Selasa, 7 Mei 2019
KISAH 7:51-8:1a
MAZMUR 31:3-8,17,21
YOHANES 6:30-35
Yohanes 6:30-31
Kata mereka kepada Yesus :"tanda apakah yang Engkau
perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepadaMu?
Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?
Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun,
seperti ada tertulis: mereka diberi-Nya makan roti dari sorga."
Bacaan Injil Yohanes mulai hari ini sd jumat mengenai
perikop tentang Yesus adalah roti hidup.
Bila kita cermati, sebelumnya orang-orang Yahudi yang
mengikuti kemanapun Yesus pergi sudah menyaksikan mukjizat-mukjizat
Yesus dan mereka kagum kepada Yesus.
Namun mereka masih ragu untuk percaya kepada Yesus dan
mereka meminta tanda-tanda yang menegaskan Yesus adalah Anak
Allah karena mereka dari agama Yahudi mempercayai Taurat Musa.
Terlihat jelas motivasi mereka mengikuti Yesus adalah
untuk kepentingan diri sendiri, saat mendengar jawaban Yesus yang
mengatakan bahwa Bapa-Ku yang
memberikan roti dari sorga dan yang memberi hidup kepada
dunia.
Yohanes 32-32-34
Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan BapaKu
yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah
ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."
Maka kata mereka kepadaNya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa."
Bagaimana motivasi kita mengikuti Yesus? yuk, kita coba
merenungkan sejenak secara jujur dihadapan Tuhan.
Benarkah aku mengikuti Yesus karena aku mempercayakan
hidupku di dalam tangan Tuhan Yesus?
Mungkin kita tidak persis sama seperti orang Yahudi tetapi agak
mirip dalam hal meminta tanda dari Yesus, hanya sedikit berbeda
kalimatnya, misalnya:
"Tuhan Yesus, jika benar Engkau mengasihi aku, tolong
dong doa-doa permohonanku dikabulkan."
Bila Tuhan Yesus tidak mengabulkan doanya, apa reaksi orang
tersebut?
Mulanya kecewa, dan bila imannya tidak bertumbuh, ia bisa
ngambek dan tergoda untuk berpaling dari Tuhan Yesus.
Ada juga yang beralih berdoa kepada Bunda Maria karena
mendengar bahwa berdoa kepada Bunda Maria lebih banyak dikabulkan
daripada berdoa kepada Tuhan Yesus.
Mau berdoa kepada Tuhan Yesus atau berdoa kepada Bunda
Maria atau berdoa kepada Santo-Santa, Malaikat pelindung, dan
berbagai devosi-devosi lainnya, bila motivasinya hanya agar doanya
terkabul, maka dangkal sekali pemahaman iman percayanya kepada Tuhan
Yesus.
Seperti yang kita lihat pada orang-orang Yahudi yang mengikuti
Yesus dengan motivasi demi kepentingan diri mereka sendiri.
Bila mendatangkan keuntungan buat dirinya maka mereka menyanjung
Yesus dan meneriakkan: Hosana! diberkatilah Dia yang datang dalam
nama Tuhan, Raja Israel! (Yohanes 12:13b).
Tetapi lihat selanjutnya pada saat Yesus ditangkap, sebagian
besar dari mereka berbalik meneriakkan Yesus disalibkan dan ada
yang menyangkal Yesus (Petrus), .ada pula yang mengkhianati Yesus (Yudas
Iskariot), ada yang putus-harapan pada Yesus (sebagian besar murid dan pengikut
Yesus).
Apakah kita juga bersikap demikian?
Saat hidup kita diberkati Tuhan Yesus, kita berkata : Puji
Tuhan, Alleluya!
Bagaimana bila hidup banyak kesulitan dan menderita? kita
cenderung meminta tanda-tanda Tuhan Yesus mengasihi kita.
Semoga kita tetap percaya kepada Yesus di seluruh bagian hidup
kita dan tidak dipengaruhi oleh keadaan hidup kita saat ini karena kita
percaya kepada Yesus, bukan berdasarkan hanya kepentingan diri
sendiri.
Melainkan karena kita bersyukur dan berterimakasih atas
pengorbanan Yesus di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita dan kita
mau semakin mengasihi Tuhan Yesus karena Dia telah lebih dahulu mengasihi diri kita. amin.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com