Senin, 2 September 2019
1 TESALONIKA 4:13-17a
MAZMUR 96:1,3-5, 11-13
LUKAS 4:16-30
Lukas 4:18-19
"Roh Tuhan ada padaKu, oleh sebab Ia
telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada
orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk
memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi
orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk
memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
Bacaan Injil Lukas hari ini tentang perikop Yesus ditolak di
Nazaret.
Yang kita ingat adalah perkataan Yesus:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada
nabi yang dihargai di tempat asalnya" (Lukas 4:24).
Mengapa demikian?
Pada umumnya banyak orang cenderung mengkaitkan masa lalu
seseorang yang sekarang dilihatnya populer/terkenal.
Kebiasaan ini ternyata terjadi pada Yesus dimana orang2 Nazaret
heran mendengar kata-kata indah saat Yesus menjelaskan bacaan dari kitab
Yesaya.
Lukas 4:22
Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran
akan kata-kata yang indah yang diucapkanNya, lalu kata mereka:
"Bukankah Ia ini anak Yusuf?"
Perkataan "bukankah Yesus ini anak
Yusuf" menyiratkan:
Pertama
Mempertanyakan darimana memiliki kemampuan tersebut
Matius 13:54
Setibanya di tempat asalNya, Yesus mengajar orang-orang
di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan
berkata: "Dari mana diperolehNya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan
mujizat-mujizat itu?
Kedua
Ketidak-percayaan akan kemampuan Yesus mengajar sebab latar
belakang keluarganya, anak dari Yusuf profesinya tukang kayu,"Bukankah
Ia ini anak Yusuf?"
Sebegitu burukkah profesi tukang kayu di mata mereka orang-orang
Nazaret dan apakah tidak mungkin anaknya luar biasa dari keluarga tukang
kayu.
Matius 13:55
Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibuNya bernama Maria
dan saudara-saudaraNya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
Fenomena lain juga biasa terjadi yakni seringkali banyak orang
mengingat-ingat masa lalu seseorang dari hal buruk yang pernah dia lakukan,
misalnya pernah ia lakukan penipuan, pemalas, perusuh, dll namun sudah
bertobat, lalu mengupgrade dirinya dan Tuhan memakai dirinya.
Ingat dahulu Paulus mengejar orang-orang kristen bahkan
diperintahkannya untuk dibunuh tetapi setelah berjumpa dengan "Tuhan
Yesus" dalam perjalanan di Damsyik maka Paulus bertobat dan ia mengupgrade
dirinya hingga Tuhan pakai dirinya untuk memberitakan Injil.
Suatu pelajaran penting buat kita.
Lihatlah dan nilailah seseorang itu dari keadaannya sekarang dan
bukan dari masa lalunya.
Orang yang selalu sibuk mengurusi masa lalu maka akan menghambat
kemajuan dirinya dan akan menjadikan dirinya menghakimi orang lain karena
penilaian dia akan masa lalu orang lain.
Masa lalu adalah kenangan yang sudah berlalu dan jadikan sebagai
pelajaran buat evaluasi diri.
Masa lalu itu tidak panjang waktunya sebab hari kemarin dapat
dikatakan juga sebagai masa lalu.
Jadi hiduplah untuk hari ini; bukan hidup untuk masa lalu (=hari
kemarin) ataupun hidup untuk masa depan (=hari esok).
Berbuatlah kebaikan sesuai kehendak Tuhan pada hari ini dan
jangan menunda-nunda sebab hari esok, kita tidak tahu apakah masih hidup dan
hari esok itu banyak hal yang tidak pasti akan terjadi pada diri kita.
Perbuatan baik yang bagaimana yang Tuhan perintahkan untuk kita
kerjakan?
Yesus sudah katakan dalam bacaan Injil hari ini dimana Yesus
mengutip kitab nabi Yesaya pasal 61, ayat 1 dan ayat 2 yang dibacakan Yesus di
Lukas 4:18-19.
1) pembebasan pada orang2 tawanan
2) penglihatan bagi orang-orang buta
3) membebaskan orang-orang tertindas
4) tahun rahmat Tuhan telah datang
Semua orang Nazaret di rumah ibadat membenarkan perkataan Yesus
yang mengatakan:
Lukas 4:21-22a
Lalu Yesus memulai mengajar mereka, kataNya: "Pada hari
ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."
Dan semua orang itu membenarkan Dia ...
Inilah essensi utama yang seharusnya menjadi topik utama untuk
dilakukan agar terjadi pembebasan dan pemulihan tetapi sayangnya dibelokkan
oleh urusan sepele tentang latar belakang Yesus.
Seringkali kita mengalami hal seperti ini dimana Iblis paling
jago membelokkan hal-hal rohani ke hal-hal duniawi supaya kita sibuk berdebat
dan tidak lakukan hal-hal rohani semestinya kita kerjakan.
Coba saja perhatikan, persoalan sepele soal pakaian seragam,
soal makanan diributkan ketika sedang persiapan untuk menyelenggarakan acara
kerohanian.
Di dalam perjalanan hidup kita juga sama mengalami hal serupa
dimana kita sering dibelokkan oleh urusan duniawi ketika kita merencanakan
berbuat hal rohani.
Ketika berniat menolong orang lain maka di pikiran kita
berkecamuk hal duniawi sehingga menghalangi kita berbuat baik kepada orang
lain.
Akhirnya cuma omdo alias omong doang, di mulut berkata kasihan
tetapi tidak berbuat sesuatu.
Kita tahu harus lakukan perbuatan baik tetapi pikiran kita
termakan bisikan Iblis melalui ego kita dan kedagingan kita yang melarang kita
berbuat baik.
Itu sebabnya Paulus mengatakan bahwa:
Roma 7:21-23
Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki
berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. Sebab di dalam
batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku
aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku
menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.
Orang-orang Nazaret di rumah ibadat membenarkan pengajaran Yesus
tentang perbuatan baik yang hendaknya dilakukan tetapi terhalang oleh hal-hal
duniawi yakni sikap egois di dalam diri mereka yang Yesus beberkan/ungkapkan
(ayat 25-27) sehingga mereka marah kepada Yesus.
Lukas 4:28-29
Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat
itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing
gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.
Kitapun demikian, ketika menyampaikan hal-hal baik, apalagi
melalui teguran maka kita akan dimusuhi atau setidaknya kita akan dijauhi
karena banyak orang tidak suka membicarakan hal-hal rohani saat berkumpul
bersama.
Kita tidak boleh mundur, apalagi gentar menghadapi penolakan dan
penghalang lainnya di saat kita memberitakan hal-hal rohani sebab memang
kenyataannya di dunia ini banyak sisi gelap yang harus diterangi oleh Kebenaran
Firman Tuhan dan melalui perbuatan kasih.
Semoga kita terus tekun dan giat menjadi pemberita kabar
sukacita Injil kepada banyak orang agar mereka terbebas dari penderitaan yang
menghimpit hidupnya.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com