita
berarti memberi asupan makanan rohani berupa Firman Tuhan, relasi doa dan saat
teduh dengan Tuhan.
Kedua kewajiban ini diwujudkan dalam
sikap dan perbuatan yang mengalirkan kebaikan yang didasari belas kasihan dan
kasih kepada sesama.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com