Rabu, 3 Februari 2016
Yesus berkata kepada mereka:
"Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di
antara kaum keluarganya dan di rumahnya."
(Markus 6:4)
Orangtua Yesus yakni Yusuf dan Maria
adalah penduduk asli Nazaret daerah Galilea, tetapi Yesus lahir di Yerusalem
daerah Yudea di saat Kaisar Agustus memerintahkan sensus penduduk.
Penduduk Nazaret mengenal Yusuf sebagai
tukang kayu dan tentu saja Yesus membantu ayahnya, sebelum memulai karyaNya di
usia 30 tahun.
Setelah pencobaan di padang gurun,
Yesus dipenuhi kuasa Roh Kudus sehingga mampu melakukan mukjizat dan juga kuasa
pengajaranNya membuat banyak orang mencariNya dan menjadi terkenal dalam waktu
singkat
Kita coba membayangkan bagaimana
sambutan penduduk Nazaret seharusnya bangga kepada Yesus yang namaNya
menggegerkan dan mengharumkan kota Nazaret.
Ketika Yesus pulang ke Nazaret mengajar
di rumah ibadat maka banyak orang yang datang dan mereka takjub mendengarkan
pengajaranNya.
Markus 6:1-2
Kemudian Yesus berangkat dari situ dan
tiba di tempat asalNya, sedang murid-muridNya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Ia
mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar
Dia dan mereka berkata:
"Dari mana diperolehNya
semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepadaNya? Dan mujizat-mujizat
yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tanganNya?
Uniknya jemaat di Nazaret heran dan
mempertanyakan darimana Yesus memperoleh pengetahuan dan mampu melakukan
perbuatan mukjizat.
Jika kita cermati pertanyaan mereka itu
nadanya tidak percaya bahwa Yesus bisa berbuat seperti itu dan mencurigai
kemampuan Yesus?
Sebab mereka mengenal Yesus sebagai
anak tukang kayu dan diantara mereka mungkin saja ada teman, tetangga, dan
orang-orang yang bergaul dengan Yesus sebelumnya semasa Yesus bekerja sebagai
tukang kayu. dan mereka tidak pernah melihat Yesus melakukan perbuatan mukjizat
dan mengajar dengan kuasa Urapan yang membuat takjub yang mendengarnya.
Markus 6:3
Bukankah Ia ini tukang kayu, anak
Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudaraNya
yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.
Dari ayat ini, ada yang menafsirkan
bahwa Yusuf telah meninggal dunia dan Yesus anak sulung mempunyai saudara
lainnya dan menghidupi keluarga sebelum Yesus memutuskan pergi memenuhi tugas
perutusanNya.
Apa yang dialami Yesus adalah biasa
terjadi pada diri kita dimana mengalami penolakan oleh orang yang dekat dengan
kita atau yang tahu masa lalu kita.
Pertanyaannya adalah :
mengapa orang Nazaret menolak Yesus
karena sebelumnya sebagai tukang kayu; sedemikian rendahkah profesi tukang kayu
sehingga dianggap tidak mungkin memiliki kemampuan pengetahuan yang penuh kuasa
dan begitu hebat mampu melakukan perbuatan mukjizat?
Entahlah, tidak dijelaskan penyebabnya
kecuali pernyataan Yesus bahwa :
Markus 6:4
Yesus berkata kepada mereka:
"Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di
antara kaum keluarganya dan di rumahnya."
Kita coba menelusuri penyebabnya
berdasarkan situasi kita di jaman sekarang ini dimana hal serupa juga banyak
terjadi pada kita.
Tapi sebelumnya kita lihat terlebih
dulu pada diri Musa yang ditolak saudara kandungnya sendiri untuk memimpin
bangsa Israel ke negeri Kanaan.
Miryam dan Harun, kakak kandung Musa
ternyata iri hati kepada adiknya sendiri.
(baca Bilangan pasal 12);
Bilangan 12:2
Kata mereka: "Sungguhkah Tuhan
berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga
Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada Tuhan.
padahal sewaktu Musa lahir dan dibuang
di sungai Nil, justru Miryam yang mendorong keranjang Musa ke arah puteri raja
Firaun supaya ditolongnya.
(baca Keluaran 2:1-10).
Keluaran 2:4
Kakaknya perempuan berdiri di tempat
yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia.
Darisini bisa kita duga bahwa mungkin
ada iri hati dari orang Nazaret yang sebelumnya tahu tentang Yesus atau bisa
juga mereka meremehkan Yesus karena anak tukang kayu.
Apakah anda pernah mengalami penolakan
yang justru dilakukan oleh orang yang dekat dengan anda?
Semoga anda tidak mengalaminya sebab
sangat tidak mengenakan hati ditolak dan diremehkan orang lain, apalagi orang
terdekat seperti misalnya oleh pihak keluarga, teman kita, atau
komunitas/lingkungan kita, dsbnya.
Yah begitulah sifat orang cenderung
memandang rupa; harta, kedudukan, status, kuasa berdasarkan kepentingan
pribadi...
Yakobus 2:1-4
Saudara-saudaraku, sebagai orang yang
beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu
amalkan dengan memandang muka. Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam
kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang
miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk, dan kamu menghormati orang yang
berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat
yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata:
"Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat
tumpuan kakiku!", bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu
dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?
Sungguh mengherankan orang tidak mau
belajar dari pengalaman sejarah; begitu memiliki harta kekayaan dunia maka
berubah sikapnya mulai mengekslusifkan diri dan memandang rupa bila bergaul
dengan orang lain; mulai memilih dan menjaga jarak bahkan akhirnya timbul kesombongan
diri.
(baca selengkapnya Yakobus
2:1-13).
Bila ada orang lain mengungguli dirinya
maka orang tersebut "dimusuhi" karena iri hatinya melihat orang lain
lebih hebat dari dirinya, dan berusaha dijatuhkan atau paling tidak
disingkirkan supaya kehebatan orang tersebut tidak diketahui oleh banyak
orang.
Demikian kemungkinan yang terjadi pada
orang-orang Nazaret terhadap diri Yesus dan tidak heran bila tidak ada mukjizat
yang terjadi di Nazaret.
Markus 6:5
Yesus tidak dapat mengadakan satu mujizatpun
di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tanganNya
atas mereka.
Hanya melalui kerendahan hati dapat
meredam keangkuhan hati dan melalui kelembutan hati bisa menjauhkan diri dari
perasaan iri hati.
Matius 11:29b
.... belajarlah padaKu, karena Aku
lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Belajarlah dari Matius 5:1-12 tentang
ucapan bahagia yang Yesus katakan supaya hati kita seperti Hati Yesus yang
penuh belas kasih supaya kita bisa menerima orang lain dengan kasih sehingga
tidak ada iri hati, menghargai orang lain, dan menerima orang lain apa adanya
dengan tidak memandang rupa.
REFLEKSI DIRI
Apakah hatiku seperti Hati Yesus yang
memandang orang lain dengan belas kasih dan dapat menerima orang lain apa
adanya?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ =============
Kalender Liturgi Katolik
Blasius
Warna Liturgi : Hijau
2 Samuel 24:2,9-17
Mazmur 32:1-2,5-7
Markus 6:1-6
BcO : Kejadian 31:1-21
============= ☆☆☆ =============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com