RUNTUHNYA
YERUSALEM
(Lukas
21:20-28)
Daniel
6:12-28
Tambaham
Daniel 3:68-74
Saudara/i
dalam Yesus Kristus,
Sepekan
ini bacaan Injil berkisar tentang tanda-tanda akhir jaman dimana kita dinasehati
mesti siap sedia dan akan mengalami penderitaan / penganiyaan sebelum tiba
saatnya Yesus datang untuk keduakalinya mengadili kita.
salah
satu tanda akhir jaman adalah runtuhnya kota Yerusalem.dan Yesus mengingatkan
agar penduduk Yerusalem bersiap sedia menghadapinya bila tiba saatnya.
Lukas
21:20-21
apabila
kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa
keruntuhannya sudah dekat.
pada
waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan,
dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang
berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota.
begitu
menakutkan dan menggetarkan jiwa bahkan menggoyahkan iman bila di depan mata
harus berhadapan pada situasi chaos atau kerusuhan yang menghancurkan.
Lukas
21:23-24
celakalah
ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! sebab akan
datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini,
dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala
bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yg tidak mengenal
Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.
dan
kenyataannya di tahun 70 Yerusalem runtuh dihancurkan tentara Romawi.
sungguh
suatu ironi yang kita saksikan yaitu bagaimana Yerusalem yang megah dan
termashyur di jaman raja Daud dan mengalami puncak kejayaan pada masa raja
Salomo namun sangat disayangkan mengalami kehancuran yang disebabkan kedegilan
bangsa Israel mengkhianati Allah berulang-kali dan tidak setia.
justru
bangsa Romawi yang bertobat dan tunduk kepada Allah mengalami kebangkitan
hingga dipercayakan menjadi pusat gereja Tuhan di Vatican meski terpecah
menjadi katolik dan kristen protestan.
sedangkan
kota Yerusalem hingga kini tidak damai dan mengalami kekacauan sebab bangsa
Palestina dan Israel bertikai memperebutkan Yerusalem.
Yerusalem
terus menerus bergolak; mengalami kehancuran, kemudian dibangun kembali.
hal
ini mencerminkan sikap bangsa Israel sejak jaman perjanjian lama bolak-balik
bertobat dan berbuat dosa lagi.
(baca
kitab hakim-hakim dan raja-raja)
apa
maknanya bagi kita?
sikap
hidup penduduk Yerusalem mencerminkan sikap hidup orang beriman yang sebentar
tobat dan kumat berbuat dosa lagi begitu seterusnya.
ketika
mendengar berita akan ada kerusuhan, malapetaka, bencana alam, sudah khawatir,
apalagi sudah datang masa kesesakkan hidup maka barulah mencari Tuhan dan
rajin beribadah kepadaNya.
Lukas
21:23b
...
sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas
bangsa ini
sebentar
lagi musim hujan dan banyak orang cemas, khawatir datangnya banjir atau yang
tinggal di kawasan gunung akan takut bila meletus.
Lukas
21: 25-26
akan
ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi
bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
orang
akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa
bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
berbagai
situasi yang mengancam keselamatan diri dan kepentingan diri maka biasanya
orang akan berdoa memohon pertolongan Tuhan.
gereja
menjadi penuh sesak didatangi umat bahkan komunitas rohani seperti persekutuan
doa (=pdkk) juga penuh.
pada
waktu kesulitan hidup terjadi maka banyak orang bertobat dan mendekatkan diri
kepada Tuhan dengan harapan Tuhan menolong dirinya padahal Tuhan senantiasa mau
memberkati manusia.
Mazmur
119:71
bahwa
aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapanMu.
Tuhan
mengenal sifat manusia sehingga Ia menggunakan situasi kesulitan hidup sebagai
salah satu cara menarik perhatian manusia agar datang kepadaNya dan mau
menurutiNya sebab Tuhan rindu manusia mau bersekutu bersamaNya.
namun
seringkali manusia menjauhi Tuhan bila sudah mendapatkan apa yang diinginkannya
dari Tuhan.
seperti
penduduk Yerusalem khususnya dan bangsa Israel umumnya bersikap mendua hati
yaitu pada saat menderita berseru kepada Allah tetapi setelah lewat masa
kesusahan maka mereka mengkhianati Allah dengan beribadah kepada ilah-ilah lain
dan menyembah berhala kepada dewa-dewi.
runtuhnya
Yerusalem menggambarkan runtuhnya keyakinan orang beriman kepada Tuhan dan
menjadi tawanan dosa hawa nafsu kedagingan karena menyembah harta dunia sebagai
berhala dalam hidupnya sehingga dengan leluasa Iblis menginjak-injak dan
menyeret orang beriman mengalami kematian kekal.
kenapa
Yesus mengatakan :
Lukas
21:23a,24
celakalah
ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! dan mereka
akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan
Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.
hamil
= mengandung
menyusukan
bayi = bayi-bayi rohani
ibu-ibu
hamil atau yang menyusukan bayi menggambarkan orang-orang yang imannya
tergoncang menghadapi masa kesesakan / kesulitan hidup dan terlebih berhadapan
dengan penganiayaan.
supaya
tidak tergoncang imannya maka
orang
beriman harus dewasa rohaninya.
kita
harus mau dibentuk dari bayi rohani menjadi dewasa rohani.
kita
perlu asupan firman Tuhan dan menjalin relasi intim dengan Tuhan.
Ibrani
5:12-14
sekalipun
kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih
perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih
memerlukan susu, bukan makanan keras sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia
tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil tetapi
makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai
pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
untuk
itulah kedewasaan rohani sangat penting di dalam pertumbuhan iman kita supaya
kita melahirkan / menghasilkan buah-buah kebenaran yang sesuai dengan kebenaran
Tuhan.
dengan
demikian pada saat datang segala bentuk kesesakkan dan kesulitan hidup bahkan
menghadapi penganiayaan maka imannya tidak akan goyah dan tetap setia dengan
keyakinan teguh kepada Tuhan.
apakah
itu gunung meletus, tsunami, bencana alam lainnya tak akan khawatir
apakah
itu penderitaan hidup ataupun berupa penganiayaan akan sanggup ditanggungnya
bersama Tuhan karena keyakinan imannya telah teruji setia.
REFLEKSI
DIRI
apakah
imanku teguh dan siap sedia menghadapi hari-hari jahat akan tiba yang mengancam
memporak-poranda bahkan akan menghancurkan hidupku?
Salam
Kasih,
Surya
Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com