Selasa,
17 September 2019
1
TIMOTIUS 3:1-13
MAZMUR
101:1-3,5-6
LUKAS
7:11-17
Lukas
7:14-15
Sambil
menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia
berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" Maka
bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya
kepada ibunya
Dalam
Perjanjian Baru ada 3x peristiwa orang mati dibangkitkan yaitu:
1.
Anak muda di Nain (Injil hari ini)
2.
Lazarus (Yohanes 11:1-44)
-->
Dilakukan oleh Yesus
3.
Euthikus (Kisah 20:9-12)
-->
Dilakukan oleh Rasul Paulus
Dalam
Perjanjian Lama ada 2x peristiwa orang mati dibangkitkan:
1.
Anak janda di Sarfat (1 Raja 17:17-24)
-->
dilakukan oleh nabi Elia
2.
Anak perempuan di Sunem
(2 Raja 4:17-37)
-->
dilakukan oleh nabi Elisa
Dalam
bacaan Injil hari ini, dikisahkan Yesus memasuki kota Nain, dan melihat
rombongan banyak orang mengusung orang mati yaitu anak laki-laki dari anak
tunggal seorang janda.
Lukas
7:12-13
Setelah
Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki,
anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai
janda itu. Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hatiNya oleh belas
kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
Kemudian
Yesus menyentuh usungan dan berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu,
bangkitlah!", anak itu bangkit dan hidup kembali.
Pertanyaannya
adalah apa maknanya bagi kita dari peristiwa ini?
Pertama
Hati
Yesus berbelas kasihan
Yesus
tidak ada pamrih atau tidak ada keinginan mengharapkan balas jasa atas kebaikan
yang dilakukanNya.
Disini
kita belajar bahwa kita berbuat baik hendaknya seperti Yesus yaitu tidak ada
motivasi/tujuan untuk diri sendiri tetapi semata-mata hanya memberi.
Kita
bisa memiliki hati yang penuh belas kasihan bila hanya bertujuan memberi
kebaikan/pertolongan kepada orang lain tanpa ada tujuan kepentingan
sendiri.
Matius
9:13a
Jadi
pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan
dan bukan persembahan
Dengan
demikian kita membawa orang kepada Yesus supaya mereka mengalami kasih Tuhan
dan supaya mereka juga diselamatkan Tuhan.
Kedua
Yesus
sanggup melakukan segala hal
Bagian
ini paling banyak kita gagal untuk mempercayai Tuhan dengan sepenuh hati bahwa
Tuhan mengasihi kita dan Tuhan pasti mampu melakukan segala sesuatu menurut
dunia adalah mustahil terjadi.
Orang
yang sakit kanker; lebih percaya perkataan dokter bahwa dirinya divonis sekian
bulan sisa hidupnya atau divonis sulit disembuhkan.
Keyakinan
kepada Tuhan sanggup atasi kanker memerlukan iman yang besar dan perubahan atau
pembaharuan pikiran, akalbudi; istilah kerennya transformasi terjadi di dalam
diri kita.
Kebanyakan
gagal di tahap transformasi dimana seseorang sulit melepaskan ketergantungan
pada keinginan daging dirinya agar dapat menerima keinginan rohani agar
menguasai dirinya.
Maunya
cepat sembuh tetapi lamban bahkan tidak mau mentransformasi diri
Roma
12:2
Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik,
yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Contoh:
Pecandu
rokok, minuman alkohol, sex sadar bahwa ia harus stop dari kebiasaan ini tetapi
tidak mampu menolak ketika hawa nafsu kedagingannya mendesak dirinya sehingga
ia kembali melakukan kebiasaan tersebut.
Puasa
adalah salahsatu latihan terbaik untuk mengatasi kedagingan kita.
Misalnya:
biasa setiap hari makan bakmi di stop selama 2-3 hari, mau tidak?
Bukan
masalah bisa atau tidak.
