2 SAMUEL 18:9-10,14,24-25,30
MAZMUR 86:1-6
MARKUS 5:21-43
MARKUS 5:41-42
Lalu dipegangNya tangan anak itu, kataNya: "Talita
kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Seketika
itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas
tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
Talita kum! Bangunlah!
Seruan ini berlaku juga bagi orang yang keadaannya seperti anak
Yairus yang mati dibangkitkan oleh Yesus.
Memang tidak harus mati dulu kemudian dibangunkan atau
dibangkitkan.
Tetapi situasi dan keadaan seperti orang mati menunjukkan suatu
kondisi yang tidak ada harapan lagi; sudah mati segala pengharapan untuk hidup
kembali atau untuk hidup dalam pengharapan bahwa segala persoalan telah
terselesaikan.
Situasi yang dialami seorang perempuan mengalami sakit
pendarahan selama 12 tahun termasuk sakit parah yang sulit disembuhkan.
Dua situasi yang terjadi dalam bacaan Injil hari ini
menggambarkan situasi yang dialami juga diantara kita umat kristiani.
Kita bisa contoh keinginan sembuh dari perempuan pendarahan ini
yang tetap memperjuangkan agar sakitnya sembuh.
Peremouan ini pasti sudah kesana kemari berusaha menyembuhkan
pendarahannya selama 12 tahun tetapi kenyataannya belum sembuh juga.
Apa artinya?
Hanya datang kepada Yesuslah akhirnya ia mengalami
kesembuhan.
Kegigihannya membangkitkan imannya maka ia sembuh meski hanya
menjamah jumbai jubah Yesus.
Kesembuhan bisa terjadi meski tidak didoakan secara langsung
sebab Yesus melihat keyakinan imannya.
Pelajaran buat kita bahwa yang penting keyakinan iman percaya
bahwa Yesus menyembuhkan.
Pertanyaannya :
Bagaimana ternyata belum sembuh padahal sangat yakin Tuhan
sanggup menyembuhkan dirinya?
Mari kita simak apa yang terjadi pada anak Yairus?
Yairus itu kepala rumah ibadat dan tentu tidak perlu diragukan
keyakinan imannya dan ia memohon kepada Yesus agar anak perempuannya sakit
parah disembuhkan (Markus 5:21-23).
Kenyataannya setelah ia memohon pada Yesus; anak perempuannya
mati.
Kita tidak tahu perasaan Yairus melihat kenyataan
tersebut.
Bukankah serupa dengan doa kita pada Tuhan memohon disembuhkan
atau dipulihkan keadaan kita tetapi ternyata makin parah atau persoalan hidup
kita semakin berat?
Ada waktunya Tuhan; anak perempuan Yairus disembuhkan Yesus
tetapi tidak sesuai yang Yairus inginkan.
Anaknya mesti mati dulu, kemudian Yesus bangkitkan dan
sembuhkan.
Demikian juga kejadian serupa bisa terjadi pada kita. Waktu dan
cara Tuhan berbeda dengan waktu dan cara kita.
Yesaya 55:8-9
Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah
jalanKu, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi,
demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari
rancanganmu.
Sekarang kita tidak bisa berjumpa langsung dengan Yesus karena
Yesus sudah naik ke Surga tetapi Firman Tuhan adalah pedoman hidup kita.
Kita kudu mesti yakin Firman Tuhan katakan sebab Tuhan pasti
menepatinya dan tidak ingkar janji.
Yesaya 55:11
demikianlah firmanKu yang keluar dari mulutKu: ia tidak akan
kembali kepadaKu dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang
Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Tuhan Allah mau lihat seberapa dalam iman kita sebelum
menyembuhkan, memulihkan dan memberkati kita.
Hal ini terjadi pada seorang perwira di Kapernaum yang dipuji
Yesus memiliki keyakinan iman yang besar.
Matius 8:10
Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada
mereka yang mengikutiNya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman
sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang
Israel.
Hendaknya kita itu sadar bahwa segala sesuatu yang terjadi di
dalam hidup kita adalah sepengetahuan Tuhan dan DIA tahu bagaimana kita
bergumul mengatasi keperluan dan kebutuhan hidup kita.
Matius 6:31-32
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan
kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu
dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang
di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Iman kita mesti kita bangun atau bangkit agar semakin kokoh dan
tidak goyah saat menghadapi keadaan hidup yang sulit, bahkan menurut dunia;
mustahil dapat diatasi, dipulihkan, atau disembuhkan.
Jawaban Tuhan jauh lebih bermanfaat bagi hidup kita dibandingkan
dengan pengharapan dan keinginan doa2 kita.
Efesus 3:20
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada
yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja
di dalam kita.
Persoalan utama adalah diri kita sendiri;
1) keyakinan iman kita
2) penyerahan diri kita
3) tujuan hidup kita
Ketiga hal ini sangat menentukan kearah mana jalan hidup yang
kita tempuh; apakah jalan kehidupan kekal di Surga ataukah jalan kehidupan di
dunia?
Iman bekerja sama dengan ketiga hal tersebut sehingga sikap dan
perbuatan sesuai dengan kehendak Tuhan Allah.
Salam Kasih,
Surya Darma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com