Renungan Harian 6 November 2015
NILAI KEJUJURAN
(Lukas 16:1-8)
Roma 15:14-21
Mazmur 98:1-4
Saudara/i dalam Yesus Kristus,
Nilai kejujuran semakin membias tergantung kepentingan yang menilai.
di satu pihak mengklaim dirinya jujur
pihak lain mengatakan kamu tidak jujur.
ironinya,
yang tidak jujur menjadi pahlawan
yang jujur menjadi tersangka
alamak ! dunia ini makin ga karuan ....
Injil
Lukas hari ini mengisahkan suatu perumpamaan tentang bendahara
yang
tidak jujur yang memanipulasi surat hutang milik tuannya.
Lukas 16:5-6
ia
memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. katanya
kepada yang pertama: berapakah hutangmu kepada tuanku? jawab orang itu:
seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat
hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh
tempayan.
Lukas 16:7
lalu ia
berkata kepada yang kedua: dan berapakah hutangmu? jawab orang itu:
seratus pikul gandum. katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu,
buatlah surat hutang lain: delapan puluh pikul.
ada kontradiksi disini dimana :
perbuatan bendahara yang tidak jujur justru dipuji oleh tuannya ?
Lukas 16:8
tuan
itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak
dengan cerdik sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya
dari pada anak-anak terang.
ada yang menafsirkan :
tuan = Allah
bendahara = malaikat
bendahara tidak jujur = Iblis
orang yang berhutang = manusia
Allah
mempercayakan malaikat untuk mengurus dunia dan manusia tetapi ada
malaikat yang curang dan akhirnya dipecat Allah dibuang ke dunia.
( baca Yehezkiel 28:11-19 ).
Yehezkiel 28:15-16,18
engkau
tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai
terdapat kecurangan padamu. Dengan dagangmu yang besar engkau penuh
dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa maka Kubuangkan engkau dari
gunung Allah dan kerub yang berjaga membinasakan engkau dari tengah
batu-batu yang bercahaya. Dengan banyaknya kesalahanmu dan kecurangan
dalam dagangmu engkau melanggar kekudusan tempat kudusmu maka Aku
menyalakan api dari tengahmu yang akan memakan habis engkau dan
Kubiarkan engkau menjadi abu di atas bumi di hadapan semua yang
melihatmu.
kata jujur tidak hanya berbicara soal uang tetapi bisa juga mengenai perilaku seseorang di hadapan orang lain.
misalnya :
memberi
pujian kepada seseorang tidak sesuai dengan hal sebenarnya tetapi hanya
untuk menyenangkan orang lain atau bisa juga ada maksud "menjilat"
supaya diberi sesuatu oleh orang yang dipuji tersebut.
(tujuan bisnis).
(tujuan bisnis).
banyak penyebab membuat seseorang tidak jujur; namun
semua itu dilakukan untuk kepentingan diri sendiri.
semua itu dilakukan untuk kepentingan diri sendiri.
bersikap jujur mencerminkan hati yang bersih dan
ketulusan hati seseorang.
ketulusan hati seseorang.
di hadapan orang lain bisa bersikap tidak jujur namun
di hadapan Tuhan, tak akan bisa bersikap tidak jujur.
di hadapan Tuhan, tak akan bisa bersikap tidak jujur.
Lukas 12:2-3
tidak
ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada
sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. karena itu apa
yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang
kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap
rumah.
sejak dahulu sampai sekarang,
ketidak-jujuran
terhadap pengelolaan uang/harta paling banyak dilakukan orang,
berikutnya adalah bersikap tidak jujur dalam hal perasaan, pujian, informasi, dan sebagainya.
mengapa orang cenderung tidak jujur padahal ia tahu bahwa kejujuran harus dijunjung tinggi dan Tuhan berkenan?
tujuan ketidak-jujuran untuk menutupi kenyataan yang sebenarnya
dan untuk mendapatkan keuntungan diri sendiri.
dan untuk mendapatkan keuntungan diri sendiri.
REFLEKSI DIRI
di segala bidang kehidupan, sudahkah aku jujur di hadapan Tuhan?
Amsal 21:8
berliku-liku jalan si penipu, tetapi
orang yang jujur lurus perbuatannya.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com