Rabu,
11 September 2019
KOLOSE
3:1-11
MAZMUR
14.5:2-3,10-13b
LUKAS
6:20-26
Kolose
3:9b-10
Kamu
telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia
baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar
menurut gambar Khaliknya
Menanggalkan
manusia lama
artinya melepaskan sifat, karakter, hawa nafsu dan perbuatan yang tidak sesuai
dengan kehendak dan perintah Tuhan Allah.
Kolose
3:5-6
Karena
itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan,
kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan
berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah
Tetapi
sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan
kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
Tidak
mudah menanggalkan manusia lama sebab melawan hawa nafsu daging yang sekian
lama menguasai diri kita.
Lalu
bagaimana caranya agar terlepas dari manusia lama kita yang mudah sekali
berbuat dosa?
Pertama
Kita
harus membuang pikiran sia-sa seperti orang yang tidak mengenal Allah
Efesus
4:17
Sebab
itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi
sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang
sia-sia
Pikiran-pikiran
orang yang tidak mengenal Allah itu adalah pikiran-pikiran dunia berupa
prinsip-prinsip dan cara-cara dunia yang bertolak-belakang dengan Allah.
Kedua
Kita
harus memperbaharui pikiran kita dengan prinsip kebenaran Allah agar kita
mengenal Allah
Efesus
4:22-23
yaitu
bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan
manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya
kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu
Roma
12:2
Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik,
yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Contoh
pikiran berasal dari dunia:
Kumpulkanlah
harta di bumi supaya masa depan hidupmu terjamin dan engkau akan hidup bahagia
di dunia
Lukas
12:18-19
Lalu
katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan
aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala
gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku,
ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya;
beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
Contoh
pikiran berasal dari Allah:
Kumpulkanlah
harta di sorga maka engkau akan bahagia selama-lamanya
Matius
6:19-20
Janganlah
kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat
merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah
bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan
pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
Cara
mengumpulkan harta kekayaan dari bumi ini menurut prinsip dunia adalah
memaksimalkan keuntungan dengan cara meminimalkan biaya pengeluaran.
Tetapi
menurut prinsip Allah adalah memaksimalkan pengeluaran dengan cara memberi
sebanyak-banyaknya maka akan mendapatkan keuntungan maximal
Amsal
11:24, 25a
Ada
yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar
biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi
kelimpahan...
Pikiran
dari dunia (=hikmat dunia) jelaslah berbeda dengan pikiran dari Allah atau
Hikmat Allah.
Seperti
berikut ini dalam bacaan Injil hari ini dimana Yesus katakan:
Hal
Pertama
Lukas
6:21
Berbahagialah, hai kamu yang
sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang
sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa
Lukas
6:25a
Celakalah
kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar
Apa
maksudnya?
Lapar
disini adalah lapar tubuh jasmani sebab ayat 25a mengenai hal kenyang.
Berbahagialah
dan celakalah, bukanlah menurut sudut pandang dunia tetapi dari sudut pandang
Allah.
Saat
kita kenyang diingatkan suatu hari kita akan lapar maka dari itu hendaklah kita
berbagi kepada sesama yakni berilah makanan kepada orang lain yang lapar.
Seringkali
dalam doa makan, kita berdoa meminta Tuhan Allah memberi makan orang lain yang
saat ini kelaparan padahal tugas kita memberi makanan kepada orang lain yang
kelaparan.
Matius
25:35a
Sebab
ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku
minum ...
Tadi
dibagian atas sudah dijelaskan dari Amsal 11:24-25a, artinya dengan kita
memberi makan pada orang lain maka Allah memberkati kita dengan berlimpah
supaya kita semakin memberi makanan kepada sesama kita.
