Sabtu, 15 September 2018
1 KORINTUS 15:1-11
MAZMUR 31:2-6,15-16,20
LUKAS 2:33-35
YOHANES 19:25-27
Yohanes 19:25-26
Dan dekat salib Yesus berdiri ibuNya dan
saudara ibuNya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat
ibuNya dan murid yang dikasihiNya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibuNya:
"Ibu, inilah, anakmu!"
Gereja Katolik hari ini memperingati Santa
Perawan Maria Berdukacita.
Injil Yohanes hari ini mengisahkan Yesus
menyerahkan ibunya kepada murid-muridnya.
Yohanes 19:27
Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah
ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
Dimana Yusuf, ayahnya Yesus?
Diduga beliau sudah meninggal dunia sehingga
Yesus menyerahkan Maria ibuNya kepada murid-muridnya yang pada saat itu hanya
Yohanes, mendampingi ibuNya.
Betapa memilukan situasi saat itu jika kita
sejenak membayangkannya.
Maria menyaksikan anaknya (=Yesus) menderita
penganiayaan dan saat itu tergantung di kayu salib.
Bagaimana perasaan seorang ibu mendengar
anaknya memanggil dalam keadaan memgenaskan (Yoh 19:26).
Apa yang dialami Maria, ibu Yesus sesuai dengan
nubuat (Nabi) Simeon.
Lukas 2:34-35
Simeon memberkati mereka dan berkata kepada
Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan
atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang
menimbulkan perbantahan dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri supaya
menjadi nyata pikiran hati banyak orang.
Gereja Katolik dalam Konsili Efesus (tahun 431)
berpandangan bahwa Yesus menyerahkan ibuNya kepada para murid dan muridnya saat
itu yaitu Yohanes menerima Maria didalam rumahnya berarti juga Maria adalah
Bunda Allah.
(silahkan mendalami Mariologi).
Kita menghormati Maria karena sikapnya berserah dan mempercayakan hidupnya di dalam rencana Allah.
Kita menghormati Maria karena sikapnya berserah dan mempercayakan hidupnya di dalam rencana Allah.
Lukas 1:38
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan;
jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan
dia.
Ketaatan Maria terbukti di saat Yesus mengalami penyaliban.
Maria menemani Yesus dan berada di dekat salib Yesus.
Kita umat kristiani hendaknya mencontoh teladan Maria. Kita
hendaknya berserah atau menyerahkan seluruh hidup kita dalam Tangan
Tuhan.
Kita kudu mesti yakin bahwa Tuhan Allah pasti memelihara hidup
kita karena IA sangat mengasihi kita.
Kesusahan dan penderitaan kita alami adalah bagian dari salib
yang kita pikul masing-masing sebab Yesuspun memikul salibNya; juga Maria
memanggul salibnya lewat berbagai duka yang dialaminya.
Ada 7 duka Maria :
Duka-1 (Lukas 2:34-35)
Nubuatan Nabi Simeon bahwa sebuah pedang akan menembus
hatinya.
Duka-2 (Matius 2:13-14)
Maria dan Yusuf menyingkir ke Mesir sebab raja Herodes
memerintahkan membunuh anak2 dibawah usia 2 Tahun.
Duka-3 (Lukas 2:43-46)
Maria dan Yusuf mencari Yesus selama 3 hari yang hilang dari
rombongan.
Dukacita-4
Maria mendampingi Yesus yang jatuh untuk kedua-kalinya saat
memanggul salib menuju Kalvari.
Dukacita-5 (Yohanes 19:25-27)
Maria menyaksikan derita Yesus sejak pukulan paku yang pertama
hingga tusukan tombak ke lambung Yesus.
Dukacita-6 (Matius 27:58-61)
Maria menangis menerima tubuh Yesus sudah meninggal diturunkan
dari Salib.
Dukacita-7 (Yohanes 19:38-42)
Yesus dimakamkan dan di saat batu menutup kubur Yesus, sebuah
pedang kedukaan menembus hati Maria.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com