Kamis, 25 Februari 2016
Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati, yang
menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan
tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.
(Yeremia 17:10)
Hidup di dunia ini apa sih yang dicari?
kesuksesankah? ketenarankah?
kekuasaankah? kenikmatankah?
kemewahankah? harta kekayaankah?
kesenangankah? kebahagiaankah?
Sebelum tercapai keinginan mendapatkan
apa yang dicari tersebut maka akan dikejar terus sebab terbayang betapa
gembiranya hati ini bila semua itu menjadi kenyataan di dalam hidupnya.
Banyak orang takut mati sebab kematian
adalah sesuatu yang tidak pasti apa yang akan terjadi? sedangkan hidup yang
dijalaninya saat ini sudah pasti apa yang akan dialaminya.
Tidak heran, orang berharap panjang
umur supaya tidak cepat mati dan kalau bisa, tidak mau mati, maunya hidup terus
di dunia ini.
Bagi yang hidupnya saat ini berlimpah
harta kekayaan, tentu masih betah hidup di dunia ini namun sebaliknya bagi
orang yang hidupnya serba kekurangan atau saat ini sedang menderita sakit
kronis, sedang duka-lara bersedih hati karena kesepian hidup di dalam
kesendirian maka keinginannya adalah kematian.
Semua itu tergantung situasi kondisi
hidup seseorang yang mempengaruhi keinginannya untuk cepat mati atau panjang
umur tidak cepat mati.
Kematian adalah meninggalkan segala
sesuatu yang melekat pada diri kita dan tak ada harta kekayaan duniawi yang ada
pada kita yang bisa dibawa dan semua orang sadar dan paham betul tentang hal
ini dan tak perlu diberi tahu.
Namun sayangnya masih banyak orang
"lupa diri" ketika sedang terbuai dalam kesenangan dan kenikmatan
duniawi sehingga mendadak dirinya lupa bahwa akan tiba waktu kematian dirinya
dimana tidak dapat membawa harta kekayaan yang ada pada dirinya.
Bacaan Injil hari ini mengingatkan
kembali akan kematian yang pasti dialami setiap orang yaitu mengenai orang kaya
dan Lazarus yang miskin.
Lukas 16:19-23
Ada seorang kaya yang selalu
berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam
kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya
penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin
menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan
anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin
itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang
kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di
alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan
Lazarus duduk di pangkuannya.
Orang kaya ini semasa hidupnya tidak
peduli kepada orang lain dan menjalani hidup dalam kemewahan untuk dirinya
sendiri.
Lazarus semasa hidupnya menderita
kelaparan dan mengemis makanan dari orang kaya tersebut.
Lukas 16:20-21
ada seorang pengemis bernama Lazarus,
badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan
ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu.
malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.
Dapat dibayangkan begitu kontras
keadaan mereka berdua semasa hidup di dunia dan ternyata berlanjut hingga
kehidupan setelah kematian di dunia.
Bila di dunia, orang kaya hidupnya enak
dan Lazarus hidupnya menderita sedangkan setelah mati keadaan mereka
bertolak-belakang dimana Lazarus mengalami kebahagiaan kekal dan orang kaya
menderita di api kekekalan.
Lukas 16:24-25
Orang kaya berseru, katanya: Bapa
Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya
ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala
api ini. Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima
segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang
ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.
Dari kisah ini seharusnya menjadi suatu
peringatan bagi kita bahwa apa yang dialami orang kaya bisa terjadi pada diri
kita bila sikap hidup kita seperti orang kaya tersebut.
Sebaliknya bila saat ini hidup kita
sedang menderita maka kisah ini menjadi suatu pengharapan yang menyemangati
kita agar menjaga sikap hidup yang benar di mata Tuhan dan ketika kita mati
dapat hidup di dalam kekekalan seperti yang dialami Lazarus.
Itu sebabnya Amsal menasehati agar kita
menjaga sikap hidup di dalam segala situasi selama kita hidup di dunia ini
supaya berkenan bagi Tuhan.
Amsal 30:8-9
Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan
kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku
menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak
menyangkalMu dan berkata: Siapa Tuhan itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri,
dan mencemarkan nama Allahku.
Hendaknya kita mendengarkan nasehat
orang lain tentang kebenaran hidup ini bahwa hidup di dalam kebenaran firman
Tuhan adalah bijaksana daripada hidup di dalam kebenaran prinsip dunia.
Jangan pernah meremehkan firman Tuhan
sebab akan mengakibatkan kegelapan dalam hidupmu menuju Terang kehidupan yang
kekal.
Amsal 13:13
Siapa meremehkan firman, ia akan
menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima
balasan.
Mazmur 119:105
FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan
terang bagi jalanku.
Orang kaya itu menyesal telah salah
memilih hidup setelah ia berada di nyala api kekekalan namun sayang penyesalan
yang terlambat.
Lukas 16:26
Selain dari pada itu di antara kami dan
engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi
dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak
dapat menyeberang.
Seandainya saja ia dan ke5 saudaranya
mau mendengarkan nasehat orang lain maka masih ada harapan ia di doakan oleh ke
5 saudaranya yang masih hidup dengan memohon Kerahiman Tuhan agar dosa-dosanya
diampuni.
Kembali sayang seribu kali sayang
ternyata ke 5 saudaranya juga bersikap serupa dengan dirinya yang menolak
nasehat orang lain yang memberikan kesaksian tentang Musa dan para nabi yang
biasanya mengajarkan tentang sikap hidup sesuai dengan Taurat Allah.
Lukas 16:27-31
Kata orang itu: Kalau demikian, aku
minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih
ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh,
agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. Tetapi kata
Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka
mendengarkan kesaksian itu. Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika
ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan
bertobat. Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa
dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang
yang bangkit dari antara orang mati.
Semoga kita belajar dari pengalaman
pahit dari orang kaya dan 5 saudaranya itu yang mengandalkan pengertian dan
kemampuan diri sendiri sehingga akibatnya orang kaya tersebut berada di alam
maut.
Yeremia 17:5
Beginilah firman Tuhan:
"Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan
kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!
Bukankah lebih baik kita tunduk pada
kebenaran firman Tuhan niscaya kita menghasilkan buah kebenaran hidup dan
membawa kita kepada Terang Kristus yanv menyelamatkan kita.
Yeremia 17:7-8
Diberkatilah orang yang mengandalkan
Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia akan seperti pohon yang ditanam
di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak
mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir
dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Jangan keraskan hatimu dengan
bersikukuh pada pendirianmu sendiri dan mengabaikan nasehat agar hidup di dalam
kebenaran Firman Tuhan.
JANGAN MENYESAL SETELAH KEMATIAN
MENJEMPUTMU......
SUDAH TERLAMBAT, SAUDARA/I-KU !!!
REFLEKSI DIRI
Apakah aku senantiasa mau menerima
nasehat dan Firman Tuhan, serta fokus mengandalkan Tuhan di dalam hidupku?
Salam Kasih,
Surya Darma
============= ☆☆☆ =============
Kalender Liturgi Katolik
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
Warna Liturgi : Ungu
Yeremia 17:5-10
Mazmur 1:1-5,6
Lukas 16:19-31
BcO : Keluaran 18:13-27
============= ☆☆☆ =============
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com