Jika
kita mau berubah maka kita akan berjuang sekuat tenaga agar tidak makan bakmie
karena tujuannya mau sehat.
Setelah
mau dan berjuang tetapi sampai batas tertentu tidak tahan lagi maka segeralah
meminta Tuhan campur tangan memberikan kekuatan kepada kita.
Disinilah
ujian berat yangbmesti kita lalui untuk mempercayai Tuhan pasti sanggup
menolong segala bentuk kesulitan kita.
Bukan
hanya urusan sakit penyakit tetapi apa saja masalah kita sanggup diatasi Tuhan
asalkan ada kerjasama dari diri kita agar berjuang mengendalikan diri.
Ketiga
Kepedulian
kepada sesama
Kecenderungan
yang sering kita terjadi adalah bersikap tidak peduli tetapi dalam kisah ini
terlihat Banyak orang membantu mengusung anak dari seorang janda yang mati dan
hal ini menunjukkan kepedulian kepada orang lain yang alami kesusahan.
Mengapa
banyak orang mau membantu dan pertanyaan ini menggelitik hati kita untuk
mencari tahu penyebabnya.
Namun
sayang tidak ada informasi lain yang dituliskan Injil Lukas ini.
Kita
hanya bisa mengira saja berdasarkan sifat manusia pada umumnya yaitu berbuat
baik bila ada tujuannya, misalnya untuk membalas budi atau berbuat baik untuk
mengharapkan imbalan jasanya.
Jarang
sekali orang berbuat baik dengan sukarela atau setulus hati; apalagi mau
mengusung orang mati.
Kita
umat kristiani hendaknya bersikap berbeda dengan kebiasaan umum yaitu kita
berbuat baik kepada orangain karena membalas kebaikan Tuhan, sebelumnya
menolong dan menyelamatkan hidup kita
Jujur
saja kita berbuat baik karena sudah menerima terlebih dahulu kebaikan; apakah
menerima kebaikan dari sesama, apalagi menerima kebaikan dari Tuhan.
Kitab
para nabi & Taurat mengatakan bahwa:
Matius
7:12
Segala
sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian
juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Tetapi
Yesus mengajarkan lebih dari yang para nabi dan ahli Taurat ajarkan
bahwa:
Lukas
6:32-33
Jikalau
kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang
berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu
berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu?
Orang-orang berdosapun berbuat demikian.
Jadi
Yesus menginginkan kita berbuat baik kepada orang lain tanpa memilih; apakah
orang lain itu kita kasihi, ataukah orang lain itu pernah berbuat baik kepada
kita tetapi hendaklah kepada siapa saja kita berbuat baik berdasarkan belas
kasih di hati kita.
Hanya
kasih yang bisa membuat kita peduli keoada orang karena hati kita dipenuhi
perasaan belas kasihan seperti hati Yesus.
Semoga
ketiga pelajaran ini kita lakukan dengan sungguh-sungguh supaya kita mengalami
kebangkitan di dalam roh dan jiwa kita dibsepanjang hidup kita.
Kebangkitan
badan/tubuh jasmani memang jarang kita dengar kesaksiannya tetapi bangkit dari
keterpurukan rohani dan jiwa, sering kita dengar kesaksiannya artinya banyak
terjadi sampai saat ini.
Kita
harus bangkit, bangkit, dan bangkit.
Jangan
sampai rohani kita mati sebelum saatnya kematian tubuh terjadi.
Kematian
tubuh jasmani hendaknya kita tanggapi sebagai suatu hal biasa terjadi karena
kita memang pasti tinggalkan tubuh jasmani ini di dunia tetapi rohani atau roh
kita kembali ke Sang Pencipta yakni Tuhan Allah.
Kita
mesti perjuangkan roh kita selama hidup di dunia ini agar suatu hari kelak roh
kita masuk kedalam hidup kekal di Sorga karena selalu berusaha bangkit dari
segala serangan godaan hawa nafsu yang selalu menarik kita kepada kematian
kekal akibat dosa.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com