Rabu,
18 September 2019
1
TIMOTIUS 3:14-16
MAZMUR
111:1-6
LUKAS
7:31-35
Lukas
7:32
Mereka
itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan yang saling menyerukan: Kami
meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka,
tetapi kamu tidak menangis.
Yesus
mengatakan ini ditujukan kepada orang Farisi dan ahli Taurat karna merasa diri
mereka paling benar dan orang lain selalu salah menurut penilaian mereka.
Selain
itu mereka tidak mau menerima nasehat, tidak mau mengakui kesalahan dan tidak
mau intropeksi diri.
Mereka
adalah termasuk orang bebal.
Orang
bebal bukan orang bodoh sebab mereka tahu tetapi tidak mau melakukan sedangkan
orang bodoh tidak melakukan karena memang tidak tahu.
Orang
bebal bukan saja tidak melakukan apa yang ia ketahui tetapi juga ngeyel atau
sengaja berbuat begitu karena mengklaim dirinya lebih tahu dan lebih benar
sehingga mereka tidak mau belajar sesuatu hal yang baru yang mereka belum
ketahui dan selalu saja bersikap seperti ini.
Amsal
26:11
Seperti
anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi
kebodohannya
Orang
bodoh mau belajar meski butuh waktu lebih lama daripada orang biasa belajar
sesuatu tetapi akan berhasil bila terus belajar dan akhirnya menjadi
pintar
Orang
bebal dari awal, tidak mau belajar karena merasa dirinya lebih pintar dan
menyepelekan sesuatu hal baru sehingga lama kelamaan dia akan menjadi bodoh
karena pengetahuannya tidak bertambah
Orang
pintar bisa menjadi orang bebal jika merasa sudah tahu tetapi tidak sampai
mendalami makna dari sesuatu yang dia ketahui artinya tahu tetapi tidak
mengerti
Orang
Farisi dan ahli Taurat menguasai kitab Taurat, kitab para Nabi, dan kitab
Mazmur dan Amsal tetapi hanya sebatas pengetahuan saja karena tidak mengerti
makna sesungguhnya dari semua yang mereka ketahui.
Tahu
tetapi tidak mengerti
Tahu
tetapi tidak melakukannya
Yesus
mengatakan pengetahuan orang Farisi dan ahli Taurat boleh kita pelajari tetapi
jangan turuti perbuatan mereka.
Matius
23:3
Sebab
itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan
kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena
mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
Di
jaman sekarang banyak orang pintar menguasai banyak ilmu pengetahuan tetapi
kelakuannya dan perbuatannya memalukan, misalnya koruptor adalah orang pintar,
orang pengalaman yang perbuatannya bodoh tidak sesuai dengan
kepintarannya.
Orang
pintar biasanya sombong karena kepintarannya seakan-akan paling hebat sehingga
menilai orang lain bodoh.
Orang
kaya biasanya sombong karena kekayaannya seakan-akan jaminan masa depannya
padahal dalam sekejab harta kekayaannya bisa hilang dan lenyap.
Orang
pintar dan orang kaya tahu akan hal ini tetapi karena kepintaran dan karna
kekayaannya, mereka menyepelekan nasehat supaya mereka mawas diri yang akhirnya
mencelakakan diri mereka.
Masih
banyak contoh lainnya untuk menjelaskan sikap orang bebal dan sebaiknya kita
tidak menjadi orang bebal karena kita mau menerima nasehat dan mau belajar
serta mau intropeksi diri.
Supaya
tidak menjadi orang bebal maka sebaiknya kita selalu intropeksi diri, lalu
memperbaiki diri terus menerus dan mau belajar meski sudah lanjut usia
kita.
Sebab
hari ini kita menjadi orang pintar, orang kaya, orang bijak namun tidak ada
yang tahu hari esok apakah tetap sama ataukah berubah menjadi orang bodoh,
orang miskin, dan orang bebal.
Semua
tergantung pada keputusan kita; apakah mau intropeksi diri dan belajar setiap
hari ataukah merasa tidak perlu intropeksi dan belajar setiap hari karena merasa
sudah hebat dan merasa tidak akan jatuh atau merasa tidak akan jadi orang bebal
!!!
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com