Renungan
Harian 20 November 2015
KESUCIAN
BAIT ALLAH
(Lukas
19:45-48)
1
Makabe 4:36-37,52-59
1
Tawarikh 29:10-12
Saudara/i
dalam Yesus Kristus,
Berjualan
di halaman Bait Allah/Gereja mengundang pro dan kontra; tergantung di sisi mana
melihatnya dan alasannya.
urusan
duit memang sulit dihindari sebab setiap orang membutuhkannya.
siapa
yang tidak butuh duit?!
duit
itu seperti pisau.
pisau
berguna untuk membantu ibu-ibu di dapur, sebaliknya pisau berbahaya jika
dipakai untuk membunuh manusia atau tujuan memeras dengan menyandera.
begitu
juga duit.
duit
berguna untuk membiaya keperluan hidup, sebaliknya duit berbahaya jika
digunakan untuk menyogok, kkn, atau tujuan memperkaya diri sendiri dengan
mengorbankan orang lain.
hal
ini semua orang juga tahu namun anehnya masih saja dilakukan orang demi
kepentingan pribadi.
mencari
duit adalah hal biasa tetapi akan menjadi luar biasa jika mencari duit di waktu
yang salah, di tempat yang salah, dan tujuan yang salah.
jangan
pernah mencari duit untuk kepentingan pribadi :
Pertama
ketika
menangani urusan kerohanian; urusan kegiatan gereja, atau pelayanan komunitas
rohani atau kegiatan sosial.
Kedua
ketika
terselip keinginan/motivasi memegahkan kemuliaan diri dengan mengatas-namakan
agama, masyarakat atau atas nama rakyat, demi keluarga dan demi kepentingan
pelayanan gereja.
Yesus
mengusir pedagang berjualan di halaman Bait Allah.
Lukas
19:45-46
Yesus
masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ, kataNya
kepada mereka: "ada tertulis: RumahKu adalah rumah doa tetapi kamu
menjadikannya sarang penyamun."
perhatikan
perkataan Yesus :
mengusir
semua pedagang di Bait Allah
kamu
menjadikannya sarang penyamun
pedagang
adalah orang yang menjual sesuatu (=barang/jasa) dengan tujuan mendapat laba
atau keuntungan.
termasuk
golongan pedagang adalah orang yang menawarkan jasa dengan tujuan mendapatkan
imbalan duit.
tempat
pedagang berjualan mencari duit bukan di halaman Bait Allah / gereja.
kita
lihat, pedagang telah salah memilih tempat, waktu, dan tujuannya.
apalagi
Yesus menegor dengan kata-kata yang keras : sarang penyamun !
sarang
= suatu tempat sengaja dibuat
penyamun
= perampok
artinya
pedagang sudah berkomplotan atau kongkalikong kerjasama dengan oknum pengurus
Bait Allah untuk tujuan kepentingan pribadi di kelompok itu.
ada
makna lain dari bacaan Injil Lukas hari ini yang lebih penting untuk kita
renungkan yaitu menjaga kesucian dan kekudusan Bait Allah.
kita
tahu bahwa Bait Allah, selain berupa bangunan/gedung gereja, juga berarti orang
beriman.
1
Korintus 3:16-17
tidak
tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam
kamu? jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan
dia sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
tadi
dikatakan Yesus bahwa Bait Allah adalah rumah Allah dan rumah doa.
Allah
mau berdiam di dalam diri kita; di dalam tubuh kita, di hati kita, di pikiran
kita, dan dimanapun kita berada.
karena
Tuhan ada di dalam diri kita maka ketika kita berada :
1)
di ruangan tamu maka Tuhan hadir dan menyaksikan dan mendengar perbincangan
kita dengan tamu kita.
2)
di ruangan makan dan ruangan keluarga; Tuhan lihat apakah kita makan bersama
keluarga dan Tuhan dengar obrolan anggota keluarga kita.
3)
di ruangan doa (seharusnya ada)
Tuhan
lihat apakah kita sekeluarga membaca dan merenungkan firmanNya, Tuhan mendengar
doa kita sekeluarga
4)
di ruangan kerja juga Tuhan hadir melihat dan mendengar apa saja yang kita
kerjakan.
5)
di segala ruangan di rumah kita dan dimanapun kita berada, maka Tuhan ada dan
melihat-mendengar semuanya.
hal
ini kelihatannya sepele dan semua orang tahu bahwa Allah itu MAHA TAHU dan MAHA
HADIR namun tetap saja masih banyak orang belagak tidak tahu dan berani
membohongi Tuhan dengan menyembunyikan motivasi/keinginan yang salah yang Tuhan
tak berkenan.
baca
dan renungkan Mazmur pasal 139
Mazmur
139:7, 10
kemana
aku dapat pergi menjauhi rohMu, ke mana aku dapat lari dari hadapanMu? juga di
sana tanganMu akan menuntun aku, dan tangan kananMu memegang aku.
kita
harus menjaga kesucian Bait Allah yang bersemayam dalam diri kita; tubuh kita,
hati dan pikiran kita.
2
Korintus 7:1
marilah
kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan
demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.
REFLEKSI
DIRI
apakah
aku sudah menjaga kemurnian, kesucian, dan kekudusan tubuh, jiwa, dan roh
diriku agar aku dilayakkan dan Tuhan nyaman tinggal di dalam diriku?
apakah
perbuatanku sudah dibersihkan dari segala motivasi dan keinginan yang
terselubung maupun transparan untuk kemuliaan diri sendiri?
Salam
Kasih,
Surya
Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com