Kamis, 6 September 2018
1 KORINTUS 3:18-23
MAZMUR 24:1-6
LUKAS 5:1-11
Lukas 5:4
Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."
Bacaan Injil Lukas ini mengisahkan bagaimana Petrus mentaati nasehat Yesus agar menjala ikan ketempat yang dalam (ayat 4) meski sudah semalaman ia tidak mendapatkan ikan (ayat 5).
Petrus tidak mendapatkan ikan meski sudah semalam bekerja dan ternyata ikan berada ditempat yang dalam.
Terkadang kita tidak mau beranjak dari tempat yang memberikan kenyamanan sehingga kita tidak bertumbuh dan mendapatkan hasil yang maksimal.
Terkadang kegagalan kita alami karena kita tidak berani mengambil resiko sehingga kita tidak melihat kesempatan memperoleh hasil yang lebih baik.
Begitu juga dalam hal berdoa !
sering kita terburu-buru berdoa dan itupun hanya kita sendiri yang bicara setelah itu kita pergi.
Coba kita beranjak dari sikap berdoa yang sekedar berdoa melainkan berdoa lebih khusuk, lebih dalam lagi kita mau mendengarkan Tuhan, duduk diam dalam hadirat Tuhan dan akan mengalami perjumpaan roh kita dengan Roh Tuhan.
Hadirat Tuhan akan menyelimuti kita jika hati dipenuhi kerinduan mau berjumpa dengan Tuhan yang boleh kita panggil Bapa.
Jadi makna dari kata "ke tempat yang lebih dalam" itu sangat luas, Tidak saja berhubungan dengan pekerjaan pelayanan namun bisa juga dalam hal berdoa, merenungkan Firman bahkan dalam segala hal yang bernuansa rohani lainnya.
Bacaan pertama mengajarkan kita bagaimana membangun persekutuan rohani atas dasar ajaran Yesus, bukan berdasarkan hikmat manusia.
Hindari sikap yang merasa diri sendiri yang berhikmat karena hikmat dunia adalah kebodohan bagi Allah.
1 Korintus 3:18-19a
Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat. Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah.
Tuhan menghendaki kemurnian hati ketika kita melakukan pekerjaan, apalagi pekerjaan pelayanan supaya berkat-berkatNya turun atas kita.
Mazmur 24:4-5
Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yg tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
MAKNA RENUNGAN HARI INI
Kemurnian hati menjadi motivasi pelayanan yang tulus untuk membangun persekutuan/komunitas rohani berdasarkan ajaran Yesus.
Selain motivasi yang tulus, ketaatan itu juga penting meskipun kerapkali ketaatan itu tidak sesuai dengan kehendak hati kita.
Ketaatan menunjukkan kerendahan hati mau menerima nasehat dan pengajaran dari orang lain.
Memang banyak hambatan yang menghalangi kita untuk bersikap taat dan menguji iman untuk tetap setia.
Semoga sepanjang hari ini kita tetap taat dan setia pada panggilan hidup kita masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com