Dari
sudut pandang Allah, inilah yang dimaksud dengan "berbahagialah"
Seseorang
yang masih terbelenggu oleh pikiran dunia akan bertindak sebaliknya yaitu mau
memberi makanan kepada orang lain bila ada prospek keuntungan yang akan didapat
di kemudian hari.
misalnya:
Menjamu
makanan kepada relasi bisnis bisa menghabiskan uang jutaan rupiah namun ada
imbalan keuntungan dari relasi bisnis tersebut.
Menjamu
makanan kepada orang miskin, atau orang yang kekurangan uang itu tidak
mendapatkan keuntungan darinya sehingga tidak mau lakukan hal ini.
Dari
sudut pandang Allah, inilah yang dimaksudkan dengan "celakalah"
Hal
Kedua
Lukas
6:20
Lalu
Yesus memandang murid-muridNya dan berkata: "Berbahagialah, hai
kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.
Lukas
6:24
Celakalah kamu, hai kamu yang
kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu.
Berbahagialah
orang miskin
artinya orang miskin lebih bersandar pada Allah karena tidak mempunyai apa-apa
dan orang kaya mengandalkan kekayaan, tidak bersandar kepada Allah akibatnya celakalah
dirinya.
Orang
kaya banyak mencari penghiburan dari kesenangan dan kenikmatan dunia sedangkan
orang miskin cari penghiburan dari Allah dengan mendekatkan diri berdoa dan
membaca Firman Allah.
Memang
tidak semua orang miskin dapat dikatakan berbahagia bila ia menjauh dari Allah
karena komplain kepada Allah yang membiarkan dirinya miskin sehingga celakalah
dirinya.
Demikian
juga tidak semua orang kaya mencari kesenangan/kenikmatan dunia dan mereka ini
dapat berbahagialah.
Hal
Ketiga
Lukas
6:21b
Berbahagialah, hai kamu yang
sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
Lukas
6:25b
Celakalah kamu, yang sekarang
ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.
Disebut
berbahagialah bila seseorang menangisi dosanya karena menyesali dosanya
yang membuat dirinya bersedih
Celakalah yang tertawa berarti
saat ini ia disenangkandan dipuaskan tubuhnya, perasaannya, dan keinginan
dagingnya namun ia tidak menangisi dosanya.
Hal
Keempat
Lukas
6:22
Berbahagialah kamu, jika karena
Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela
kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.
Lukas
6:26
Celakalah kamu, jika semua
orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah
memperlakukan nabi-nabi palsu
Dikatakan
berbahagialah karena memikul salibnya karena pertahankan imannya
sehingga ia dibenci, dikucilkan, dicela dan dikucilkan oleh orang-orang
dunia.
Orang
yang mendertita karena Kristus akan menerima upahnya di Sorga maka dari tu bersukacitalah
dan bergembiralah
Lukas
6:23
Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah,
sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga
nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.
Semua
orang memuji kamu
berarti dirimu milik dunia sebab dunia mengasihi kamu sehingga kamu dipuji
semua orang dunia
Padahal
dunia membenci orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus.
Yohanes
15:18-19
Jikalau
dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari
pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai
miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah
memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.
Dikatakan
celakalah jika kamu dipuji oleh semua orang berarti kamu membenci
orang-orang percaya kepada Yesus, adalah anak-anak Allah (Yohanes 1:18).
Bisa
juga dikatakan celakalah jika kamu tidak memberitakan Firman Allah
dan termasuk yang memberitakan tetapi untuk kepentingan pribadi sebab mereka
seperti nabi-nabi palsu.
1
Korintus 9:16
Karena
jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri.
Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak
memberitakan Injil.
Galatia
1:6-7
Aku
heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia
Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang
sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud
untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
Roma
16:18
Sebab
orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut
mereka sendiri.
Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis
mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.
Keempat
hal ini yang disampaikan Yesus sebagai peringatan bahwa hendaknya kita
menanggalkan manusia lama kita untuk diperbaharui terus-menerus menjadi manusia
baru yang menjalani hidup yang berkenan bagi Tuhan Allah.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com